bab 1

300 25 1
                                    

Pastikan kalian udah baca cerita Perjuangan Raden Kian Santang terlebih dahulu, minimal banget di cerita awal dan akhirnya...karna ini saling menyambung. Tetiba ni tangan kepencet Publis jadii yaa saya publish aja😁 belum tamat serius cerita Perjuangan Raden Kian Santang...4 bab lagi tapi lamaaa updatenyaa

















































Setelah pulihnya Kian Santang dan Rengganis, prabu mengadakan rapat kepada seluruh punggawa dan keluarganya. Merekapun sudah berkumpul di ruang rapat

Dengan nafas beratnya, ia berdiri dari singsana "Aku Prabu Sliwangi akan mengangkat salah satu putraku untuk menjadi raja di istana Padjajaran ini, dan akan mengambil alih kerajaan Angkasa untuk putraku. Apa yang kalian sarankan untukku?"

Semua orang menatap Kian Santang, tentunya ia langsung menggelengkan kepalanya "Mohon ampun ayahanda, Aku mengundurkan diri dari putra mahkota, satu-satunya putra mahkota hanyalah rai Surawisesa. Ayahanda, izinkan rai Surawisesa peganti ayahanda prabu dan Raka Banyak Catra yang akan menjadi menjadi raja kerajaan Angkasa"

"Mohon maaf ayahanda prabu, kurasa Raka Walangsungsang sangat layak mendapatkan wilayah Angkasa"

Prabu memejamkan matanya, ia beralih menatap kedua putranya "Bagaimana? apa kalian setuju?"

"Kami dengan sangat hormat mengikuti keputusan gusti prabu" Kata Punggawa serempak

"Baiklah, aku sudah memutuskan Surawisesa menjadi raja di Padjajaran dan Walangsungsang menjadi raja di Angkasa"

Respon Surawisesa hanyalah terdiam, dia tidak menginginkan tahta ini. Klupun menolak, akan banyak pihak yang akan kecewa dengan keputusannya. Kentring Manik yang melihat putranya melamun juga mengerti akan kondisi putranya itu

"Nanda Kian Santang, jika putraku Surawisesa tidak siap akan tahta ini. Apa kau akan mengantikannya?" Ujar Kentring Manik dengan nada khas bicaranya

"Tidak akan mengantikannya, ibunda, aku dan Rengganis berencana akan mengembara hingga beberapa waktu untuk menenangkan pikiran kami."

"Benar dengan perkataan Kanda Kian Santang, kami akan mengembara beberapa bulan saja. Dan suamiku tidak menginginkan jabatan apa-apa, ia hanya berfokus pada diriku." Timbal Rengganis

Kentring Manik hanya menghela nafas, seisi ruangan sempat hening seketika hingga prabu memanggil kedua putranya. Merekapun menuju ayahandanya

"Putraku Surawisesa, kau akan mengantikan ayahanda beberapa hari lagi. Ayahanda menitipkan kerajaan Padjajaran padamu, ayahanda akan melakukan ritual tapa kere. Jaga istana ini dengan baik." Kata Prabu dengan tatapan dengan harapan, matanya tertuju Walangsungsang yang sedari tadi menatap dengan kosong

"Putraku Walangsungsang, kau sekarang adalah raja dari kerajaan Angkasa. Kau berhak memerintahkan pemerintahanmu dengan bijaksana" Ucap Prabu Sliwangi yang sama-sama mengharapkan kedua putranya itu

"Kami akan menjalankan amanat dari ayahanda prabu dengan baik." Walangsungsang lekas menuruni singsana sang ayah, ia kembali ke tempatnya seperti semula

"Aku, Prabu Sliwangi akan melakukan pertapaan, untuk beberapa hari kedepan dan selamanya tugas kerajaan Padjajaran akan di ambil alih oleh putraku Surawisesa. Mulai sekarang, Surawisesa akan menjadi Prabu Anom Surawisesa. Kalian punggawaku, keluargaku, harus menaati semua perintah Surawisesa dengan baik"

"Sandika ayahanda prabu, kakanda prabu, gusti prabu." Kata semua yang ada di ruangan rapat ini

Prabu Sliwangi kemudian memasangkan mahkota serta lencana yang akan di berikan kepada Surawisesa lalu beralih menatap kedepan dengan kosong, Sliwangi lekas menuruni singsananya kemudian ia bersujud di hadapan Surawisesa di ikuti yang lainnya

"Berdirilah kalian semua, aku Prabu Anom Surawisesa akan menjalankan pemerintahan Padjajaran dengan sangat baik. Aku akan meminta nasehat kepada Ibunda Ratu untuk memerintahkan Padjajaran ini dengan sebaik-baiknya, aku berjanji akan berlaku seadil-adilnya dan tidak akan memandang seseorang yang bersalah termasuk keluargaku" ujarnya dengan suara setengah tinggi

"Kami akan mengabdi setia pada gusti Prabu Anom Surawisesa" kata semua yang ada di ruang rapat terkecuali Sliwangi, semua yang ada di ruang rapat berdiri setelah Surawisesa mengisyaratkan untuk mereka berdiri

"Besok akan ada peresmian tahta istana Padjajaran di serahkan kepada Surawisesa, teruntuk Walangsungsang. Kau kembalilah ke istana Angkasa" titahnya

"Sandika ayahanda prabu" balas Walangsungsang dengan menunduk

"Mohon ampun ayahanda prabu, kami akan pergi untuk mengembara sebentar lagi. Maaf jika tidak mengikuti peresmian rai prabu Surawisesa" Ucap Kian Santang yang sesama menunduk

Subang Larang yang mendengarnya tentu saja ia tidak setuju, dirinya tidak ingin anak-anaknya meninggalkannya sendiri di istana Padjajaran ini "Putraku, apa tidak bisa mengembara setelah raimu resmi menjadi raja Padjajaran?" Tanyanya

Kian Santang menggelengkan kepalanya "Tidak bisa ibunda, keputusanku sudah bulat. Tenang saja... aku dan Rengganis hanya mengembara dengan waktu yang singkat, lebih cepat waktuku untuk pergi maka lebih baik, bunda." Di angguki oleh Rengganis "Benar yang dikatakan Kakanda, ibunda, sebaiknya akan lebih baik jika tidak menunda waktu."

"Pergilah kalian putraku, putriku, tenangkan pikiran kalian masing-masing. Restu dan doa ayahanda selalu menyertai kalian" kata sang ayah

Kian Santang dan Rengganis sama-sama tersenyum mendengar ucapan sang ayah "Terimakasih ayahanda prabu" ujar keduanya

___

Kian Santang dan istrinya saat ini sudah berada di gerbang istana, mereka sudah bersiap untuk pergi dari istana Padjajaran. Ibunda mereka menangis di saat kepergian keduanya, begitu pula dengan keluarga lainnya yang bersedih akan kepergiannya

Sesosok penopeng tersenyum lebar melihat musuhnya telah keluar dari istana ini, dengan kepergiannya akan membuat dirinya menguntungkan secara seorang. Tujuannya akan tercapai saat keluarga Sumedang Larang juga pergi dari Padjajaran

Kalian penasaran akan selanjutnya? Vote and komen terlebih dahulu, next ke bab selanjutnya.
Bagi kalian yang belum pernah baca cerita saya yang 'Perjuangan Raden Kian Santang' wajib nonton walaupun di bab 25 - 28 aja deh....semua bakalan terbongkar disini

Prahara PadjajaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang