5! ( revisi)

266 19 0
                                    


Sesuai janji mereka, Gevano mengajak Dean untuk ke taman, sekarang mereka sedang di pos ronda sambil menunggu Genandra yang belum datang.

Hampir setengah jam mereka menunggu Genandra belum datang juga. Gevano berubah beranjak untuk menelfon Genandra sampai dia di Chat oleh Genandra.

Genan⚠

Genan⚠
Dln
Ntr gw nysl


You
👍

Dean mendekat dan mengintip sedikit.
" Apa katanya? ", tanya Dean.

"Suruh duluan aja entar nyusul ", jawab Gevano, Dean hanya mengangguk. Mereka berjalan ke motor masing masing dan berlalu ke taman kota.

Gevano sangat menikmati suasana sore yang ramai, untungnya ini dunia novel jadi tidak ada yang namanya macet kecuali ada kecelakaan. Tak pakai lama mereka sudah sampai di taman. Gevano turun dari motornya dan berjalan ke Dean.

" Beli apa dulu nih? ", tanya Dean sambil menatap puluhan pedagang kaki lima di taman.

" Batagor kuy ", ajak Gevano Dean hanya mengangguk. Di situ dia melihat Stevan .

" Lho Stev , main juga? ", Gevano menyapa. Stevan menoleh, matanya sedikit melebar.

" Oh? Gevano, sama siapa? ", Stevan bertanya ramah.

Dean maju dan berdiri di sebelah Gevano.

" Ama gue, kenapa? ", Dean berkata ketus. Stevan menatap tenang Dean. Mereka saling menatap, seperti ada kilatan di antaranya. Gevano menatap mereka bergantian, sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Atensi mereka teralihkan pada suara dua orang yang berargumen ringan.

" Gue bilang boleh ikut . Tapi ngapain bawa cewek lo juga! "
" Alah! Gak seru lo kak! "

Gevano menatap dua orang itu dengan sedikit kaget. Genandra yang baru datang tapi tidak sendiri, Arta ikut dengannya sambil membawa seorang gadis,yang Tak lain adalah Aurel si protagonist wanita.

Genandra terlihat sangat kesal, kalau menurut skenario asli seharusnya sekarang dia sudah mulai menyukai Aurel.

" Genandra! ", sang empunya nama menoleh. Dia melihat Gevano yang memberi kode untuk segera ke tempatnya berada.

" Ngapain lo ngajak si Arta ", setelah Genandra mendekat ke arahnya Gevano membisikkan kata kata. Genandra mendelik, karena ucapan Gevano seolah menyalahkan dirinya.

" Lo nyalahin gue? Dia yang maksa ", Genandra berkata kesal. Lalu mereka berdua menoleh ke arah Arta dan Aurel.

Stevan dan Dean menatap dua orang di hadapan mereka yang saling berbisik bisik sambil menatap ke dua sejoli yang bermesraan itu.

Dean menatap Stevan sekali lagi lalu berlalu ke arah Gevano dan Genandra. Stevan hanya menatap tenang Dean, dia juga berjalan ke Arta dan Aurel.

" KAK STEVE ", terdengar suara melengking memanggil Stevan, itu hampir mengalihkan atensi seisi taman ke arah suara itu. Terlihat gadis yang menggunakan jilbab hitam dan baju kemeja beserta sarung wanita berjalan cepat ke arah mereka.

" Ngapain kamu di sini? Bukannya belum waktu pulang ", tanya Stevan dengan nada menginterogasi. Mereka yang di sekitar mereka berdua hanya mendengarkan.

Gevano membatin, walau di novel Stevan tidak terlalu di sorot, tapi dia tidak menyangka Stevan memiliki adik.

Happy Reading✨

Terimakasih sudah membaca cerita tidak jelas ini. Saya sangat menghargai reader sekalian yang telah meluangkan waktu membaca cerita ini.

Jikalau reader sekalian berkenan...

JANGAN LUPA VOMENT NYA 🙏

Terima kasih.

Mas mas santri [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang