Masih adakah yang nyimpen ini di perpustakaan??
Selamat membaca (◍•ᴗ•◍)
.
.
.
.
.
."Haha Thank you han" Ucap seorang pemuda pada Reyhan
"Yoiii" Respon Reyhan sembari menepuk bahu lawan bicara nya
Reyhan lekas meraih knop pintu dan membukanya ketika dirasa urusannya telah selesai...
nafas pemuda itu berhembus lega, Awalnya ia mengira ada hal penting yang melibatkan dirinya tatkala mendapat panggilan dari ketua OSIS,
Puji Syukur, dirinya hanya di mintai untuk membawakan buku agenda milik kelas nya untuk satu dua hal kepentinganTungkai nya masih melangkah dengan santai meski di dalam benaknya merasa tidak tenang, dirinya tak enak hati sebab meninggalkan begitu saja pemuda yang baru beberapa saat ia kenali
Kini Reyhan sudah tiba di depan kelas nya, ia melirik arlojinya sekilas ketika melihat kursi tempat Rafsan belajar masih kosong.
Tangannya bergerak menggaruk pelipis nya yang tak gatal
"Pratama belom balik? Padahal bel masuk bentar lagi" Gumamnya bingungReyhan berbegas pergi ke titik dimana terakhir kali keduanya berpisah, entahlah..
Tapi firasatnya mengatakan ada yang tidak beresRetina nya berpendar ke seluruh penjuru guna mencari eksistensi pemuda pratama itu, setelahnya kedua alisnya saling bertaut kala mendapati janggal nya keadaan.
Di hadapannya, Sekumpulan siswa siswi terlihat mengambil langkah bubar bersamaan selepas membuat kubu, pula tersirat jelas kepuasan pada masing masing raut wajah mereka seakan baru saja mendapat tontonan yang menarik.
Tanpa pikir panjang, dirinya segera membawa tungkainnya berlari ke tengah-tengah kerumunan. Sejenak Reyhan menutup matanya berusaha menahan Resah gelunda yang hadir sesaat indra pendengarnya tak sengaja menangkap sederet kalimat pilu.
"Mereka jahat banget.. Kasian pratama"
Tubuhnya berbalik ke segala arah guna mencari letak sumber suara, namun nihil keadaan yang cukup ramai pun menjurus pada mustahil.
Kini Ruang di otaknya di penuhi pertanyaan beruntun, ia jelas faham dengan kemungkinan buruk yang mungkin saja terjadi pada pemuda yang di kenal sebagai pratama itu..
Pemuda yang selalu menjadi korban perundungan hanya karena keadaan finansialnya yang rendahAlasan yang Tidak masuk akal baginya.
Hingga akhirnya Reyhan memberhentikan langkah nya tatkala dirinya sudah berada di penghujung koridor
Di lihatnya sebilah pintu di hadapannya dengan curiga, ia jelas mengetahui pintu gudang di hadapannya ini nyaris tidak pernah tertutup karna sering kali macet, namun kali ini ia justru mendapati pintu kayu itu tertutup rapat.
Sontak Reyhan mendekat guna menuntaskan rasa penasaran, lalu diketuknya pintu itu sebelum kembali berujar "ada orang di dalem?"
Reyhan menempelkan daun telinganya pada permukaan pintu
Ketika samar samar pendengerannya menangkap suara erangan dari dalam"Pratama?! " Reyhan lekas menggerakkan knop pintu itu dengan brutal
Kekhawatirannya semakin membucah mendapati pintu itu tak kunjung terbuka
Tak hilang akal ia pun mencoba mendobraknya dengan kencang, masa bodo jika dirinya harus didenda karna merusak fasilitas... Saat ini Pratama lah Yang terpenting
Di percobaannya yang ke lima akhirnya pintu itu terbuka menampilkan sosok laki-laki yang Reyhan cari eksistensinya sedari tadi
Reyhan pun lekas menghampiri
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Randomketika lika liku hidup tak kunjung menemukan terang dan ketika duka terus memberikan kabar sendunya Rafsan akan tetap teguh karena rindu yang hadir menggebu "Abang..ini Rafsan adeknya Abang" "omong kosong! lu bukan adek gue! dan asal lo tau ADEK GUE...