two

9 2 0
                                    


"Aku beli baju lucu Ray!! " pekikan antusias wanita di sebrang sana membuat senyum Ayyara mengembang.

"Jangan banyak-banyak belinya Aca, baju yang kamu beliin udah banyak. Mana aku belum sempat beliin mereka baju juga. " ucap Ayyara.

"Ck, kamu ya, aku sengaja belinya banyak-banyak biar kamu gak usah repot-repot beli juga. Punya adek ipar yang baik hati dan tidak sombong ini harusnya dimanfaatin. " Decak Alesha di sebrang sana.

"Iya-iya adek ipar ku yang cantik" kedua wanita itu terkikik geli bersama.

"Nanti aku kesana ya, mau pegang debaynya. "

"Gak usah buru-buru, kamu kan masih capek, baru sampai istirahat aja dulu dirumah. "  bukannya Ayyara mau larang Alesha untuk kerumahnya, pasalnya sahabatnya itu baru mendarat pagi ini di Indonesia setelah beberapa hari perada di Australia karna pekerjaan.

""Gak, aku tetap mau kesana. Lagian kangen juga sama kamu, mau girls time " cengirnya di seberang sana.

"Iya-iya terserah kamu. " Ayyara hanya bisa geleng-geleng kepala.

Setelah cukup berbincang panjang dengan Alesha di telephon, Ayyara yang merasa mengantuk memilih memejam matanya.

____

Tok tok tok

Mendengar suara ketukan pintu kamarnya, Ayyara yang baru selesai mengeringkan rambut, melangkah menuju pintu kamar.

" iya bik? " ketika membuka pintu wajah bik Tuti yang terpampang.

"Makan malam sudah siap nyonya. " ucapnya.

"Iya saya segera turun" balasnya lembut.

Ayyara mengikuti langkah bik Tuti untuk turun kebawah. Di pertengahan tangga ia tidak sengaja berpapasan dengan Tasya. Ayyara mencoba untuk bersikap acuh dan tetap melanjutkan langkahnya turun.

Setelah selangkah melewati Tasya, wanita yang tengah berperut besar itu berhenti ketika ia merasa Tasya tengah berbicara padanya.

"Yara, " mendengar namanya yang di panggil Ayyara membalikkan badannya sepenuhnya ke arah Tasya.
Menaikan satu alisnya, karna setelah beberapa hari mereka seatap ini pertama kali mereka bertegur sapa.

"Saya rasa kita tidak sedekat itu untuk  memanggil nama pendek saya" ucapnya sarkasme.

Mendengar nada bicara Ayyara, Tasya melipat bibirnya kesal akan respon wanita ini.

"Oke, gue langsung pada intinya aja. Bisa gak lo pergi aja dari hidup Agam, bukan apa-apa sih cuma gue kasian aja melihat lo yang gak pernah di anggap dirumah ini tapi masih mau berada disini. Itu muka apa tembok, tebal amat. " ejek Tasya.

Ayyara tidak marah, ia juga tidak tersinggung akan ucapan Tasya. Toh, apa yang di ucapkannya memang benar. Tapi, itu haknya kan? Untuk memilih tinggal atau pergi.

Melihat keterdiaman Ayyara, Tasya kembali melontarkan kata-kata pedasnya.

"Lo liatkan, dulu bagaimana murahannya cara lo merebut Agam dari gue, tapi tetap gue pemenangnya. Yang murahan bakalan tetap murahan. "

"Dan untuk anak, sampai kapan pun Agam tidak akan pernah menganggap anak lo itu. Karna bagi Agam darah dagingnya yang ada di perut gue. So, mending itu anak di gugurin aja Karna gak guna. "

Tangan Ayyara terkepal, tidak masalah jika ia yang harus dihina atau di caci, menggap dia wanita murahan atau segala macam yang di lontarkan mulut pedas Tasya. Ayyara tidak perduli. Tapi jangan bawa-bawa anaknya, jangan sakiti hatinya dengan menyinggung anaknya. Mereka tidak bersalah, anaknya itu ada karna keinginan dirinya.

Ayyara maju untuk menggapai rambut coklat Tasya yang membelakanginya karna akan naik keatas. Ia mencengkram rambut itu kuat hingga rontok beberapa helai.

Tasya tiba-tiba terpekik, karna serengan mendadak yang ia terima. Dia mencoba juga untuk menggapai rambut panjang Ayyara. Dan mereka terlibat pertengkaran di atas sana.

Agam yang mendengar suara gaduh dari meja, berlari menuju tangga.

"AYYARA!! " teriaknya.

Agam menyentak tangan Ayyara kasar, dan membawa tubuh Tasya kedalam pelukannya. Ia menghindari Ayyara yang mencoba untuk menyakiti Tasya kembali.

"Mas,,, aku cuma bilang Ayyara untuk hati-hati, tapi tiba-tiba dia marah dan mengataiku serta anak kita. " ucap Tasya sambil menangis dalam pelukan Agam.

Agam menatap tajam Ayyara. Beraninya wanita itu menghina anak dan istrinya.

Ayyara yang mendengar omong kosong Tasya kembali marah, Ia dengan cepat menarik Tasya dan menampar wanita itu.

Plak,,

"Brengsek, jangan jadi wanita munafik Tasya. " ucapnya sakit hati. Ia kembali menjambak rambut wanita itu dan semakin kuat menariknya.

Agam yang belum sempat mengeluarkan katanya kaget dengan tindakan tiba Ayyara yang menampar Tasya.

Mendengar teriakan kesakitan Tasya membuat Agam gelap mata Ia dengan kuat menyentak tangan Ayyara yang membuat wanita itu tidak siap dan kehilangan keseimbangan. Ayyara jatuh terguling di tangga sambil memeluk perutnya. Ayyara tidak peduli akan tubuhnya, yang penting sekarang perut dan anak-anaknya baik-baik saja.

"AYYARA!! "

_____

"AYYARA!! "

Agam tersentak mendengar teriakan tersebut.

Ia melihat Alesha yang berlari menghampiri tubuh Ayyara yang bersimbah darah. Agam tersentak melihat itu, ia menatap kosong pada tubuh Ayyara masih tergelak di bawah sana.

"PAK ADI!!!, CEPAT TOLONG ALESHA!!!" pekik Alesha memanggil supir orang tuanya.

"YAAMPUN YARA!! " kali ini pekikan berasal dari wanita yang sudah melahirkan Agam dan Alesha. Wanita parubaya itu kaget ketika melihat menantu kesayangannya yang sudah bersimbah darah di pelukan Alesha.

Ditengah rasa sakitnya Ayyara bergumam "anak aku Ca,,, tolong, selamatin mereka,,, "

Alesha yang mendengar gumaman itu berusaha mengajak Ayyara agar tetap sadar.

"Gue pastiin lo bakal nyesel kak!! " tatapan tajam Alesha layangkan pada tersangka utama yang masih diam bak patung di atas sana. Bukannya ikut turun untuk membantu Ayyara ia hanya diam seperti orang bodoh. Tapi Alesha pastikan ini akan jadi kesakitan terkhir untuk sahabatnya dari sang suami bodoh. Karna, kedepannya Alesha tidak akan membiarkan sang kakak menyentuh Ayyara lagi.

Tidak lama Pak Adi supir keluarga mereka datang, dengan tergesa-gesa ia menggendong wanita malang itu pergi dari sana diikuti Alesha di belakang.

"Mama kecewa sama kamu Agam Melvin Cakrana!! " setelah mengucapkan itu, Olivia ikut menyusul sang putri keluar.

_____

TBC,,,,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EPILOG AYYARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang