the car interiors are silent witnesses, you know what i mean, right?
// i'm sorry if they come out a bit ooc here... anyways, enjoy!
"Permisi, kami mau pesan."
Siang hari nan mendung dengan sejumlah pekerjaan yang telah usai membuat perut Soraru dan Mafu lapar.
Mengingat cuaca mendung, yang terlewat di pikiran mereka hanyalah menu makanan yang cepat dan cukup mengenyangkan untuk dibawa pulang ke rumah — yang membuat mereka datang mengantre ke salah satu rumah makan cepat saji yang terkenal dengan burger dan ayam gorengnya."Selamat datang! Boleh saya ambil pesanan Anda?"
"Ah iya, mau pesan Paket Cheeseburger, Chocolate Frappe 2..."
Soraru kali ini harus mengalah duduk di kursi penumpang karena terakhir kali Mafu memperbolehkannya menyetir, 2 garis lecet pendek tapi cukup dalam langsung terpatri indah pada mobil Mafu.
Mengingat daftar menu lebih mudah terlihat dari sisi pengemudi, Soraru meminta Mafu untuk gantian melihat menu dengan kakinya yang masih berdiri dan bertumpu di area kursi penumpang, namun badannya mengarah pada sisi jendela Mafu yang dimana Soraru bisa melihat menu dengan jelas - ah, Soraru membiarkan paha Mafu menjadi landasan lututnya."Bentar ya, hm..."
Mafu tentunya menunggu dengan sabar, membiarkan sang pujaan hati memilih makanan yang ia mau – toh Mafu yang membayar.
Tapi kali ini perhatiannya tersita dengan sesuatu yang nampak lebih menarik dibanding cheeseburger yang baru beres dimasak.Soraru mungkin tidak sadar, tapi posisi tubuhnya benar-benar menunjukkan lekukan tubuh – terutama di daerah bawah.
Maka dengan segala keingintahuan, Mafu melakukan apa yang harus ia lakukan.
Memukul pelan lekukan tersebut dan mencari tahu reaksi yang Soraru berikan."Paket nugget isi 6, minumnya cola- ah–"
"Maaf, boleh diulang?"
Oh.
Ahh, Mafu akan diamuk pastinya sepulang dari sini.
Tapi ia tidak tahan dengan apa yang ada di depan matanya, mungkin minggu depan ia harus coba kelas meditasi."U-um, maaf. Aku ulang-"
Selagi Soraru mengulang kembali pesanannya, Mafu kembali sibuk dengan yang ada di depan matanya — dua bongkahan milik Soraru yang entah kenapa hari ini terbentuk dengan jelas, yang pasti... celana panjang yang Soraru pakai hari ini, ukurannya pas-pasan.
Tangan Mafu kembali bergerak, sesekali meremas milik Soraru tersebut kemudian memukulnya pelan - hanya sekedar untuk melihat dua bongkahan itu sedikit bergoyang di bawah kendali tangannya.
Yang dipermainkan hampir ingin melakukan balas dendam dengan cara yang mungkin sama kepada Mafu, tapi ia tahan.
Masalahnya bukan hanya satu kali desahannya lolos ketika berbicara dengan karyawan restoran via speaker, melainkan hampir tiga kali!
Soraru tidak mengerti apakah Mafu hanya iseng atau memang menginginkan sesuatu darinya – tapi yang pasti Mafu harus diceramahi dulu setelah ini."B-baik, jadi 1 Paket Cheeseburger dengan air mineral, 1 paket Nugget dengan cola dan tambahannya 2 Chocolate Frappe..."
"B-betul..."
"Mohon ditunggu dan berpindah ke pojok pick-up, terima kasih sudah memesan!"
Soraru mengambil struk sementara yang dikeluarkan mesin dan memberikannya pada Mafu, wajahnya memerah sebelum kembali duduk manis di kursi penumpang.
"Mafumafu, apa maksudnya tadi?"
"Ehh, maksud apa? Aku ngga ngapa-ngapain..."
"...kuharap kita ngga ketemu sama karyawan yang denger pesenan kita tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
blur
Fanfiction🔞 mfsr, only mfsr ⚠️ nmmn written in ID // contains your typical beginner (amateur) lemon or PWP fics, might be OOC too. please only proceed if you're okay with it... vote and comments will always be appreciated! ><