34. Pesta

1.6K 161 42
                                    


Eyoo guys~

Happy reading 💜
.
.
.
.
Suasana ballroom di salah satu hotel ternama malam ini terlihat ramai. Para pengusaha serta pembisnis terkemuka turut hadir dalam acara yang di adakan sekali dalam setahun ini.

Bahkan beberapa tamu berasal dari negara yang berbeda-beda.

Seluruh pasang mata tertuju ke arah pintu masuk. Tepatnya ke arah keluarga pembisnis paling tersohor hingga ke mancanegara, siapa lagi kalau bukan tuan Damian Allarick beserta cucunya yang terkenal sebagai pengusaha muda dan tampan itu.

Damian berjalan penuh wibawa, diikuti oleh Elbiru dan Ayra yang berjalan di belakangnya. Di samping kiri dan kanan mereka ada Dion, Edwin, beserta beberapa bodyguard yang berjaga-jaga.

Ayra semakin mengeratkan genggaman tangannya pada lengan Elbiru, membuat lelaki itu melirik ke arah Ayra sembari tersenyum tipis, sangat tipis.

Gadis itu tampak sedikit gugup kala tatapan semua orang tertuju padanya. Ya walaupun semua orang sudah tahu jika dia adalah istri dari pengusaha muda yang tampan itu.

"Bagaimana kabar anda, tuan Damian?" Beberapa pria mulai mendekat ke arah Damian, ya sekedar untuk menyapa.

"Ya seperti yang anda lihat, saya baik." Balas Damian tersenyum seramah mungkin.

"Istri anda sangat cantik, tuan Elbiru."

Sedikit tersipu, Ayra dengan sopan mengangguk seraya tersenyum manis. "Ah terimakasih, om. Anda terlalu berlebihan."

Pria setengah baya itu terkekeh pelan. "Om? Anda memanggil saya om, nona?"

Elbiru kontan meringis, merasa tak enak dengan pria itu. "Maafkan istri saya, tuan Mahendra. Dia memang suka sekali bercanda." Elbiru tertawa ringan, begitupun Ayra yang juga ikut-ikutan tertawa pelan.

Hendra tertawa, kontan mengangguk. "Tidak masalah, tuan."

Selagi Hendra berbincang dengan Elbiru, Laskara lebih memilih mengamati dari kejauhan. Andai papa nya itu tau jika gadis yang ia puji itu adalah gadis pujaan hati Laskara.

Terdengar helaan nafas ringan kala tatapan matanya tertuju ke arah sepasang suami istri yang tampak serasi malam ini. Mendadak hatinya memanas mendengar beberapa orang di sekitarnya membicarakan pasangan muda itu.

Walau tengah di terpa isu perselingkuhan antara Elbiru dengan wanita lain, pasangan itu tampak romantis di hadapan semua orang. Laskara hanya terkekeh sinis melihatnya, Elbiru sangat pandai sekali bermain drama di depan semua orang.

"Kau putra tuan Mahendra 'kan?"

Laskara tersentak pelan, kemudian mengangguk. Pria tua itu tersenyum tipis sebelum mengucapkan perkataan yang mampu membuat tubuh Laskara menegang seketika.

"Cinta mu terlihat begitu tulus."

Menelan ludahnya dengan susah payah, Laskara memberanikan diri untuk menatap manik pria tua itu.

"Mm-mmaksud anda?"

Damian terkekeh kecil, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kau pasti akan mendapatkan cintamu, anak muda. Tapi bukan di kehidupan ini."

Mencoba mencerna perkataan Damian yang amat membingungkan, sebelah alis Laskara menukik ke atas. "Maksud anda bukan di kehidupan ini?"

Damian mengedikkan bahunya. "Di kehidupan lain mungkin."

Damian menepuk pundak Laskara yang terdiam membisu. "Semangat, jangan menyerah!" Setelah mengatakan itu Damian berlalu pergi, meninggalkan Laskara dengan segala pikiran rumit yang bersarang di kepalanya.

Crazy Wife (Hiatus!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang