2! (revisi)

388 22 1
                                    

Sesampainya di sekolah Gevano langsung bergegas ke kelasnya, sebelum itu ada seorang pemuda yang menahan tangannya. Gevano menolehkan kepalanya ke arah pemuda itu, pemuda itu merangkul bahunya. Pemuda itu memiliki mata berwarna coklat tua, kulit kuning langsat, dan rambut berwarna coklat terang. Namanya Dean, hanya Dean teman temannya tak tahu siapa nama panjang pemuda tampan itu.

" Tumben berangkat cepet mana rapi lagi, kesambet apa lu? ", tanya Dean, Gevano hanya menatap datar dan menjauhkan tangan Dean dari bahunya,

" Hari senin ", Gevano berucap singkat sambil berjalan ke arah tempat duduknya. Ngomong - ngomong Gevano asli itu ngomong nya hangat ke orang terdekat seperti keluarganya dan sahabatnya tapi ke teman temannya dia hanya berucap singkat dan datar, bertolak belakang dengan Laskar yang selalu humble ke semua orang, saat ini Gevano berusaha menahan senyum ramahnya agar tak ada yang curiga dengan perubahan tiba tiba nya itu.

Bel berbunyi menyerukan perintah untuk upacara bendera seperti hari senin pada umumnya. Gevano mengambil topi dari tasnya dan langsung berjalan diikuti Dean, dia segera mengambil barisan di saf ke dua di barisan kelasnya.

Upacara berjalan lancar hingga tiba tiba ada siswi yang kesurupan tepat di sebelah Gevano, sontak seluruh barisan panik dan menjauh Gevano juga menjauh walau rasanya ingin membantu.

" Itu di angkat anaknya, kasihan "
" Lu aja gue nggak , nggk berani "

" No, angkat tu ceweknya kasihan ", Dean mendesak Gevano yang berdiri di dekat siswi tadi.

" Bukan muhrim, harom! ", Gevano berucap tegas tanpa menoleh ke arah Dean, dia mundur perlahan untuk berdiri di samping Dean. Tanpa di duga temannya,si Antagonis pria Genandra Wijaya mengangkat tubuh siswi itu dengan gaya ala bridal style, Genandra menatap tajam Gevano. Gevano balik menatao dengan tatapan tidak enak ke arah Genandra dan siswi tadi.

" Lo kenapa sih, biasanya juga gak kaya gitu ", Dean menatap aneh Gevano.

" Nggak ada ", Gevano mengajak Dean untuk kembali berbaris, dia masih merasa bersalah karena tidak bisa membantu, Ini adalah adegan di mana Genandra bertemu Pemeran utama wanita di novelnya, dia tidak mau mengganggu adegan yang harus terjadi.

Setelah upacara mereka kembali ke kelas, di sana Genandra sudah duduk tenang sambil menelungkupkan kepalanya ke meja dengan tangan terlipat . Dia membuka matanya perlahan, terlihat netra biru laut yang tajam menatap Gevano. Genandra memiliki wajah blasteran eropa Indonesia, dia adalah blasteran dengan netra berwarna biru laut, rahang tegas, hidung mancung, bibir tipis merona, dan bulu mata lumayan lentik.

" Gevano ", Genandra memanggil Gevano dengan suara dingin. Gevani yang di panggil segera duduk di depan Genandra.

" Itu cewek, kesurupan di depan lo, kenapa gak lo bawa ke UKS ", Gevano menunduk lalu menatap Genandra.

" Nggak muhrim, harom ", Dia berucap tegas. Genandra tersentak dan memalingkan wajahnya ke arah Dean menatap bertanya, Dean yang di tatap hanya mengangkat bahunya.

* fun fact : anggota pertemanan Genandra itu cuma ada Genandra, Gevano, Dean, dan 2 orang kembar yang belum di ungkap sekarang, nama grup mereka clubah, atau club ghibah walau mereka tidak pernah ghibahin orang lain, yang ngasih nama itu adalah Dean.

Singkat cerita setelah jam pelajaran mereka bertiga pergi ke kantin, saat memasuki kantin terdengan teriakan siswi siswi yang memuji ketampanan mereka. Dean mengambil kesempatan untuk menggoda Cewek cewek di sekolah itu.

' norak ', batin Gevano sambil menghela nafas lelah

Next?

Mas mas santri [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang