Ayana nampak tak fokus memperhatikan dosen yang sedang menjelaskan. Pikirannya dipenuhi oleh bayang bayang Gerald. Terakhir dia mendengar kabar jika Gerald akan menikah dengan Dewita. Mungkin saat ini Gerald sudah hidup bahagia dengan keluarga kecilnya.
Selesai kelas Ayana bergegas pergi menemui Nadya. Ayana ingin sekali mencurahkan semua isi hatinya. Alex datang menghampiri Ayana dengan dua buah jus di tangannya.
"Awas nanti kesambet loh kebanyakan bengong." ucap Alex
"Eh Lex. "
"Jus alpukat kesukaan lo." ucap Alex memberikan jus kepada Ayana
"Wah makasih Lex."
Ayana meminum jus dengan begitu senang. Sejak Gerald memutuskan untuk pergi, Alex selalu menemani Ayana. Alex mengambil tisu lalu membersihkan noda jus dibibir Ayana. Alex merangkul Ayana dan berjalan menuju parkiran.
"Makasih ya jus nya." ucap Ayana
"Sama sama."
Ayana memakai helm lalu menaiki motornya, begitu pun dengan Alex. Ayana dan Alex berjalan meninggalkan kampus. Alex mengawal Ayana dari belakang, setibanya di cafe Zweitson Ayana berhenti dan memarkirkan motornya sementara Alex memutuskan untuk kembali jalan.
"Oh ya, ini buat lo."
"Makasih Lex."
"Gua pulang ya."
"Hati hati ya."
Ayana masuk kedalam cafe dan duduk bersama Nadya. Ayana tersenyum memandangi jepit rambut pemberian Alex. Nadya tersenyum senang melihat Ayana sudah lebih bahagia semenjak kejadian waktu itu.
"Udah jadian aja kalian berdua." ucap Nadya
"Ih kak Nadya, jangan gitu ah." ucap Ayana nampak malu malu
"Tapi lo happy sama Alex?"
"Ya Alex yang selalu ada buat gua kak, bahkan saat Gerald ke luar negeri Alex juga yang selalu nemenin gua."
"Apa lo memiliki perasaan ke dia?" tanya Nadya
"Mungkin, tapi gua juga gak tau kak." jawab Ayana ragu
"Lo masih kebayang Gerald?"
"Susah kak buat lupain perasaan ini." ucap Ayana
"Ada hal yang harus gua bilang ke lo. Ini tentang Gerald." ucap Nadya
"Gak kak, gua gak mau dengar lagi."
"Tapi ini penting."
"Kak stop, gua-"
"Gerald kecelakaan sebulan setelah kejadian di cafe." ucap Nadya
"Oh gitu."
"Lo gak cemas?"
"Gua kan udah bilang, gua gak mau tau lagi tentang Gerald." ucap Ayana beranjak dari duduk
Ayana membalik badannya dan terkejut melihat sosok yang berdiri tepan dibelakangnya. Alex bergegas membuka pintu cafe untuk menghampiri Ayana dan memberikan informasi. Namun sepertinya Alex terlambat, Ayana sudah lebih dulu bertemu.
"Hai Na."
"Mau apa lo kesini?"
"Gua benci lo Gerald." ucap Ayana pergi meninggalkan Gerald
"Mau apa lagi lo kesini? Masih belum puas bikin Ayana sakit hati?" ucap Nadya
"Bahkan orang yang udah gua anggap seperti kakak sendiri gak mempercayai gua. Jadi siapa yang akan percaya sama gua." ucap Gerald
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Gerald
Teen FictionPertemuan pertama kita tak akan pernah aku lupakan, hari hariku menjadi berwarna saat berada disampingmu. Kini diriku hanya dapat menanti kembali kedatanganmu, meskipun itu hanya didalam mimpi ~Ayana Aku sangat bersyukur bisa memilikimu, suka dan d...