7 The Villain

88 11 3
                                    

Seorang wanita yang duduk di seberang sofa itu tak berhenti mengalihkan pandangannya dari Victor yang tengah duduk tepat di hadapannya.
Terpesona melihat sosok pria itu yang mengagumkan.

Jadi dia yang namanya Victory Sergeyev?

Iriana Zdanov tidak menyangka kalau pria yang selama ini di rumor-rumorkan mengidap kelainan itu ternyata setampan ini. Postur Tubuh dan wajahnya sangat mencerminkan orang Rusia hanya saja dia memiliki rambut hitam. Dan kulitnya juga tidak berbintik namun sangat putih menyerupai salju yang dingin.

Baru kali ini Iriana menyukai blesteran. Gabungan yang ia dapat sangat sempurna. Justru membuatnya nampak kejam dan beringas dengan kulit pucat dan rambut hitam yang di milikinya itu.
Sosoknya mencerminkan seorang pemimpin membuat Iriana sontak saja jatuh hati.

Zdanov adalah salah satu nama keturunan bangsawan yang ada di Rusia. Meski sergeyev dan lawyer Smith lebih tinggi derajatnya namun tak bisa di pungkiri kalau Zdanov juga cukup berkuasa di daerahnya masing-masing. Dan sekarang kedua keluarga itu tengah butuh bantuannya untuk memiliki lahan museum. Begitulah orang kaya. Padahal sudah kaya raya namun masih juga kikir dan ingin memiliki segalanya.

Keluarga iriana adalah seorang eksekutif yang menangani sebuah lahan. Jadi harus meminta persetujuan dari mereka dulu sebelum di proses ke pengadilan.

"Nona Iriana bisa kau hubungi kakekmu? Ini sudah lewat dari janji temu kita. Saya masih ada banyak urusan yang harus di kerjakan." Intrupsi Victor tiba-tiba. Mulai jengah karena tetua Zdanov yang tidak sampai juga.

Victor yang duduk di seberang sofa itu menatap Iriana dengan wajahnya yang datar namun wanita itu malah semakin jatuh hati melihat sosoknya. Ia ingin sekali menggodanya.

"Tuan, kakek saya mungkin masih di perjalanan. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang saja dulu." Ucapnya sambil berjalan mendekati Victor. Lantas mendudukkan dirinya di samping pria itu.

"Rambut hitammu sangat bagus tanganmu juga keras ya." Ucapnya lagi seraya dekat-dekat berusaha menempelkan payudaranya.

Iriana menggesek-gesekkan payudaranya yang besar ke lengan Victor namun pria itu sama sekali tidak memberikan reaksi. Ia masih bersikap biasa-biasa saja dengan tangan dan wajahnya yang di tekuk membuat Iriana bingung.

Pria ini seperti batu. Biasanya kalau seorang lelaki itu setidaknya tersentak atau memerah jika sudah di rangsang seperti ini. Iriana jadi kepikiran. Jangan bilang dia juga gay karena kedua ayahnya yang begitu?

Ah sialan itu tidak mungkin!

Iriana masih tidak mau menyerah. Kalau pria ini tidak mengerti lebih baik ia utarakan saja maksudnya yang sebenarnya lantas dengan berani wanita itu beranjak naik ke atas pangkuan Victor membuat Victor sontak saja menatapnya bingung bercampur tak suka.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Tak ada lagi kata nona. Victor mulai kehabisan kesabaran.

"Apa kau tidak paham? Aku tertarik padamu. Sekarang aku benar-benar ingin seks denganmu." Ujarnya lembut sambil memeluk leher Victor.

Kemudian Tanpa di duga wanita itu menggesek-gesekkan pantatnya membuat Victor langsung bangkit dan menjatuhkannya ke bawah.

"AAKHhh..." Jerit Iriana kesal.

Sungguh tidak bisa di percaya. Ia di campakkan begitu saja seperti ini. Padahal ada banyak lelaki di luar sana yang mendamba-dambakan dan ingin tidur bersamanya. Sungguh ini sangat menghancurkan harga dirinya. Pria blesteran darah kotor ini sangat tidak tahu diri. Bukan darah keturunan murni saja sombong sekali.

"Beraninya kau! Mentang-mentang kau berasal dari Sergeyev kau pikir aku akan takut padamu? Kau itu cuma anak pungut." Jeritnya lagi dengan wajah yang marah.

The VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang