Ana Jannairah, seorang gadis desa,gadis cantik si penyuka hujan. Baginya hujan adalah sesuatu yang menyenangkan dikala masalah datang.
Hingga suatu hari takdir datang padanya,ia menikah dengan seorang laki laki tampan bernama Kenzi Ardhantara. Kenzi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebelum lanjut baca utama kan vote dan komen.
Kalau bisa komen nya di setiap paragraf ya.
Aku cuman minta vote sama komen kok,gak minta bayaran hehehehe.
Kalau ada TYPO bantu tandai aja
Terimakasih
HAPPY READING
*****
Seorang gadis menggeliat,ia terbangun dari tidurnya.
"ARGHHHHH."Teriak Ana yang baru saja bangun tidur,terkejut saat melihat pakaian nya yang berbeda dari sebelumnya.
"Ya Tuhan,ini kenapa aku pakai daster,siapa yang udah ganti pakaian ku,aku kenapa, semalam aku kenapa,siapa yang memperkosa aku."Alibi Ana.
"Kamu sudah bangun."Sahut seseorang.
Ana menoleh ke sumber suara,di sana ia mendapati sosok laki laki yang sedang mengancingkan kemeja,laki laki itu melangkah ke arahnya.
Apa semalam ia benar benar telah di perkosa, lihat saja pakai nya berbeda, sebelum nya ia bukan memakai daster yang saat ini ia pakai, rambutnya bahkan sampai terurai,pasti terjadi sesuatu semalam tanpa sepengetahuan nya.laki laki itu,laki laki itu terlihat merapikan kemeja nya, sepertinya semalam ia benar benar telah di perkosa.
"Kak Kenzi."Gumam Ana.
Ana membuang selimut yang ia pakai,ia mencari sesuatu di sprai berwarna putih itu,jika ia benar telah di perkosa, kemungkinan akan ada noda atau bercak darah di sprai.
"Gak ada."Ana bingung sendiri saat ia tak mendapati noda apapun di sprei,jika ia di perkosa pasti akan ada bekas di sprai, bahkan ia juga tak merasakan tubuhnya sakit, setahunya jika melakukan itu biasanya tubuh akan jadi sakit sakit.
"Apa yang Gak ada."Tanya Kenzi.
"Noda darah."
Kenzi mengerenyit."Noda darah."
"Semalam kakak ngapain aku, kenapa aku bisa pakai baju daster,di mana pakaian ku,kakak ngapain aku semalam."Ujar Ana.
"Ana,ka_."
"Kakak perkosa aku."
Kenzi menggeleng,ia benar-benar tak mengerti dengan perempuan itu, kenapa perempuan itu bisa berpikir hal seperti itu.
"Kakak jahat,kak Kenzi jahat...."Ana melempar semua bantal pada Kenzi.
"Apa yang kamu lakukan,aku tidak melakukan apapun sama kamu."
"Bohong."Sentak Ana tak percaya.
"Kakak kalau mau hak Kakak,setidaknya kakak bisa membicarakan nya baik baik,bukan malah membius aku dan memperkosa aku tanpa ijin.jahat banget sihh...hiks...ini gak adil,ini gak seru,aku tau kak kenzi suami aku,tapi ini gak adil,kak kenzi udah memperkosa aku,tapi aku gak bisa merasakan nya,gak adil banget."