18

98 3 0
                                    

Assalamualaikum teman-teman
Apa kabar semuanya semoga sehat wal afiat yah, btw kenapa aku lama update ya. Menurut kalian apa kalau kalian bilang nonton dan baca wattpad ada benarnya tapi beberapa hari atau minggu atau bulan aku sibuk ngerjain tugas sampai pusing aku mikirkan jawabannya sumpah😭😭

Ok aku mau lanjut cerita kemarin yah, soalnya mau remed pakai hp😁

happy reading

🌹🌹🌹🌹


"Woi kalian dunia fisik eh maksudnya dunia fiksi apa kabar" ujar aku

"Anjing ya lo, lama updatenya sampe ditunggu oleh readers tuh" judesnya

"2in"

"3in"

"Sorry bestaik fiksi aku yang ganteng dan cantik, coba kalian bayangin deh kalau tugas kita banyak bagaimana kita buatnya coba mikir" Marah ku

"Sorry"  ku abaikan dan pergi begitu aja

SKIP

🌹🌹🌹🌹


Yap yang melewati garis dan juara kita adalah queen kita dari Black Rose (siapa fans Rani tunjuk tangan). Rani turun dari motornya tanpa melepaskan helmnya begitu pula dengan yang lain mereka ingin menjabat tangan Rani tapi Rani langsung mendekap tangannya ke dada.

Sedangkan anggota yang lain langsung menuju ke tempat queen mereka.

"Selamat yah kak, aku senang hiks" Rani langsung memeluk Dian memang Dian menginginkan seorang kakak sepertinya tapi dia anak tunggal dengan keluarga yang sangat posesif kepada dia

"Terimakasih yah, gemes sekali adik kakak ini" sambil mencubit pipi Dian membuat Dian memoncongkan bibirnya ke depan

"iiih gemes sekali sih adik kakak" Membuat mereka cengo apa yang dilakukan queen didepan umum, biasanya queen menahan dirinya dengan tingkah Dian sekarang apa pikir mereka tapi untungnya Queen mereka bisa merubah suaranya tanpa memakai obat atau apalah. Namanya aja multalenta

"Selamat yah, ini hadiah gue" Ujar Revo sambil mengasih kunci mobilnya

"Motor" dingin Alex

Ntah kenapa Rani menolak barang yang dikasih orang yang kalah biasanya ia jual untuk donasi panti asuhan sekarang ia ngak ada niat mengambil pemberian itu. Rani mengode Friska agar menolak pemberian itu

"Aah hm anu, Queen kami menolak barang taruhannya hehe, ambil aja kami ngak perlu kalau gitu kami pamit yah" dengan wajah permohonan maaf

"Ck jadi Queen racing sok nolak pemberian kita, seberapa kaya dia songongnya dia" pedasnya Taro tetapi ada orang yang menahan amarahnya dengan mengepal tangannya dengan kuat sampai kukunya memutih

"Eh lo cewek apa cowok sih pedas banget mulutnya kayak ibu komplek, lo tadi nanya seberapa kayanya dia pokoknya dia lebih kaya daripada lo pada cih cemen"ujar Dian sambil meludah ke samping

"Diam lo jalang gue ngak ngomong sama lo" ujarnya

"Apa lo–" Ujar Dian terpotong karena ada membogem lawan bicaranya

Bugh

Bugh

Bugh

B

ugh

"Ternyata belum puas juga lo gue bawa rumah sakit "Senyum miring di helm tersebut

Membuat Taro ketakutan setelah apa yang dialami di rooftop saat dengar cekikikan aja tanpa liat mukanya aja udah merinding

"Devon seret cowok ini saya udah muak liat dia didunia ini, kurung aja dia markas kita" ujarnya dingin dapat mencekam auranya disekitar

"Baik Queen" ujarnya

"Lo bawa kemana kawan gue hah" ujar Revo dengan marah

Rani mengerakkan tangannya tanda mereka harus cabut sekarang juga mereka yang paham langsung melenggang dari sana. Saat Rani ingin naik motornya tangannya ditarik oleh Revo membuat amarah Rani memuncak

"Kemana bawa teman kami hah" ujarnya Rani langsung melintir tangannya sampai terdengar suara patah tulang

"Itu kesalahan teman anda karena beraninya bilang adik gue kayak gitu depan gue dan selamat teman anda tidak bisa bertemu dengan kalian" saat Rani bilang gitu mereka mengepung Rani tapi diacuhkan aja toh dia langsung naik motornya rani langsung menghidupkan motornya model motor terbang dengan kecepatan tinggi motor melayang keatas yang tidak bisa dijangkau oleh mereka

.........

Sekian dulu

Soalnya agak susah aja sekarang Aku nulisnya 

Transmigrasi Rana or RaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang