Chapter 2

850 62 7
                                    


Selamat membaca........


Didalam balai desa.

Didalam ternyata tidak hanya kepala desa saja. Ada juga orang-orang penting di desa itu, juga orang-orang kepercayaan kepala desa, serta keluarga kepala desa berkumpul didalam balai desa.

" tuan dan nyonya silakan diminum tehnya ". Ucap kepala desa.

" mana calon pengantin ku! ". Ucap yizhou sambil menyesap teh yang sudah disediakan.

Kepala desa berdiri dari duduk nya, lalu menarik zhan yang berdiri disamping nya ke depan yizhou.

" tuan wang perkenalkan ini xiao zhan. Dia yang akan menjadi pengantin tuan ". Ucap kepala desa membuat tiga wang yang sedang duduk terkejut, begitupun dengan xiao zhan.

Praang!...

Gelas teh dibanting sangat kuat kearah kepala desa dan xiao zhan.

Membuat semua orang membeku ditempat.

" pah, tenangkan dirimu ". Ucap yue sambil mengusap lengan yizhou untuk menenangkannya.

Kedua tuan wang itu menatap tajam kepada kepala desa.

Zhan ketakutan setengah mati, sampai tubuhnya bergetar, begitupun dengan kepala desa ia berkeringat dingin di tatap dua lelaki wang itu.

" mengapa kau memberikan pemuda ini? ". Tanya yue untuk mencairkan suasana.

Kepala desa mulutnya komat-kamit, seperti ikan yang diambil dari kolam.

" apa di desa kalian ini tidak ada orangtua yang bersedia memberikan anak gadisnya kepada papahku?, termasuk anda!, sampai-sampai memberikan seorang pemuda! ". Ucap dingin dylan dengan menyelidik sekaligus menyindir orang-orang desa disitu.

" apa dia sebatang kara? ". Selidik nya lagi.

Kepala desa bingung mau ngomong apa.

" aku memang membebaskan kau untuk memberikan siapa saja yang mau dan rela menikah denganku. Tapi aku juga sudah mengatakannya bukan?, kalau aku membutuhkan orang yang mau dan rela melayaniku, serta menghasilkan keturunanku! ". Kali ini yizhou yang bicara dengan mata tajamnya yang masih menatap kepala desa itu.

Flashback on.

Sehari sebelum kepala desa berbicara dengan xiao zhan.

Tiga wang itu datang ke balai desa.

Yizhou, dylan, dan yue. Mereka jauh-jauh datang dari kota ke desa untuk mencari seorang yang akan dijadikan menantu.

Balai desa mendadak ramai, orang-orang yang ingin melihat keluarga wang yang sangat terkenal itu.

Yizhou berdiri didepan balai desa dengan dylan disamping kanannya, dan yue disamping kirinya.

Yizhou membuka pembicaraan.

" seperti yang kalian ketahui bahwa tanah desa ini adalah milik saya!. Saya bisa saja menggusur desa ini dengan mudah. Namun saya ingin memberikan kalian kesempatan untuk tinggal di desa ini ". Ucap yizhou.

" saya ingin kalian memberikan saya satu orang yang mau dan rela untuk menikah dengan saya, serta mau dan rela untuk melayani saya, dan dapat menghasilkan keturunan saya! ". Perintah yizhou.

" saya akan memberikan waktu satu hari untuk kalian, dan saya akan kesini lagi besoknya untuk bertemu dengan calon saya. Tapi, jika saat saya datang kembali dan tidak ada calon saya. Saat itu juga saya akan menggusur desa ini ". Ucapnya lagi.

Setelah mengatakan semua itu, yizhou, dylan, dan yue pergi dari desa itu.


Orang-orang desa pada ribut. Mereka tidak rela memberikan anak gadis mereka pada orang yang usianya sudah hampir satu abad itu. Namun mereka juga tidak mau desa itu digusur. Karna mereka hanya punya tempat tinggal didesa itu.

Ada beberapa orang yang ingin memanfaatkan hal tersebut, beberapa dari mereka berencana memanfaatkan gadis mereka untuk mendapatkan uang orang kaya itu. Tetapi mereka langsung disadarkan oleh kenyataan kalau orang kaya itu sangat berbahaya. Jika mereka macam-macam dengan orang kaya itu maka mereka harus mengucapkan selamat tinggal pada dunia.

Kepala desa menenangkan mereka.

" semuanya tolong tenang! ". Ucap kepala desa.

" bagaimana bisa tenang kepala desa!, desa ini akan digusur jika salah satu dari kita tidak mau merelakan putri kita ". Ucap salah satu warga desa.

" benar itu. Aku tidak mau memberikan anak gadisku kepada orang tua itu sekaligus orang yang berbahaya itu ". Ucap salah satu warga desa lagi.

Dan perkataan itu di setuju kan oleh semua orang di situ.

Salah satu warga lain berbicara. " kepala desa, kamukan punya anak gadis juga. Kalau begitu kamu saja yang memberikan anak gadismu kepada lelaki tua itu ".

" iya benar itu ".

" benar itu ".

" benar itu ".

" benar itu ".

Ucap semua orang warga desa.






Tbc

Terimakasih untuk yang sudah vote, follow, dan komen.

PERMAINAN TAKDIR (yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang