Serangan Tiba-tiba 2

15 1 0
                                    

Tak memerlukan waktu yang lama, Nero menemukan celah dan peluang untuk memenangkan pertarungan itu.

Pada situasi pertarungan kalah jumlah dan tidak menguntungkan seperti itu kemungkinan untuk menang sangatlah kecil jika tidak mempunyai peluang atau tekhnik menganalisis pertarungan yang baik.

Pada saat berada di posisi itu, yang terpenting adalah menganalisa sekitar, dan incarlah satu orang yang memiliki peluang terbesar sembari bergerak untuk merusak formasi lawan.

Sehingga pertarungan menjadi 1vs1 yang menguntungkan kalian, seperti yang di lakukan Nero.

Nero mengincar salah satu dari lawannya yang berada tepat di lorong antara meja dan kursi kelas.

Nero langsung menerjangnya dan langsung berada di posisi yang cukup baik.

Posisi itu menguntungkan karena salah satu orang yang diterjangnya tadi itu terjatuh sehingga menghalangi jalan untuk teman-temannya yang lain dan menyulitkan mereka untuk memukul Nero.

Melihat situasi itu tentu Nero tidak melewatkannya.

Di saat salah seorang dari mereka mencoba untuk melewati temannya yang menghalanginya, Nero menendangnya sangat keras dan dengan telak mengenai wajah dan perutnya.

Mereka yang tadinya berencana akan mengeroyok Nero sekarang semuanya tergeletak, dan merintih kesakitan karena tindakan bela diri dari Nero.

Setelah Nero selesai, ia berjalan perlahan dengan tatapan dingin dan tajam ke arah anak yang pertama dilawannya.

"oi.. jangan ganggu gw lagi. Faham?" , ucap Nero sambil menggenggam kerah baju anak itu.

"i-iya-a" jawab anak tadi sambil sesekali merintih.

Setelah itu Mereka bangun dan saling membantu satu sama lain dan beranjak untuk pergi, namun..

"kalian kalo mau cabut, rapiin dulu kelas ini" tegas Nero sembari duduk di kursinya dan melanjutkan membaca bukunya.

Mendengar suara yang terdengar pelan namun juga dingin menusuk itu membuat mereka terkejut dan merinding sehingga mereka segera melakukan apa yang diperintahkan oleh Nero.

Beberapa saat kemudian mereka selesai merapikan bahkan membersihkannya mereka keluar dan pergi dari kelas itu.

Bel pulang berbunyi*

Sebelum pulang Nero pergi menuju ruang ekskul yang dia ikuti untuk melaporkan keikutsertaanya.

Ia berjalan menuju ke denah sekolah yang berada di lantai bawah.

Saat setelah sampai disana Nero mencari ruangan ekskulnya.

Setelah mengetahu lokasi ruangan ekskulnya ia bergegas menuju ruangan itu, ia menyusuri setiap lorong, melihat kearah papan nama ruangan.

Dan tibala ia di ruangan ekskul pertamanya, dan ekskul itu adalah Volleyball.

Volly adalah salah satu olahraga kegemaran Nero, ia pernah menjuarai beberapa turnamen volley di waktu ia masih duduk di bangku SMP.

Ia masuk dan mengisi kembali data dan posisi yang ia pilih dan sedikit wawancara oleh senior-seniornya.

Setelah selesai Nero meninggalkan ruangan dan bergegas pulang karena saat ini ia hanya ke ekskul volly.

*****

Inner ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang