♠︎Betrothed♠︎

23 3 0
                                    


Kini Hae su hanya terdiam menyendiri di dalam kamarnya. Ruangan ne nuansa hitam itu terlihat sangat jelek akibat tidak ada warna yang lebih terang selain kegelapan disana. Namun hae su tidak peduli jika ibu atau ayahnya mengatakan kamarnya ini buruk, asalkan dia nyaman dan suka. Lagipula ini adalah ruangan pribadinya, terserah dirinya ingin melakukan apa dengan ruangan ini.

Terlepas dari situ kenapa gadis itu berdiam diri di ruangan tak terbilang luas ini. Pasalnya dirinya di usir ah lebih terbilang dia tidak ingin mendengar percakapan serius dan pribadi dari kedua orang tuanya dengan sepasang parubaya yang katanya teman ayahnya.

Walau dia mendengar sayup-sayup suara mereka di luar, gadis itu menyumpal indra pendengarnya dengan earphone dan menyalakan musik disana.

Keempat parubaya itu tampak dengan wajah serius, Sooya si tuan rumah duduk di sofa yang muat oleh tiga orang namun disebelahnya seorang wanita juga duduk. Dia adalah Yoon Sae bom, istri dari sahabat suaminya.

Sedangkan Kim Woo bin suami Yoon Sae bom duduk di sofa tunggal berhadapan dengan Hae Seok yang juga duduk di sofa Tunggal satunya.

"Putra Kami tertarik pada putrimu"

Keduanya terdiam saat mendengar pelontaran itu, Sooya dan Hae Seok saling melihat satu sama lain.

"Benarkah itu?" tanya sooya pada Sae bom

Sae bom tersenyum
"Itu benar, kami tidak bisa menolak keinginan putra Kami. Kau tahu itu, bukan?"

"Kami ingin meminta restu kalian sebagai orang tua Hae su. Kami ingin menjemput putri kalian segera.

Hae Seok tampak tidak yakin, dia bimbang sekarang. Putrinya masih sangat muda untuk sebuah pernikahan, gadis itu masih sekolah dan dalam proses mencapai cita-cita nya menjadi polisi. Dia tidak mungkin membiarkan perjuangan dan harapan putrinya dipertaruhkan hanya karena hal ini.

"Bukan kami tidak setuju tapi, bukankah terlalu dini untuk Hae su. Dia masih sekolah dan aku tidak bisa menghentikan masa depannya hanya untuk hal ini"

"Kami mengerti kerisauan yang kau rasakan, oleh karena itu kami akan memberi Hae su waktu untuk memuaskan dirinya dengan hidup mudanya serta mencapai cita-cita nya. Kami akan menunggu sampai dia siap"

"Kami hanya ingin kalian menjaganya untuk kami"

"Tentu saja, itu adalah kewajiban kami sebagai orang tuanya" ujar Sooya seraya tersenyum ramah

"Ngomong-ngomong dimana Hae su?" tanya Sae bom, dia sedari tadi mencari gadis itu namun sepertinya tidak menunjukkan batang hidupnya saat mereka datang.

Dia sangat penasaran dengan paras Hae su yang dapat memikat hati putranya. Pasti dia sangat cantik dan manis.

"Dia ada di kamarnya, tunggu aku panggilkan"

Sembari menunggu hae su dipanggil untuk keluar, mereka bertiga asik bercanda gurau tentang hubungan mereka dimasalalu dan bahkan tentang anak-anak mereka. Sudah lama tidak berkumpul selengkap ini.

"Kau adalah sahabatku, ingat dulu kita pernah menjodohkan anak kita"

Ujar Woo bin dengan tawa di akhir, wajah berkharisma itu menambahkan keriput di sudut-sudut senyumnya, dia merasa geli satu mengingat masa dulu mereka yang masih memiliki anak kacil, namun sekarang anak itu sudah tumbuh dewasa cepat sekali.

"Yah aku mengingatnya, tapi aku kira itu adalah candaan semata. Namun ternyata Taehyung benar-benar menyukai putriku"

"Padahal dia gadis yang nakal, bagaimana bisa dia menyukai Hae su?"

"Itulah cinta, datang begitu saja tanpa diundang" kata Sae bom

"Itu benar" mereka membenarkan

"Taehyung sangat menyukai Hae su, bahkan dia mengatakan Hae su cantik"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PENGANTIN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang