Prolog

22 3 0
                                    

"Gerald???. "

"Ini aku Ayana. "

"Kamu kemana selama ini?"

"Aku tidak kemana mana kok. "

"Kamu jahat. Katanya kamu tidak akan pernah tinggalin aku. "

"Maafkan aku Ayana. "

"Kapan kamu akan kembali? "

"Memangnya kamu sudah memaafkan aku? "

Ayana terbangun dari tidurnya, lagi dan lagi dirinya mendapatkan mimpi bertemu dengan Gerald.

"Kenapa gua selalu mimpiin hal yang sama? "

Ayana beranjak dari ranjangnya dan bergegas bersiap ke kampus. Ya saat ini Ayana sudah memasuki semester tiga.

Ayana keluar dari rumahnya dan berjalan menuju motornya. Tak lupa dirinya pamit kepada papa dan kakaknya.

"Ayana pamit ke kampus ya pa. "

"Beneran nih gak mau bareng kakak?"

"Malas ah, pengen bawa motor sendiri aja. Lagian kak Fajri kan biasanya berangkat sama kak Meisya."

"Hati hati ya Ayana. "

"Iya pa. Kayaknya papa harusnya bilang hal itu kek kak Aji deh."

"Enak aja loh dek. "

"Coba yang kemarin baru keluar rumah sakit gara gara kecelakaan motor siapa? " ucap Ayana

"Benar itu bang. "

"Iya deh, nanti Fajri lebih hati hati lagi. "

"Ya udah Ayana berangkat ya pa. "

"Fajri juga pa. "

"Hati hati kalian berdua. "

Ayana tiba di kampus begitupun dengan Fajri. Ayana satu kampus dengan Fajri.

"Dek sarapan dulu yuk. "

"Kak Aji sendiri aja deh, aku buru buru. "

"Ya udah deh. "

"Duluan ya kak."

Ayana mengambil earphone didalam tas nya dan tanpa sengaja menjatuhkan barang dari dalam tas nya. Ayana mengambil barang tersebut.

"Kok ada dvd didalam tas gua? "

Ayana duduk di taman kampus lalu membuka laptopnya untuk menyetel dvd yang dirinya temukan. Layar laptop menampilkan sesosok laki laki yang tersenyum kearah kamera.

"Hai Ayana, kamu apa kabar? Semoga kamu baik baik aja ya. Aku juga disini baik baik aja kok. Kamu pasti tambah cantik ya. Oh ya sekarang aku sudah sembuh, terimakasih untuk doa nya ya. Sebentar lagi kita akan bertemu."

Ayana menutup layar laptopnya, dirinya tak sanggup untuk menonton video tentang Gerald. Sepertinya dvd tersebut untuknya satu tahun yang lalu.

"Kenapa semua hal tentang lo terus menerus muncul. "

"Ayana, lo kenapa? "

"Alex. "

Ayana langsung memeluk erat tubuh Alex. Hal itu membuat Alex bertanya tanya. Tanpa sengaja Alex melihat sampul dvd diatas laptop Ayana dan sekarang Alex mengerti mengapa Ayana menangis.

"Udah ya, gak usah sedih lagi. Coba sekarang lihat jam, sebentar lagi kelasnya mau mulai. "

"Oh iya, duh gua harus buru buru nih. Gua duluan ya Lex. "

"Ger, lo gak ada niat untuk kembali?"

Alex memutuskan untuk tak pergi ke kelas. Dirinya berjalan menuju rooftop kampus dan duduk menatap jalan.

Alex teringat akan kejadian satu tahun yang lalu saat dirinya akan kehilangan sosok Gerald, beruntungnya Gerald mendapatkan pendonor meskipun harus pergi ke luar negeri.

"Ternyata gua kangen sama lo. Ger, balik ya. Gua gak akan marah sama lo kok. "

Alex terdiam mengingat kejadian yang menimpa Gerald, tepatnya lima bulan yang lalu.


Hai semua, selamat membaca cerita baru autor ya. Semoga kalian suka dengan ceritanya, oh iya cerita ini masih ada sangkut pautnya dengan cerita Mine.

Tunggu terus kelanjutan ceritanya ya

Jangan lupa Vote and Comment

Salam hangat# my twins

Dear GeraldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang