04

107 31 17
                                    

Masih adakah yang nyimpen ini di perpustakaan??

Selamat membaca (◍•ᴗ•◍)
.
.
.
.
.
.

"Haha Thank you han" Ucap seorang pemuda pada Reyhan

"Yoiii" Respon Reyhan sembari menepuk bahu lawan bicara nya

Reyhan lekas meraih knop pintu dan membukanya ketika dirasa urusannya telah selesai...

nafas pemuda itu berhembus lega, Awalnya ia mengira ada hal penting yang melibatkan dirinya tatkala mendapat panggilan dari ketua OSIS,
Puji Syukur, dirinya hanya di mintai untuk membawakan buku agenda milik kelas nya untuk satu dua hal kepentingan

Tungkai nya masih melangkah dengan santai meski di dalam benaknya merasa tidak tenang, dirinya tak enak hati sebab meninggalkan begitu saja pemuda yang baru beberapa saat ia kenali

Kini Reyhan sudah tiba di depan kelas nya, ia melirik arlojinya sekilas ketika melihat kursi tempat Rafsan belajar masih kosong.

Tangannya bergerak menggaruk pelipis nya yang tak gatal
"Pratama belom balik? Padahal bel masuk bentar lagi" Gumamnya bingung

Reyhan berbegas pergi ke titik dimana terakhir kali keduanya berpisah, entahlah..
Tapi firasatnya mengatakan ada yang tidak beres

Retina nya berpendar ke seluruh penjuru guna mencari eksistensi pemuda pratama itu, setelahnya kedua alisnya saling bertaut kala mendapati janggal nya keadaan.

Di hadapannya, Sekumpulan siswa siswi terlihat mengambil langkah bubar bersamaan selepas membuat kubu, pula tersirat jelas kepuasan pada masing masing raut wajah mereka seakan baru saja mendapat tontonan yang menarik.

Tanpa pikir panjang, dirinya segera membawa tungkainnya berlari ke tengah-tengah kerumunan. Sejenak Reyhan menutup matanya berusaha menahan Resah gelunda yang hadir sesaat indra pendengarnya tak sengaja menangkap sederet kalimat pilu.

"Mereka jahat banget.. Kasian pratama"

Tubuhnya berbalik ke segala arah guna mencari letak sumber suara, namun nihil keadaan yang cukup ramai pun menjurus pada mustahil.

Kini Ruang di otaknya di penuhi pertanyaan beruntun, ia jelas faham dengan kemungkinan buruk yang mungkin saja terjadi pada pemuda yang di kenal sebagai pratama itu..
Pemuda yang selalu menjadi korban perundungan hanya karena keadaan finansialnya yang rendah

Alasan yang Tidak masuk akal baginya.

Hingga akhirnya Reyhan memberhentikan langkah nya tatkala dirinya sudah berada di penghujung koridor

Di lihatnya sebilah pintu di hadapannya dengan curiga, ia jelas mengetahui pintu gudang di hadapannya ini nyaris tidak pernah tertutup karna sering kali macet, namun kali ini ia justru mendapati pintu kayu itu tertutup rapat.

Sontak Reyhan mendekat guna menuntaskan rasa penasaran, lalu diketuknya pintu itu sebelum kembali berujar "ada orang di dalem?"

Reyhan menempelkan daun telinganya pada permukaan pintu
Ketika samar samar pendengerannya menangkap suara erangan dari dalam

"Pratama?! " Reyhan lekas menggerakkan knop pintu itu dengan brutal

Kekhawatirannya semakin membucah mendapati pintu itu tak kunjung terbuka

Tak hilang akal ia pun mencoba mendobraknya dengan kencang, masa bodo jika dirinya harus didenda karna merusak fasilitas... Saat ini Pratama lah Yang terpenting

Di percobaannya yang ke lima akhirnya pintu itu terbuka menampilkan sosok laki-laki yang Reyhan cari eksistensinya sedari tadi

Reyhan pun lekas menghampiri

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang