3! (revisi)

332 23 1
                                    

Gevano dkk duduk di meja di pojok kantin mereka saling diam sampai Dean berucap.

" Mau pesen apa biar gue pesenin ", Dean menawarkan.

" Gue beli sendiri aja gak enak kalo di beliin ", Gevano berdiri dan berjalan ke salah satu toko, Genandra menatap punggung Gevano curiga.

" Bude baksonya satu ", Gevano masih menunggu pesanannya hingga suara pecahan keramik terdengar.

" LO BISA GAK SIH JALAN PAKE MATA!? ", antagonis wanita tampak basah dengan kuah dan minuman, di hadapannya protagonis wanita jatuh terduduk sambil terisak.

" ASTUTI! ", protagonis pria Arta Wijaya datang dengan rahang mengeras, dia datang lalu mendorong tubuh Astuti hingga terjatuh.

" Gue udah bilang jangan pernah ganggu Aurel lagi! Kenapa batu banget sih? ", Arta berbicara dengan penuh penekanan, Gevano menatap Astuti yang Menatap sedih ke arah Arta, bajunya mulai transparan karena terkena kuah dari air minum yang di bawa Aurel.

Gevano berjalan ke arah mereka dan memberikan jaketnya ke Astuti, semua orang melihat itu kaget. Apa Gevano suka sama si Astuti? Pikir mereka.

" Oh ada pahlawan kesiangan, suka lo ama Astuti?! ", Arta berkata dengan nada tak ramah. Gevano menatap datar Arta.

" Gue tau lo gak suka kalo dia ganggu cewek lo, tapi gak usah di dorong juga kan?, gak gentle banget tau gak ", semua orang diam menahan nafas melihat adegan itu, tidak biasanya seorang Gevano berbicara sepanjang itu.

Gevano menatao sedikit serius ke arah Arta. " Istighfar Ar, dia cewek gak seharusnya di dorong kayak gitu ", Gevano menatap teduh ke arah Arta yang tersentak.

" Gue Kristen ", ucap Arta

Krik krik, krik krik

Hening, semua orang terkaget dan terdiam, Gevano sendiri merasa malu tapi dia membantu Astuti berdiri tanpa menatap nya, Gevano hanya menatap lantai.

" Mendingan lo ganti baju ", sarannya lalu pergi mengambil pesanannya dan berjalan kembali ke meja tempatnya makan tadi.

" Woah bre, keren banget lu tadi ", Dean menepuk bahunya keras. Genandra tersenyum tipis, lalu melihat ke Arta yang menatap Gevano dengan pandangan kesal.

___----___---___

Sekarang jam menunjukkan pukul 12.05
Gevano beranjak dari bangkunya dan mengambil peci dari tasnya. Genandra melihat itu dan bertanya.

" Kemana? ", Gevano menoleh dan menjawab.

" Mushala sekolah, udah dzuhur gue mau solat dulu ", setelah itu Gevano berjalan hingga sampai di Mushala sekolah. Mushala itu terlihat tidak banyak yang datang, karena Gevano sudah wudhu dia masuk ke mushala dan berjalan ke shaf depan, dia mengambil mic yang ada di hadapannya dan mulai membaca doa sebelum azan.

Allahu akbar Allahu akbar

Lantunan merdu terdengar, membuat beberapa siswa menghentikan aktivitas nya. Genandra menegakkan kepalanya dan menatap ke luar jendela. Beberapa siswa siswi berjalan menuju mushala sekolah, guru agama sekolah itu pak Bahari juga datang ke mushala hingga Gevano menyelesaikan azannya.

" Merdu sekali suaramu nak, bapak baru tau lho ", pak Bahari menepuk pundak Gevano beberapa siswa sudah duduk di saf terdepan.

" Hehe iya Pak ", Gevano tersenyum pada pak Bahari. Setelah itu pak Bahari mengambil posisi sebagai imam dan Gevano memulai iqamah nya.

Singkat cerita mereka sudah selesai salat dan berjalan keluar. Tiba tiba seorang siswa menepuk bahu Gevano.

" Ada apa? ", tanya Gevano datar.

" Lo temenan sama Genandra kan?, kenalin gue Stevan, anggota Query's, gue gak tau lo islam soalnya gak pernah ngeliat lo di sini ", Stevan menjelaskan.

" Dulu tuh gue belum dapet hidayah, sekarang udah nih ", Gevano terkekeh, Stevan juga tersenyum kecil.

" Mau ke kantin bareng? Gue yang traktir ", Stevan menawarkan, Gevano segera mengangguk dan berjalan mengikuti Stevan.

* Stevan Iskandar, teman satu geng  Arta dia lahir dari keluarga yang menjunjung tinggi agama dan keluarga yang damai, membuat nya memiliki sifat humble dan ramah.

Mas mas santri [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang