Part 5

127 15 2
                                    

Yesung benar-benar menemui rentenir seorang diri di tempat yang mereka janjikan, tangan itu membawa satu tas besar berisi uang untuk menebus sertifikat rumahnya dan melunasi semua hutang keluarganya. Dia menunggu cukup lama hingga sebuah mobil hitam berhenti di depan taman, tiga orang keluar dari mobil kemudian menghampiri yesung, transaksi ini berjalan lancar.
Yesung mendapatkan kembali sertifikat rumahnya.

Setelah dari taman ini, yesung menuju rumah sakit untuk menjenguk adiknya. Hatinya bahagia karena setidaknya satu masalah dalam hidupnya selesai, dia terbesit satu hal yang mengganggu pikirannya saat ini. Setelah dari rumah sakit nanti, dia harus mengemasi barang-barangnya ke apartemen kyuhyun sementara dia tidak punya alasan untuk memberitahu ibunya tentang kepindahannya ini.

Sore ini, yesung menelepon kyuhyun untuk meminta izin pulang terlambat namun nada suara di seberang sana terdengar tidak bersahabat. Hatinya bergemuruh takut karena jika lelaki itu marah dan tidak akan memberikan uang jika suatu saat nanti dirinya benar-benar membutuhkannya, apalagi mengingat kondisi jongjin yang masih koma maka biaya pengobatannya pasti membutuhkan uang yang tidak sedikit.

“Kyu, aku mohon. Aku akan pulang sekitar pukul  9 malam” sambungan telepon itu terputus begitu saja ketika kyuhyun menyetujuinya.

Setelah telepon berakhir maka yesung segera bersiap-siap pulang, tidak lupa menitipkan sebentar adiknya ke perawat yang berjaga malam ini. Langkah kakinya terburu-buru, dia pulang menggunakan bus hingga sampai di rumah tepat jam tujuh malam. Matanya tersirat bahagia ketika melihat sang ibu yang telah menyiapkan makan malam untuknya, dia bergegas mandi sembari mengemasi pakaiannya.

Yesung harus menyusun kata-kata agar ibunya mempercayai dirinya.

Suasana makan malam ini hening, yesung sedikit gugup karena akan membohongi ibunya sebentar lagi. Dia menatap lembut perempuan paruh baya yang terlihat menikmati makanannya, wajahnya tersirat kelelahan yang dalam.
Yesung menyerahkan amplop coklat pada sang ibu, perempuan itu mengernyit heran namun seperti bisa membaca pikiran ibunya maka yesung segera tersenyum dan menjelaskannya.

“Ini surat rumah kita, aku sudah menebusnya bu. Aku mendapatkan pinjaman dari tempat kerjaku, tapi aku juga menerima konsekuensi jika aku harus tinggal di kontrakan milik perusahaan agar aku tidak melarikan diri. Itu untuk meyakinkan mereka dan disana juga ada satpam sehingga aku tidak bisa bebas pergi kemana saja, maka dari itu aku mungkin tidak bisa setiap hari bergantian menjaga jogjin. Aku minta maaf bu” mata perempuan itu berkaca-kaca, dia tahu pasti bahwa putrinya sudah bekerja keras.

“Aku juga bisa mengambil lembur agar bisa lebih banyak mendapatkan uang, setidaknya untuk membantu melunasi hutang ku” yesung merasakan hangat ketika sang ibu memeluknya begitu erat, perempuan paruh baya itu menangis terisak karena mendengar apa yang yesung katakan sejak tadi. Dia tidak pernah menyangka jika kehidupan mereka sekarang sangat susah, belum lagi sisi hatinya selalu merasa takut ketika memikirkan anak bungsunya yang masih terbaring koma dan entah kapan akan sadar.

“Maafkan ibu, yesung. Ini semua salah ibu” yesung tersenyum diiringi air matanya yang mengalir deras, dia mencoba kuat untuk ibunya.

“Ini bukan salah ibu, semua ini adalah takdir. Tuhan tahu jika yesung anak yang kuat, jadi aku pasti bisa melewati semua dengan baik. Tolong jangan menangis karena aku tidak bisa melihatmu menangis ibu” yesung menghapus air mata di pipi ibunya, begitu di pipinya. Mereka tersenyum kemudian yesung berpamitan pada sang ibu karena dia harus segera pergi, dirinya tidak mungkin terlambat karena bisa saja kyuhyun marah padanya dan membatalkan perjanjian mereka.
Dia memang sudah mendapatkan uang 100 juta itu, tapi bagaimana dengan perawatan jongjin selanjutnya ketika kyuhyun tidak bersedia memberinya uang karena gajinya tidak akan cukup untuk biaya perawatan adiknya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Why I Like You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang