🎻451🎻
Han Zhan keluar dari ruang pertemuan, berjalan mengitari koridor yang berkelok-kelok, dan kembali ke kantornya.
Dia mendorong pintu kantor dan masuk. Dia melihat Song Ci bermain dart.
Han Zhan diam-diam berjalan mendekat, memeluk Song Ci dari belakang, dan meletakkan telapak tangannya di perutnya. "Kapan kamu datang? Kamu bahkan tidak meneleponku sebelumnya."
"Saudara Long bilang kamu sedang rapat dan tidak mengganggumu." Song Ci melempar anak panahnya, berbalik, menatap Han Zhan, dan berkata, "Saya akan ke Belgia besok sore. Aku merindukanmu dan datang untuk menemanimu."
Han Zhan sedikit mengernyit, tampak gelisah. Dia berkata, "Hari ini adalah pertemuan ringkasan internasional yang diadakan setiap dua bulan sekali. Kita tidak bisa memaksakannya." Ia juga ingin mendampingi Song Ci, namun jadwal para bupati sangat padat dan tidak bisa diubah begitu saja.
Song Ci berkata dengan penuh pertimbangan, "Tidak apa-apa. Ayo ngobrol setelah pertemuanmu."
"Oke." Han Zhan merasa karena Song Ci sudah ada di sini, tidak adil baginya untuk tinggal di kantor sendirian.
Setelah berpikir sejenak, Han Zhan berkata, "Mengapa kamu tidak bermain di ruang pertemuan saya?"
"Ah?" Song Ci bertanya padanya, "Mainkan apa? Lihat betapa tampannya kamu di pertemuan itu?"
Han Zhan berkata, "Kamu bisa bermain dengan Nuan Nuan sambil mengagumiku bekerja."
"Bermimpilah!"
Song Ci menghilangkan rasa merinding di tubuhnya dan mendesak Han Zhan untuk pergi bekerja. "Cepat pergi bekerja dan belikan aku tas."
"Tidak perlu terburu-buru." Han Zhan menarik Song Ci ke sofa dan duduk. Dia membiarkannya duduk di pangkuannya.
Han Zhan memeluk perut besar Song Ci dengan tangannya yang panjang. Dia tampak lelah dan menghela nafas. "Aku agak lelah."
Song Ci mengangkat alisnya. "Kalau begitu istirahat?"
Han Zhan menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku ingin kamu memberiku aura abadi."
Song Ci langsung mengerti maksud Han Zhan. Dia menangkup pipi Han Zhan, mencondongkan tubuh ke depan, dan menciumnya. "Apa itu cukup?"
Han Zhan menggelengkan kepalanya. "Tidak cukup."
Dia menekan bagian belakang kepala Song Ci dan merasakan kelembutannya.
Ciuman ini sangat dalam dan sangat lama. Han Zhan menyerang kota sepanjang jalan dan Song Ci hampir mati lemas akibat serangannya.
Dia menguatkan dirinya dan mendorong Han Zhan menjauh. Dia menyandarkan dagunya di bahu Han Zhan dan berkata dengan terengah-engah, "Saya tidak tahan lagi. Aku setengah mati."
Han Zhan menganggapnya lucu. "Hanya itu yang kamu punya?"
Song Ci memelototinya dan menggerakkan tubuhnya dengan jahat. Kali ini giliran Han Zhan yang tegang.
"Jangan bergerak." Suaranya berubah menggoda.
Saat itulah Song Ci berdiri dari pangkuannya.
Dia tersenyum. "Toiletnya ada di sana. Apakah kamu mau pergi?"
Han Zhan tetap diam dan menatap lurus ke tangan Song Ci.
Song Ci terdiam.
Dia merasakan ada yang tidak beres dan mengangkat alisnya yang melengkung. "Ada apa dengan tatapan itu?"
Han Zhan memberi petunjuk yang kuat. "Tanganmu sangat indah. Selain menyentuh biola, kamu juga bisa menyentuh yang lain..." Dia meraih tangan Song Ci, menariknya ke belakang, dan memainkan jarinya satu per satu.

KAMU SEDANG MEMBACA
🎻Han Zhan and Song Ci (√)🎻
De Todo🎻LETTING LOOSE AFTER MARRYING A TYCOON🎻 1. Yan Jiang - Song Fei 2. Li Li - Su Beibei 3. Cheng Yunmo - Mu Qiu 4. Jiang Bi/Meng Fan/Zhen - Han Wanwan 5. Ye Chen - Orriana - Su Wen 5. Cheng Yunmo - Su Qingcheng - Sicilio 6. Cheng Yunmo - Fei Wen 7...