10|| Kucing Atau Hamster

1.5K 115 2
                                    

Kesalahpahaman sudah beres. Jiwoong berhasil meyakinkan Hanbin dan menjelaskan pembelaan dirinya. Ketika Seobin melihat Hanbin, dia juga ikut menjelaskan, bahkan untuk menambah bukti dia menunjukkan foto pertunangan nya dengan seorang pria yang bagi Hanbin cukup tampan juga, meskipun Jiwoong 100× lebih tampan.

Tapi siapa sangka, berawal dari kesalahpahaman, Hanbin dan Seobin justru berteman dekat. Kedua nya merasa memiliki banyak kesamaan, dan topik obrolan mereka juga sama. Hanbin nyaman berbicara dengan Seobin begitu juga sebaliknya.

Ternyata Seobin memelihara seekor kucing putih bernama Nero. Hanbin yang kebetulan juka menyukai kucing langsung heboh begitu Seobin mengirimkan video keimutan Nero padanya.

"Hyung lihat!" Hanbin menunjukkan foto Nero yang di kirim Seobin padanya.

"Siapa itu?" Jiwoong yang sedang mencongkel sisa makanan yang menyangkut di giginya acuh tak acuh pada foto kucing yang di tunjukkan Hanbin.

"Nero! Manis sekali kan?"

"Iya manis." Jiwoong meludah ke wastafel, masih terlihat tidak peduli pada foto Nero.

Hanbin yang kesal pun menggigit tangan Jiwoong keras membuat hyung tertua di zerobaseone itu pun memekik kesakitan.

"Ada apa sih?!" Yujin yang baru selesai mandi buru-buru menghampiri keduanya di dapur. Dia menemukan Jiwoong meringis sambil mengusap-usap bekas gigitan di tangannya dan Hanbin yang memasang wajah galak.

"Yujinnie lihat! Jiwoong hyung menyebalkan!" Lelaki itu mendesis pada Jiwoong sebelum akhirnya menunjukkan foto kucing pada Yujin, "yujinnie, bagaimana menurutmu tentang foto ini?"

Yujin berkedip sebentar sebelum menjawab, "imut kok."

Hanbin melirik sinis Jiwoong dan dengan dengusan kesal dia pergi dari sana dengan menghentakkan kakinya.

Jiwoong memasang wajah tersiksa, ketika yang tersisa disana hanya dia dan Yujin. "Kali ini salahku apa???"

Yujin terlihat prihatin melihat hyung tertuanya yang kacau karena Hanbin. Dia menggeleng simpati dan berujar pelan, "yang sabar ya hyung." Lalu dia pergi dari sana meninggal kan Jiwoong sendirian di dapur, merenungi dimana letak kesalahannya kali ini.

ו×

"Binnie." Jiwoong memeluk tubuh Hanbin yang tidur membelakanginya. Jiwoong bahkan berkali-kali mengecup kepala Hanbin, tapi tidak ada respon yang dia dapatkan. Jiwoong kan jadi semakin frustasi.

"Sayang, jangan abaikan aku." Jiwoong masih berusaha mencoba bicara. Mood orang hamil benar-benar random, Jiwoong sendiri sampai tidak paham!

Akhirnya Jiwoong mengalah dan tangannya turun untuk mengusap lembut perut Hanbin yang sudah mulai menggembung itu. "Baiklah, aku salah. Aku minta maaf ya. Nero memang sangat imut."

Hanya dengan kata-kata itu lantas membuat Hanbin berbalik untuk menghadap nya dengan senyuman lebar yang luar biasa manis. "Benarkan?!"

Jiwoong merasa gemas dengan tingkah kekasihnya itu. Meskipun merajuk, Hanbin tetap terlihat manis, dan kini ketika dia sudah tidak merajuk lagi, dia jauh berkali-kali lipat lebih manis!

Jiwoong mengecup bibir Hanbin, "iya, imut, tapi lebih imut kamu."

Hanbin mencibir Jiwoong, tapi meskipun begitu pipinya tetap memerah.

Jiwoong menarik tubuh Hanbin ke dalam pelukannya, mengusap-usap kembali perut Hanbin. Jujur saja, Jiwoong merasa sangat nyaman ketika tangannya berada di atas perut kekasihnya, merasakan langsung hawa keberadaan anak nya di dalam sana. Jiwoong merasa hangat, merasa memiliki keluarga lengkap yang sempurna.

Hanbin menikmati usapan di perutnya sambil memainkan jarinya di leher Jiwoong. "Omong-omong hyung."

"Iya sayang?"

"Aku sempat membahas ini dengan Gyuvin. Tentang nama anak kita."

Jiwoong mengecup kening Hanbin, "lalu? Apa itu?"

"Gyuvin bilang dia menduga kalau anak kita adalah kembar laki-laki. Jadi aku dan dia mulai membahas nama. Jika benar seperti itu, maka yang satu akan ku beri nama Kim Jihan, yang sudah aku pikirkan sejak lama."

"Kemampuan ku memberi nama bagus juga. Itu gabungan dari nama kita kan? Jiwoong dan Hanbin."

"Benar!"

"Lalu yang satu lagi?"

"Kim Woongbin."

Jiwoong terdiam begitu mendengar nama yang tidak asing. Setahunya, itu adalah nama ship dari fans untuk dirinya dan Seobin. Woongbin adalah nama gabungan keduanya.

Jiwoong jadi merasa tidak enak, apalagi Hanbin sempat menaruh kecurigaan pada mereka berdua. Jiwoong memutar otak, mencoba untuk menjelaskan, tapi sebelum itu Hanbin sudah merespon duluan, "itu nama shipper hyung dan Seobin hyung kan?"

Jiwoong menggigit bibirnya, Hanbin juga sudah tahu. "Iya, benar."

"Hmmm..." keduanya berada dalam keheningan. Tapi meski begitu Jiwoong tetap tidak berhenti mengusap-usap perut Hanbin.

"Tapi tidak masalah untukku. Nama Woongbin cocok untuk anak kita." Hanbin pada akhirnya membuka suara lagi.

"Kenapa kau berpikir begitu? Apa kau tidak... Cemburu?" Jiwoong bertanya hati-hati. Tapi Hanbin segera menggeleng.

"Tidak. Biarpun begitu, namaku juga Bin, jadi meskipun itu nama yang di buat fans untuk kalian, aku tetap akan meyakini nama itu adalah gabungan namaku dan kau hyung. Woongbin, Jiwoong dan Hanbin. Sekarang bukan lagi Jiwoong dan Seobin, tapi Hanbin." Jiwoong tertawa mendengar itu. Meskipun kehamilan membuat Hanbin sensitif dan cemburuan, tapi Hanbin tetaplah Hanbin yang berpikir positif.

"Seiring berjalannya waktu, Woongbin akan terganti kan. Dan orang pertama yang akan melakukan itu adalah anak kita. Dia yang akan menegaskan pada orang-orang bahwa Woongbin bukan lagi Seobin tapi Hanbin."

"Makanya kau akhirnya memutuskan untuk memakai nama itu buat anak kita? Untuk menegaskan kepemilikan nama itu sekarang?"

Hanbin mengangguk semangat, "iya! Toh aku dan dia sama-sama Bin, nama apapun kalau akhirannya Bin, tapi saja ambigu. Jadi yah, tergantung pola pikir masing-masing mau menganggap nama itu seperti apa, mengarah ke siapa dan sebagainya."

Jiwoong merasa puas. Dia mengukung Hanbin di bawahnya, mengendus leher yang lebih muda, "iya, dan Bin yang akan selalu ada di hatiku juga Hanbin, bukan Bin yang lain."

Hanbin terkekeh mendengar itu. "Lalu soal Nero, aku sebenarnya tidak terlalu peduli. Karena daripada kucing itu, Hanbin ku jauh lebih imut."

"Tapi aku hamster bukan kucing."

Jiwoong menggigit leher jenjang Hanbin, membuat beberapa bitemark disana, "bagiku kau lebih imut bahkan jika dibandikan dengan hamster atau kucing."

"Cringe sekali hyung." Tapi meskipun mengatakan itu Hanbin tetap tertawa dan tersipu malu.

"Aduh, kekasihku sangat menggemaskan." Jiwoong memutuskan untuk tidak menahan diri malam itu. Toh Hanbin miliknya, dan tidak akan ada siapapun yang akan protes.

Mistake [WoongSungz] -[End]- ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang