viii. REALISASI

365 61 5
                                    

THE LINGERING QUESTION KEPT ME UP. 2AM, WHO DO YOU LOVE?
─enchanted, taylor swift

────────

ㅤㅤBELAKANGAN INI, GEORGE TIDAK BISA MEMPROSES APA YANG TERJADI PADANYA. Yang ia hanya ingat, George sering mempermalukan dirinya di hadapanmu. "George... George, adik kecil," panggil Fred, ia tidak sadar bahwa dari tadi dia melamun.

"Apa lagi?" balas George dengan nada yang tinggi, "Jangan marah-marah dong, aku cuman mau membangunkanmu."

"Maaf," gumamnya sambil duduk di tempat tidurnya, "dimana yang lain?" George tersadar bahwa hanya mereka lah yang sedang berada di asrama, padahal ini sudah malam.

"Di bawah, terlihat menyedihkan," canda Fred sambil merapikan barang-barangnya, "oke..."

"George," panggil Fred lagi, ia langsung menengok dengan bingung "Katakan saja," ujar Fred menghela nafas yang panjang, George malah makin kebingungan.

"...Katakan apa?" tanyanya bingung, Fred malah menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku bukan seorang idiot, George." Ih, ngaku-ngaku, pikir George tetapi ia masih saja bingung dengan kembarannya.

"George!" panggilnya lagi.

"Apa?" sahut George, lama kelamaan ia kesal dengan Fred karena sudah membuatnya bingung.

"Lihatlah dirimu," ujar Fred sambil bangkit berdiri menghadap saudaranya yang sedang duduk di tempat tidurnya, "Kenapa? Aku terlihat sama sepertimu," jawab George dengan bengong.

"Kamu. Kayak. Orang. Tolol," ucap Fred, "aku sudah bilang itu berulang-ulang kali, kau tidak mendengarkan."

Kalau mau mengatai orang, tinggal bilang saja, dasar tolol.

"Aku mendengarmu, bodoh," George melirik saudaranya dengan kesal, tetapi masih saja ia tidak mengerti apa yang Fred coba katakan. "Ya? Aku juga mulai bosan memanggilmu dengan sebutan itu," Fred terkekeh lalu duduk di depannya.

"Ejek saja sesukamu," keluh George mencoba menghiraukan kembarannya. "Woah, woah. Hey, aku cuma bercanda," ujar Fred dengan defensif, "kau adalah kembaranku, George."

"Jelas sekali," jawabnya dengan sarkastis, "tolong jangan merajuk dulu," jawab Fred sambil menyilangkan tangannya.

"George, kalau ada orang yang sangat mengenalmu, orang itu adalah aku," George langsung menoleh ke Fred sambil mengangkat alisnya, "dan sebagai orang yang sangat mengenalmu... Kamu belakangan ini agak berubah."

"Berubah? Apa maksudmu?"

Fred mendengus, "klasik George, tidak tahu apa-apa." George melirik Fred dengan kesal, "tidak usah basa-basi, katakanlah."

"Kelihatannya kamu benar-benar naksir dengannya," Fred menyengir, sudah jelas apa yang Fred maksud 'dengannya'.

George berkedip sejenak, "tidak- tidak juga." Fred yang mendengar jawaban adiknya langsung tertawa lagi, "oooh yakin?"

"Yakin," George mengangguk.

"Benar yakin? Suer?"

"Suer."

Fred tertawa sambil menepuk bahu George, "baiklah kalau begitu." George hanya meliriknya dengan bingung, "sudah begitu saja? membuang-buang waktu sekali."

"Wah, wah. Jangan marah dong, dik. Aku cuman mau bilang, sepertinya Coleman juga begitu," mendengar itu George langsung berpaling dengan semangat. "Apa- apa maksudmu?"

"Aduh, kamu ini. Tidak dengar daritadi dia menggodamu sehabis kelas Flitwick?" George terdiam sejenak, berusaha memproses apa yang terjadi.

Astaga, pikirnya. Senaksir itu kah George kepadamu? Dia bahkan tidak sadar bahwa kamu mencoba menggoda tadi. Tunggu, jangan percaya Fred dulu. Ia mencoba mengingat-ingat kembali kejadian tadi siang... Kamu dan Fred bertengkar, iya. Tetapi kapan kamu mencoba menggodanya? George merenung lagi.

"Dia memanggilmu manis tadi," ujar Fred dengan santai, rasa-rasanya Fred membaca pikirannya. "...benar?" tanya George tidak percaya, ia tidak mau ditipu oleh Fred secara terus-menerus.

"Benar, serius." jawab Fred sambil bangkit dari tempat tidurnya, "kalau tidak percaya, berarti kau sudah pikun. Aku mau kebawah dulu, dah." Fred pun meninggalkan George sendiri di kamar asramanya.

George mencoba mengingat-ingat kembali kejadian tadi siang... Ah, memalukan sekali. Dia bersikap bodoh di depanmu lagi dan lagi, entah mengapa dia tidak bisa berhenti melakukan itu. Tidak, tidak... Sekarang bukan saatnya menyesali sesuatu yang sudah terjadi (dasar penyangkal). George merenung lagi, ya, dia ingat bahwa dia disebut lucu olehmu.

Dipanggil lucu ya? George menyengir. Wanita suka pria yang humoris, pikirnya, dia lupa itulah mengapa banyak sekali murid yang naksir dengannya. Kamu memanggilnya lucu sudah dianggap lebih menurut George, ia tersenyum lagi. Mungkin saja George bisa mendapat kesempatan untuk mendapatkanmu. Tolong berhenti tersenyum seperti orang gila, dan George masih saja tidak bisa berhenti tersenyum.

Ah, dasar tolol.


















a/n: sorry bgt qualitas ceritanya agak aneh trs minta maaf jarang bgt update😢😢😢 ((((malas bgt jdi anak esema😅☝))))

SPARKS FLY | George WeasleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang