merayakan

222 26 0
                                    

note:
tanda petik satu ('...') = tulisan tangan









awal mula mereka bertemu, ketika sunwoo menunggu bus dan kesulitan membuka botol minumannya. berkali-kali gagal sampai akhirnya hyunjae yang juga ikut menunggu bus di sebelahnya membantu.

karena keterbatasan yang dimilki, sunwoo hanya bisa membungkuk sebagai ucapan terima kasih. untungnya hyunjae tidak berinisiatif untuk berbasa-basi, sunwoo diam-diam menghela nafas lega.

beberapa bulan setelah kejadian itu, sunwoo kembali bertemu dengan hyunjae di sebuah pameran lukisan. sunwoo sangat menyukai karya seni berupa gambar dengan pensil ataupun lukisan di kanvas putih dengan kuas.

saat itu, sunwoo yang fokus memperhatikan berbagai lukisan tidak sengaja menabrak seseorang di depannya. setelah orang itu berbalik, sunwoo segera ingat jika orang tersebut adalah lelaki yang pernah membantunya membuka tutup botol. sunwoo segera membungkuk beberapa kali dan ingin berjalan menjauh, tapi lengannya ditahan. sunwoo pun berbalik, menatap lelaki di hadapannya sedikit takut.

"kau yang waktu itu? di halte?"

ragu-ragu sunwoo mengangguk.

"dan sekarang kita bertemu lagi," lelaki itu menjeda ucapannya sejenak, "kau ingin kabur begitu saja setelah menabrakku?"

sunwoo menggelengkan kepalanya kencang. cepat-cepat sunwoo membungkuk lagi, kali ini lebih dalam dari sebelumnya.

"namanya sunwoo, tuan. kim sunwoo." suara seseorang menginterupsi keduanya.

lelaki itu –hyunjae– menatap wanita muda yang menghampirinya. "kim sunwoo? penerima beasiswa untuk mahasiswa difabel itu?"

"betul, tuan."

kepala sunwoo ditundukkannya dalam, sedikit mencuri pandang pada dua orang di hadapannya.

"sunwoo ini.. bisu, tuan hyunjae."

terkejut, hyunjae melembutkan tatapannya yang sedari tadi keras. "maafkan aku jika membuatmu sedikit takut, sunwoo."

senyum canggung dan gelengan pelan sunwoo berikan. sunwoo merogoh tas selempang miliknya dan mengeluarkan sebuah buku kecil beserta pulpen.

'tidak apa-apa, tuan. harusnya saya yang meminta maaf karena sudah menabrak tuan. sekali lagi maafkan saya..'

hyunjae membaca tulisan sunwoo lalu tersenyum. "baiklah." sejenak hyunjae pandangi sunwoo lamat-lamat, "apa kau sibuk? ada yang ingin kubicarakan denganmu."

semenjak itu keduanya menjadi dekat. selain karena kegemaran mereka yang sama, surprisingly ternyata sunwoo cukup ekspresif. tidak seperti yang hyunjae kira pada awalnya, pendiam dan pemalu. hyunjae sangat suka ketika melihat wajah sunwoo menjadi lebih cerah saat menggoreskan pensil di halaman kosong buku sketsanya. seakan-akan, dari sebuah gambaran sketsa, sunwoo dapat mengutarakan berbagai macam kata yang tidak bisa diucapkannya.

dengan keterbatasan yang sunwoo miliki tidak membuat ruang geraknya terbatas, dan tidak membatasi dirinya untuk berkarya. itulah salah satu hal yang hyunjae kagumi dari sosok sunwoo.

sunwoo senang sekali ketika ada seseorang yang satu frekuensi dengannya, apalagi mengenai kesukaan terbesarnya, gambar dan lukisan. maka dari itu ketika hyunjae mengajaknya untuk bertemu, sunwoo sangat bersemangat dan menanti sampai waktunya tiba untuk mereka bertemu. sunwoo akan menunjukkan hasil karyanya, menyampaikan segala pemikirannya, opini dan sudut pandangnya kepada hyunjae yang hanya diam menyimak dan mengamati semua ekspresi dan gerak geriknya.

ketika sunwoo menemukan hyunjae terus memandanginya, sunwoo akan menatap hyunjae malu lalu menuliskan 'kenapa kak hyunjae terus menatapku seperti itu?!' dan hyunjae akan menjawab "memangnya kenapa? kamu lucu, tau." yang membuat pipi sunwoo memerah.

tanpa sadar perasaan mereka tertaut sebuah benang merah.

sunwoo sempat meragu, karena demi tuhan dirinya dan hyunjae bagaikan langit dan bumi. hyunjae punya segalanya, definisi lelaki sempurna yang jika kita mendekat pun sungkan. sementara sunwoo? berbicara pun tidak bisa. apa yang sunwoo punya? tidak ada.

namun hyunjae meyakinkan sunwoo kalau mereka bisa, mereka pantas.

keduanya pun menjalin hubungan dalam suka cita. setiap hari bagaikan permen kapas merah muda, jika dimakan sensasi manis menyebar hingga hati. hyunjae tidak ragu menunjukkan afeksinya untuk sunwoo.

di penghujung hari sunwoo akan selalu bersyukur karena takdir telah mempertemukannya dengan hyunjae yang mencintai dengan setulus hati.

namun, ada masa di mana sunwoo menyesali semua yang telah terjadi.

'mengapa?' dalam benaknya. 'apa aku tidak pantas bersama lelaki yang mencintai segala kekuranganku?'

sering kali sunwoo mengeluarkan air mata. namun hyunjae akan selalu datang, menghapus setiap tangisnya dan berkata "jangan dengarkan mereka, sayang. jangan menangis."

atau ketika sunwoo tidak mampu lagi menorehkan garis pada sketsanya, hyunjae akan meraihnya dalam pelukan. hingga sunwoo tenang, dan diakhiri dengan kecupan. amarahnya pun hilang.

pernah suatu hari sunwoo bertanya, 'mengapa kak hyunjae bisa jatuh cinta padaku? memangnya apa yang aku miliki?'

hyunjae tatap sunwoo penuh rasa sayang dan balas dengan yakin, "karena kamu sempurna."

gelengan keras sunwoo jadi bantahan, 'aku tidak!'

"kamu sempurna karena ketidaksempurnaanmu. ada aku di sisimu, aku yang akan melengkapi setiap sempurnamu."

sunwoo berderai air mata, 'apa yang bisa aku lakukan untuk membalasnya?'

"cukup berada di sisiku," kening sunwoo dikecup manis, "jangan tinggalkan aku."

di setiap detiknya, setiap menit, setiap hari berganti, di setiap saat, tidak hentinya sunwoo mengucap syukur atas kehadiran hyunjae dalam hidupnya.

untuk hyunjae, sunwoo bagaikan lentera kecil yang menemani langkah kakinya dalam kehidupan. akan hyunjae jaga selalu sinarnya, tanpa ada orang lain bisa menyentuhnya.

bagi hyunjae, sunwoo adalah segalanya.

bersama hyunjae, sunwoo menjadi istimewa.

untuk keduanya, semua akan dirayakan.




•••

HAAIII

ini ditulis cepet setelah dengerin lagu kak nadin on loop on repeat sampe nangis :"" inspirasinya dari situ juga

cerita ini satu semesta sama "tanpa suara" yaaa, bisa dibilang prequel..? tapi dibaca terpisah juga gapapa sih

aku akhir akhir ini lebih aktif di twt (x buat yang udh update app nya, aku blm wkwkw) jadi agak nelantarin wp.. maapkeun 🙇‍♀️ kadang rasa buat nulis narasi tuh kosong, akhirnya ga bisa nulis apa apa 🥲

aku lagi usahain buat bangkitin semangat nulis narasiku juga.. karena banyak waktu luang dan tinggal nunggu wisuda (FINALLY 🥹)

jadiii kalo ada yang mau request boleh banget, tinggalin komen di sini –>

atau dm juga boleh!

owkaay sampai bertemu di cerita cerita lainnya~!

((jangan lupa tinggalin jejak!!))







aster • milsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang