before all came

251 151 145
                                    

Sudah 4 tahun semenjak kepindahannya Bumi ke kota baru, jauh dari Aksa.

4 Tahun juga mereka hanya bertemu saat hari libur panjang tiba.

di 4 tahun itu mereka hanya bertemu setahun sekali. Mereka mengisi waktu itu dengan sebaik mungkin.

di tahun pertama dan kedua biasa saja, memecahkan rasa rindu mereka dengan bermain, bercanda, dan tidur bersama.

di tahun ke tiga...

"Bumi, sekolah disini ya? kakak pengen bareng-bareng terus sama kamu"

Aksa sudah tak tahan ingin berkata!

Suasana sepi membuat Aksa berani bicara kepada Bumi.

"Apa boleh buat, aku cuma ngikutin kata bunda, kak"

tak gentar, di tahun selanjutnya Aksa berinisiatif. Pemuda itu membawa Bumi ketengah taman luas yang ada disana.

"Bumi, kakak punya sesuatu. kamu tutup mata ya?"

"kakak mau bawa aku kemana?"

"ikutin aja, nanti kamu bakal tau"

sesampainya di lapang, Aksa menyuruh Bumi untuk membuka ikat kepalanya.

"burung merpati?" Bumi bingung, apa maksudnya?

"Bumi, kakak harap kita kayak burung merpati ini ya. kak Aksa mau, kita selalu bersama sampai ajal yang memisahkan kita"

burung merpati itu dilepaskan bersama-sama. Bumi tak tahu apa maksudnya. dia masih terlalu kecil untuk mengerti.

di tahun selanjutnya, Aksa masih menanti kepulangan Bumi.

Tapi tahun ini ada yang berbeda. Tak ada kabar bahwa keluarga Bumi akan pulang ke kediaman keluarga besar.

"bu, tante Wini ga pulang?"

"kenapa bang emang nya?"

"nanya aja sih, kan biasanya keluarga mereka pulang"

"semalem tante telepon bubu, katanya ngga dulu. Om Yudha banyak kerjaan" -jelas bubu nya dan dibalas anggukan oleh sang anak.

Aksa kembali ke kamarnya dengan keadaan lesu setelah mendengar sang adik sepupu yang tak akan pulang tahun ini.

tumbuh bersama membuat kebiasaan mereka sedari kecil masih terasa dan terbawa sampai saat ini. bahkan sampai kepindahan Bumi, rasanya tak rela jika anak itu tidak bisa diliat lagi oleh kedua bola mata untuk waktu yang lama.

"kok dia ga pulang ya? kangen unyel-unyel pipi chubby nya"

"keinget waktu itu deh" lanjut Aksa, entah berbicara pada siapa. Yang Aksa pikiran hanya dia rindu pada Bumi!

Flashback on

"Bumi, ayo pulang. nanti dicariin tante"

"Tapi Bumi mau beli permen, kak"

"Jangan mam permen mulu, nanti gigi nya ompong loh"

SPECIAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang