5

6 0 0
                                    

Gerald baru saja selesai membeli makanan dan tanpa sengaja melihat Ayana yang sedang bercengkrama dengan Alex. Sejujurnya Gerald merasa cemburu melihat kedekatan Ayana dengan Alex, tetapi dia bisa apa. 

"Lo bukan siapa siapa Ayana Ger, buat apa lo cemburu." 

"Siapa juga yang cemburu." ucap Gerald

"Masa sih, tapi kok mukanya keliatan kesal gitu." 

"Nabila dengar ya, gua sama sekali gak cemburu. Lagian Ayana juga udah benci sama gua." ucap Gerald

"Terus lo gak mau usaha?" tanya Nabila

"Gua capek Nab, kayaknya gua rasa cukup sampai sini aja." jawab Gerald

"Kok lo nyerah sih." 

"Gua udah coba segala cara Nab buat pertahanin hubungan persahabatan gua sama Ayana, tapi semuanya gak bisa gua paksa Nab. Lebih baik gua balik ke Yogyakarta."

"Lo mau ninggalin gua lagi? Cuma lo yang gua punya Ger sekarang." ucap Nabila tak dapat menahan air matanya

"Sorry Nab, gua gak maksud bikin lo sedih." ucap Gerald memeluk tubuh Nabila

Ayana tak sengaja melihat Gerald dan Nabila saat dirinya sedang membeli minuman. Ayana lantas bertanya tanya siapakah sosok wanita yang sedang dipeluk oleh Gerald. Ayana yang melamun tak sengaja menabrak orang dibelakangnya hingga membuat minuman yang dibelinya tumpah.

"Hati hati dong." 

"Maaf ya gak sengaja." ucap Ayana menahan rasa sakit di tangannya yang terkena kopi panas

Gerald melepas pelukannya saat mendengar suara keributan. Gerald yang melihat Ayana nampak kesakitan bergegas menghampirinya. Gerald mengambil sapu tangan didalam tas nya lalu membalut tangan Ayana yang terkena air panas. 

"Perih banget Ger." ucap Ayana 

"Kita ke ruang kesehatan." ucap Gerald

Setelah tiba di ruang kesehatan Gerald langsung mengobati luka bakar ditangan Ayana. Gerald tampak telaten melakukan hal tersebut. 

"Masih sakit gak?" tanya Gerald

"Udah gak begitu, makasih Ger." jawab Ayana

"Ger ini salep yang lo minta." 

"Makasih Nab. Ayana maaf ya izin olesin salep ditangan lo." 

"Diminum dulu." ucap Nabila

"Makasih ya." 

"Habis ini lo mau pulang?" tanya Gerald

"Iya, tapi kayaknya minta jemput aja." 

"Biar gua aja yang anter lo pulang." 

"Gak usah, gak enak sama pacar lo." ucap Ayana

"Kayaknya lo salah paham, gua Nabila. Gua bukan pacar Gerald kok. ucap Nabila

"Kita cuma sebatas teman aja." ucap Gerald

"Ya udah yuk Na kita pulang." 

"Ayo." 


Selama diperjalanan Ayana dan Gerald hanya terdiam. Gerald memandang wajah Ayana dari spion motor Ayana. 

"Gua senang lo mau gua antar pulang." ucap Gerald membuka obrolan

"Gua juga terpaksa kali." ucap Ayana dengan ketus

"Gak apa apa kok, biarpun terpaksa tapi gua tetap senang." ucap Gerald

Ayana terdiam mendengar ucapan Gerald. Dirinya merasa bersalah karena selalu bersikap kasar kepada Gerald. Apakah sudah saatnya Ayana untuk memaafkan Gerald? Ayana tiba di rumahnya dan turun dari motor. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear GeraldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang