5 The Villain

155 10 3
                                    


" Kenapa kau memanggilku kesini? Kalau ini sampai tidak penting awas saja kau."

Wanita bernama Nancy itu sedikit gemetaran mendengar peringatan dari Pria pirang yang berdiri di depannya. Ada rasa takut di hatinya mengetahui dengan siapa ia berhadapan sekarang. Yaitu salah satu keluarga bangsawan besar yang ada di rusia. Mignon lawyer smith.

Beberapa bulan terakhir ia selalu menghabiskan waktu dengan pria ini. Lebih tepatnya menghangatkan ranjang sang Tuan muda. Terlepas dari kelakuan kasarnya--sejujurnya nancy sangat suka ketika di gagahi oleh Mignon. Terlebih lagi pria itu dari keluarga terpandang dan yang paling penting ia juga sangatlah tampan. Perempuan mana yang tidak jatuh hati?

Nancy sangat berharap bisa mendapatkan pria itu. Karenanya ia dengan sengaja tidak meminum obat pencegah kehamilan seperti yang Mignon suruh. Berbohong pada pria itu kalau ia sudah meminumnya namun ternyata tidak. Dan akibatnya ia hamil sekarang.

Ya, ia tengah mengandung anak Mignon lawyer Smith. Memikirkan itu saja Nancy sudah kesenangan sendiri. Ada calon keturunan bangsawan besar Rusia di dalam rahimnya. Saat Mignon tahu ia mengandung anaknya pria itu pasti akan menerimanya kan? Mau sejahat apapun Mignon ia pasti memikirkan anaknya bukan?

" Maaf Tuan Mignon, Tapi saya mau memberi tau Tuan kalau saya tengah hamil." Katanya dengan penuh harapan pada Mignon.

Pria yang sejak tadi berdiri bersedekap itu masih bersikap biasa saja. Tidak terlihat terkejut sama sekali. Mengerutkan alis-- Mignon justru merasa sebal.

"Lalu kenapa kalau kau hamil? Kenapa kau harus datang padaku? Kau pikir aku akan percaya kalau itu anakku dari pelacur seperti mu?" Ucapnya kasar.

Nancy sudah tahu akan begini. Mignon pasti tidak akan percaya kalau anak yang ia kandung ini anaknya karena status nancy yang seorang wanita penghibur. Karena itu nancy sudah menyiapkan bukti-buktinya sebelum menemui Mignon.

"ini surat dari rumah sakit. Di situ sudah tertulis jelas. " Katanya lagi menggebu-gebu.

Wajah Mignon sontak mengeras. Jangan pikir ia baru pertama kali terlibat dengan wanita tak tahu diri macam begini. Hampir semua wanita yang pernah menghabiskan malam dengannya selalu menginginkan lebih darinya. Dengan tak tahu dirinya Berani bermimpi bisa masuk ke dalam keluarga Lawyer Smith.

Huh! Menjijikkan. Dia pikir keluarga Lawyer Smith gampangan hanya dengan mengandalkan selangkangan saja? Orang-orang yang ada di dalamnya itu monster semua.

Mignon tiba-tiba mencampakkan surat itu ke depan wajah nancy membuat wanita itu terdiam dengan mata membola syok.

Wajah Mignon seketika menggelap mengerikan.

" Mau itu anakku atau bukan semua itu tidak ada hubungannya denganku. Aku sudah memperingatkan mu sejak awal. Jadi urus saja sendiri." ucapnya lalu berbalik hendak pergi.

Ia pikir semuanya sudah selesai sekarang. Berani-beraninya wanita ini membuang waktu berharganya karena hal tidak penting begini.

" Tidak! Mignon tunggu sebentar." Nancy menggenggam tangan Mignon memohon.

Pria itu segera menepis tangannya kuat. Merasa jijik.

" Aku sudah berbaik hati mau melepaskanmu. Beraninya kau bersikap kurang ajar. Pelacur sialan!" Geramnya marah sambil menendang perut nancy.

"Akhhh..." Wanita itu tersungkur seraya mengaduh kesakitan memegangi perutnya.

Melihat itu tak ada rasa kasihan sedikitpun dari Mignon. Pria itu justru menyunggingkan setengah bibirnya.

"Urus! Kalian bebas mau melakukan apa." Ucap Mignon pada dua penjaganya yang langsung menyeringai kesenangan.

° T H E V I L L A I N °

The VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang