6. Reunian

19 3 0
                                        

Rasanya pusing, mataku rasanya berat untuk dibuka, bahkan badan ku sangat sakit seperti dipukul secara fisik berkali kali.

"S- sakit"lirih Karina.

Ada seseorang yang menenangkan Karina dengan cara memegang tangan Karina.

"Sakit..."Karina makin mengeratkan genggaman tangannya itu.

"Karina, it's gonna be okay"suara itu adalah suara yang Karina kenali, bahkan sangat dikenali.

"H- Heeseung?"Karina ingin berdiri tetapi ditahan oleh Heeseung.

"Netralisir kan sakit mu itu, jangan banyak gerak"ucap Heeseung.

"Heeseung... Sakit"Heeseung mengusap rambut Karina untuk menenangkan nya agar sakit nya bisa hilang dari tubuh Karina.

Selang beberapa menit akhirnya Karina sudah tidak kesakitan lagi, sakit di tubuhnya sudah hilang dan Karina tidak mengeluh sakit lagi.

"Sudah tidak sakit?"tanya Heeseung, Karina hanya mengangguk lemah.

Hening. Suasana diantara mereka sangat canggung, Heeseung tak biasa berbicara berduaan dengan perempuan.

"Giselle... Dimana?"tanya Karina.

"Mau aku panggilkan?"saat Heeseung hendak berdiri tiba tiba tangan Heeseung ditahan oleh Karina dan Karina menggeleng sebagai tanda untuk jangan memanggil Giselle.

Heeseung tak bertanya apa apa, ia langsung duduk menemani Karina yang sedang sakit itu.

"Pasti capek ya"Karina mengangguk.

"Mau makan?"Karina menggeleng.

"Makan, Yu ji min"Winter berada di ambang pintu kamar tempat Karina beristirahat.

"Emangnya kamu siapa"

"Lupa?"

Karina berusaha untuk mengingat ingat seseorang yang berada di depan kamar nya itu, Karina merasakan banyak hal yang ia kenali dari Winter.

"Rambut pendek lurus, tinggi, dan kita sering dikira saudara kembar. Akhirnya kita berjumpa lagi, Minjeong"Winter tersenyum, "panggil aku Winter, jangan Minjeong itu terkesan aneh"

"Dan panggil aku Karina, jangan ji min."Winter terkekeh kecil lalu mengangguk.

"Aku biarkan kalian berdua dulu, permisi"Heeseung membiarkan Karina dan Winter reuni, sudah sejak 3 tahun mereka tidak bertemu akibat sibuk.

"Apa pekerjaan mu sekarang?"tanya Karina.

"Dokter, sama dengan hal yang aku inginkan. Kamu?"

"Hanya barista di sebuah cafe, aku gagal tes untuk menjadi dokter"

"It's okay, maybe in another life kita bisa menjadi dokter bersama"Winter mengusap rambut Karina.

"Jahat ya kalian, reuni aku tidak diajak!"Karina dan Winter terkekeh ketika melihat Giselle berada di luar kamar Karina.

"Apa kabar Giselle?"tanya Winter.

"Aku baik"

"Syukur lah"

Mereka menghabiskan waktu bersama dengan bercerita, mereka juga bernostalgia untuk melepaskan rasa rindu, dan banyak hal yang mereka bahas saat itu.

"By the way, ini gedung?"tanya Giselle.

"Yap, ini gedung. Lebih tepatnya gedung milik ayahku yang ku modifikasi ulang jadi seperti ini"

Dinding gedung itu dilapisi oleh besi yang sangat kuat, mustahil untuk para zombie zombie menerobos pertahanan mereka, persediaan di gedung itu juga lengkap, bahkan sangat lengkap, Giselle sampai heran.

Survive or die Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang