12|| Keluarga Bahagia [End]

2.1K 119 10
                                    

"Pisang! Apel! Mangga!" Seorang anak berusia satu tahun itu menunjuk-nunjuk gambar di buku bergambar dengan semangat.

Han Yujin, mencubit pipi keponakan nya itu dengan gemas. "Jihan pintar! Duh, kalau begini terus Jihan akan jadi juara umum di sekolahnya."

"Kau berpikir terlalu jauh, tapi untuk ini aku setuju." Taerae menyahut sambil menggendong Woongbin yang santai memakan bubur yang di suapkan Taerae padanya. "Woongbinnie juga tidak kalah pintar, meskipun masih belum bisa bicara selancar Jihan."

"Si kembar punya kemampuan mereka masing-masing. Tapi satu yang membuat mereka sama, mereka sama-sama lucu dan menggemaskan!" Pekik Yujin yang senang karena sejak kelahiran si kembar, dia tidak lagi menjadi yang termuda di dorm.

Omong-omong perkenalkan, anak dari pasangan Kim Jiwoong dan Sung Hanbin. Yang tertua bernama Kim Jihan. Anak itu periang, aktif, lincah dan juga ramah. Jihan sangat pintar, dia bisa mengucapkan kata pertamanya dengan lancar. Dan kata pertama yang di ucapkan Jihan adalah 'papa'. Ketika mendengar kata pertama anaknya adalah dirinya, Jiwoong hampir pingsan jika tidak ada Matthew yang menampar pipinya untuk menyadarkan nya.

Jihan itu cerewet dan sangat aktif. Semua member pernah menjaga kembar Kim itu, dan mengakui menjaga Jihan lebih sulit dari menjaga kembar nya.

Meskipun sifat Jihan lebih mirip Jiwoong--menurut para member-- wajahnya seperti jiplakan Hanbin sekali. Dengan pipi gembul dan mata indah yang mampu membuat member lain seakan mampu memberikan segalanya untuk anak itu.

Lalu ada anak kedua yang bernama Kim Woongbin. Woongbin sendiri lebih santai daripada kembarnya. Dia memang tidak seaktif Jihan dan malah cenderung cuek, tapi kepintarannya sama dengan Jihan. Ketika Jihan berhasil mengucapkan kata pertamanya, Woongbin berhasil menyusul sehari setelahnya. Dan kata pertama Woongbin tentu saja 'mama'.

Hanya saja tidak seperti Jiwoong yang hampir pingsan, Hanbin justru memuji anaknya dan bermimpi jika anaknya itu suatu saat nanti bisa menjadi astronot.

Memang tidak nyambung, tapi biarkan saja.

Woongbin itu unik. Dia lebih senang menempel pada Hanbin dan seperti memiliki dendam pribadi pada Jiwoong. Sampai-sampai Jiwoong mulai berpikir, jangan-jangan ngidam nya Hanbin waktu itu untuk melihat Jiwoong mengenakan pakaian maid itu berasal dari Woongbin.

Ya, begitulah perkenalan singkat kedua bayi kembar menggemaskan itu.

Hanbin dan Zhang Hao beriringan kembali dari dapur. Mereka baru selesai membuat cookies yang memang di siapkan untuk para member.

"Jelas saja, anak-anak ku memang imut." Hanbin berujar bangga.

Jihan yang melihat kedatangan ibunya langsung sibuk mengulurkan tangannya minta di gendong, "Ma! Ma!"

Hanbin menggendong Jihan yang terlihat bahagia. Dia menepuk-nepuk pipi ibunya dan tertawa khas bayi yang lucu.

Zhang Hao mengalihkan pandanganya karena tidak kuat dengan keimutan yang tersaji di depannya.

"Omong-omong Jiwoong hyung akan pulang sedikit terlambat." Taerae menunjukkan grup chat mereka, "dia baru mengirim pesan dua detik yang lalu."

Hanbin mengangguk mengiyakan. Jiwoong tahu rencana Hanbin dan Zhang Hao yang ingin membuat cookies untuk para member siang itu, karena itu Jiwoong mengirim pesan di grup chat mereka saja agar siapapun yang membacanya dapat memberi tahu Hanbin yang pasti tidak memegang ponselnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mistake [WoongSungz] -[End]- ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang