03|| Sikap Yang Berbeda

1.8K 151 2
                                    

Entah cuma perasaan Hanbin saja atau memang Jiwoong menjadi lebih dekat dengannya di bandingkan sebelumnya.

Jika selama ini hyungnya lebih sering berinteraksi dengan Matthew ataupun Zhang Hao, kini Jiwoong lebih sering bersama nya.

Hanbin memang senang, tapi tetap saja dia menjadi gugup juga!

Orang yang dia sukai menjadi lebih sering melakukan skinship dengannya, offcam maupun oncam. Membuat penggemar menjadi menggila dan forum fandom zerobaseone penuh dengan momen mereka berdua.

Hanbin tentu tidak menolak semua sentuhan Jiwoong yang "lebih" dari sebelumnya. Hanya saja dia merasa aneh.

Mengapa tiba-tiba pria itu menempeli nya?

Siang itu para member sedang makan bersama di ruang makan. Hanbin seperti biasa akan menyisihkan bagiannya dan di berikan pada Zhang Hao. Dia masih melakukan diet ketatnya itu untuk mendapatkan berat dan tubuh yang ideal sesuai standar idol.

Meskipun member lain tidak setuju dengan diet ketat yang Hanbin lakukan karena tubuhnya sudah ideal, Hanbin tetap bersikeras.

Dia berkata jika dia lalai sedikit saja, tubuhnya akan kembali membengkak seperti babi.

Mungkin ketika mengatakan itu Hanbin tertawa karena merasa itu candaan yang lucu. Tapi para member bahkan tidak tertawa. Mereka hanya menatap Hanbin sedih dan simpati, membuat Hanbin jadi tidak enak hati sendiri.

Zhang Hao sering diam-diam memaksa Hanbin untuk pergi bersamanya dan mendapatkan sesuatu yang manis untuk di makan berdua. Mereka sering pergi ke cafe atau restoran untuk mencicipi makanan mereka. Padahal sebenarnya tujuan Zhang Hao adalah agar Hanbin bisa makan.

Biasanya jika sudah seperti itu Hanbin terpaksa akan makan, meskipun setelah itu dia kembali diet lagi.

Sudah menjadi rahasia umum di dorm mereka.

"Bin-ah, ini, makan ayam ku." Tiba-tiba saja Jiwoong meletakkan potongan ayamnya di mangkuk Hanbin yang tercengang.

"Tidak usah hyung. Aku sudah cukup segini."

"Kau harus makan banyak. Lupakan saja diet mu dulu. Kau harus makan yang banyak."

Hanbin menolak dengan halus. "Hyung..."

"Sung Hanbin." Jiwoong menatap tajam Hanbin, bahkan kini dia menambahkan sepotong ayam lagi. "Makan."

Hanbin tergagap, apalagi tatapan Jiwoong tajam dan mengintimidasi. Bahkan para member yang semula berisik kini juga ikut terdiam. Merasakan atmosfer ketegangan di antara kedua hyung mereka.

"Iya hyung." Hanbin mencoba untuk makan lebih banyak, namun entah karena dia keseringan diet dan makan sedikit atau apa, Hanbin merasa perut nya penuh. Dia kekenyangan bahkan sebelum menyentuh ayam Jiwoong.

Jiwoong menyadari itu. Dia menghembuskan nafas dan mengambil alih sendok Hanbin.

Hanbin terkejut lagi untuk yang kesekian kalinya.

Jiwoong menyendok kan makanan Hanbin dan menyodorkan sendok itu tepat di depan bibir Hanbin, "buka mulut mu."

Hanbin melotot tidak percaya. Apa yang sebenarnya sedang terjadi saat ini?!

Dia menatap Jiwoong dengan tatapan tidak percaya, sementara wajah Jiwoong melembut, "buka mulut mu Bin-ah."

Tanpa sadar Hanbin membuka mulutnya, dan sesuap makanan pun masuk ke mulutnya. Hanbin mengunyah masih dengan otak yang blank dan tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Jiwoong menyuapinya? Di belakang kamera?!

Jiwoong memang duduk di sebelah Hanbin, karena itu dia dengan mudah mulai menyuapkan sendok demi sendok yang di terima Hanbin dengan baik. Adegan suap menyuapi itu terlihat menarik untuk di tonton. Keduanya menjadi pusat atensi dari tujuh member lain.

Mungkin mereka memang suka melakukan skinship atau bertingkah mesra satu sama lain. Tapi entah kenapa ketika justru dua hyung tertua yang melakukannya, seperti terasa berbeda saja.

Zhang Hao memilih diam dan melanjutkan makannya. Dia memberi isyarat untuk para member lain agar mengalihkan pandangan mereka, dan semuanya kembali ke makanan masing-masing.

Jiwoong masih santai menyuapi Hanbin, sesekali mengusap sudut bibir Hanbin yang berlepotan.

Hanbin sudah pasrah saja di perlakukan seperti ini. Toh dia tidak di rugikan juga, meskipun sekarang isi hatinya terobrak-abrik berkat Jiwoong.

Makanan Hanbin akhirnya habis. Jiwoong tersenyum puas dan menyodorkan segelas air pada Hanbin. "Bagus, hamster ku makan dengan baik."

Hanbin tersedak, dan ternyata bukan hanya dia, Zhang Hao dan Gyuvin juga ikut tersedak mendengar penuturan gamblang Jiwoong.

Gyuvin ternganga menatap kedua hyung nya tidak percaya. Para member lain juga sama syok nya.

"Ha--hamster?!"

Jiwoong mengangkat sebelah alisnya, "ada yang salah?"

Gyuvin buru-buru menggeleng. Dia bisa melihat Hanbin yang sudah memerah sampai hampir meledak di tempatnya.

Taerae berdeham dan berusaha menghapus suasana aneh dan ambigu itu, "setelah ini ayo nonton film. Aku baru membeli sebuah film yang bagus."

Yujin dan Ricky terlihat bersemangat. Pada akhirnya agenda mereka setelah ini adalah menonton film.

Kesembilan member Zerobaseone kini sudah duduk santai di depan televisi di ruang tengah.

Hanbin merasa gugup lagi. Bagaimana tidak, Jiwoong mengambil duduk di sebelahnya!

Gyuvin mematikan lampu dan bergabung kembali bersama mereka. Film yang di tampilkan adalah sebuah film romantis yang sedih. Yujin sudah menangis ketika film mencapai klimaks kesedihannya. Gyuvin yang duduk di sebelah Yujin mencari kesempatan untuk memeluk dan menenangkan anak itu.

Ricky yang kesal melihat Gyuvin mengambil kesempatan dalam kesempitan pun mulai menggeplak kepala Gyuvin dari belakang. Mereka kembali bertengkar.

Gunwook yang anti romantic tapi tetap memaksakan diri untuk menonton malah tertidur dan mendengkur halus. Begitu juga Zhang Hao yang sudah tidur dari menit ketujuh film.

Taerae menangis sesegukan, mengusap hidung yang yang berair sambil menatap miris ke arah dua tokoh utama yang berada di ambang keputusasaan.

Sementara itu di belakang, Hanbin memanfaatkan kesempatan itu untuk bicara dengan Jiwoong.

"Hyung, aku ingin tanya sesuatu."

Jiwoong berdeham mengiyakan, memainkan rambut halus Hanbin dengan jemarinya. Hanbin menghembuskan nafas panjang dan mulai bicara, "apa yang kau ingat ketika kita mabuk?"

Jiwoong terlihat penuh tanda tanya, "aku dan kau minum, lalu aku tidak ingat apapun lagi. Memangnya apa yang terjadi? Ah, maaf jika aku melakukan hal aneh. Aku selalu tidak sadar apa yang aku lakukan saat mabuk. Bahkan manager-nim sudah mewanti-wanti aku untuk tidak mabuk, karena katanya aku akan melakukan hal aneh ketika mabuk." Jiwoong mengatakan semuanya dengan lancar.

Hati Hanbin terasa kacau. Entah dia harus merasa lega atau kecewa. Lega karena Jiwoong tidak ingat apapun, atau merasa kecewa karena 'malam panjang' itu di lupakan begitu saja.

"Ada apa Hanbinnie?" Jiwoong mengelus pipi Hanbin.

Jiwoong tidak berbuat seperti ini karena merasa bersalah sudah meniduri nya. Pria itu bahkan tidak ingat. Jiwoong melakukan ini karena dia ingin.

Hanbin menyandarkan kepalanya pada dada Jiwoong, mencoba memejamkan matanya. Yah, dia akan berusaha menikmati perlakuan lembut Jiwoong sebisanya. Meskipun dia sendiri masih bingung dengan perasaan nya. Tapi dia sudah mendapatkan kepastian bahwa Jiwoong tidak ingat apapun dan perubahan sikapnya juga bukan karena merasa bersalah.

Jiwoong menatap Hanbin yang sudah tidur di dadanya. Anak itu begitu cepat terlelap, padahal mereka baru bicara.

Mata Jiwoong melembut. Jiwoong mengecup puncak kepala Hanbin, lalu memeluk tubuh hangat itu dengan erat. Jiwoong ikut memejamkan mata dengan wajah yang dia sembunyikan di leher jenjang Hanbin kemudian ikut terlelap tak lama setelahnya.

Mistake [WoongSungz] -[End]- ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang