1! (revisi)

525 27 0
                                    


Seorang pemuda membuka matanya karena terkena cahaya matahari pagi yang menyisip dari jendela, dia terduduk sambil mengumpulkan kesadaran sehabis tidur.

" Transmigrasi? ", pemuda itu menghela nafas sambil mengusap wajahnya frustasi, dia menatap sekeliling dan beranjak ke kamar mandi. Pemuda itu berhenti di depan kaca yang lumayan besar di hadapannya, dia menyentuh wajahnya sambil mencubitnya sedikit. Wajahnya itu lumayan tampan dengan kulit tan, netra berwarna amber, alis tebal, hidung mancung dan lesung pipi yang membuatnya manis ketika tersenyum, serta rahang yang memiliki kesan tegas membuatnya terlihat tampan, rambutnya hitam sedikit kecoklatan.

Dia melihat ke arah kartu nama yang tergeletak di samping wastafel dan membacanya , Gevano Bimantara,
Karakter sampingan teman dari antagonis novel yang di bacanya, berakhir menjadi seorang narapidana karena membantu temannya melaksanakan pembunuhan berencana pada Male lead novel tersebut. Pemuda itu adalah Laskar Ahmad Saputra pemuda yang di besarkan di area pondok pesantren kini bertransmigrasi ke tubuh Gevano tanpa tahu penyebab nya, untungnya dia sudah mendapatkan ingatan dari Gevano.

Laskar atau kini, Gevano membasuh mukanya dengan air dan mandi lalu dia memakai seragam sekolah menengah atas tempat novel terjadi.

Tok tok tok!

" Den? Di panggil sarapan ", suara di balik pintu itu mengalihkan atensi Gevano.

" Iya bik bentar ", Gevano mengambil tasnya dan segera turun ke arah meja makan, di sana sudah ada ayah ibu dan dua kakak permpuan nya.

" Tumben rapi van? ", tanya sangat ibu. Gevano menatap canggung ke arah ibu tubuh yang di tempati sekarang atau ibunya. Dia hanya terkekeh canggung dan mengambil posisi duduk di samping kakak pertamanya Claudia Bimantara

" Lagi mau aja mah ini kan hari senin ", Gevano mengmbio nasi dan lauk sambil menjawab pertanyaan ibunya. Keluarganya diam terpaku sambil menatap bingung Gevano, apalagi Claudia yang di sebelah nya langsung menunjukkan muka anehh.

" Tumben ikut sarapan kamu dek", Claudia berkata memyelidik,Gevano hanya tersenyum canggung tanpa menjawab.

" Udah udah yuk makan ", Ibu mereka berkata untuk memulai memakan sarapan mereka.

Setelah sarapan Gevano pergi ke garasi untuk memgmbil motor untuk pergi ke sekolah, walau di besarkan di area pondok Gevano sering di suruh pergi untuk mencari sesuatu jadi dia bisa mengendarai motor.

: ilustrasi

Gevano langsung melesat ke sekolah nya untuk melihat sudah sampai mana novel berlangsung.

Mas mas santri [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang