1

600 42 1
                                    

FREEN POV

"P'FREENNNNNNNNN!!!"

Sesampainya di rumah, adikku berlari mendekat dan memelukku.

Aku langsung memeluknya erat. Aku sangat merindukannya, sudah tiga tahun sejak kami tidak bertemu satu sama lain. Lalu ibuku keluar dari kamarnya sambil tersenyum.

Aku melepaskan pelukanku dengan adikku, lalu memeluk ibuku.

"Oh Freen, lihat dirimu! Kau tumbuh menjadi begitu cantik, dan kenapa kau terlihat tampan juga? Dan tinggi badan ini?" Ibuku menggodaku dan aku tersenyum kepadanya. Aku mendengar adikku terkikik di belakangku.

"Di mana ayah?" Tanyaku sambil melihat sekeliling rumah.

"Dia kembali ke rumah sakit satu jam yang lalu. Ada telepon bahwa kondisi pasiennya tiba-tiba memburuk, jadi dia harus segera memeriksakannya." ibuku menjawab.

"Oh, begitu."

Aku tersenyum karena aku tahu bahwa menjadi dokter itu tidak mudah dilakukan ayahku. Dia harus siap 7/24 kalau-kalau rumah sakit membutuhkannya.

"Ibu sudah memasak banyak makanan favorit untukmu, sekarang pergilah mandi dan bersiap selagi kami menyiapkannya!" kata Oaey.

"Wow, tau saja kalau kakakmu ini sudah lapar." Ucapku dengan berpura-pura terkejut.

Kemudian aku mengambil koper dan tasku menuju ke kamarku di lantai dua.

Ketika aku membuka kamarku, semua masih sama seperti ketika aku meninggalkannya tiga tahun lalu. Tempat tidurku, poster, meja belajar, semuanya. Tapi semuanya sangat bersih dan tertata rapi. Aku menduga pasti ibuku selalu membersihkannya setiap hari selama tiga tahun ini.

Aku membongkar tasku dan pergi ke kamar mandi dan mandi.

Setelah aku mandi, aku keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai celana pendekku dan sport bra. Sambil mengeringkan rambut hitamku dengan handuk, aku membuka tirai jendela kamarku.

Di luar sudah gelap. Aku melirik jam di meja sebelahku, sudah jam 7 malam. Lalu aku melihat lampu ruangan rumah sebelahku dinyalakan.

Yang aku ingat dalam tiga tahun lalu, rumah yang berada di sebelah rumahku ini sedang kosong. Itulah kenapa aku tidur di kamar ini karena pemandangan kamar ini berhadapan tepat dengan jendela ruangan rumah kosong itu. Oaey yang saat itu masih kecil dan penakut selalu membayangkan bisa saja ada hantu yang akan muncul dari sana. Jadi aku memutuskan untuk menempati kamar ini karena mengalah dengan adikku.

Aku terkejut ketika ada bayangan seseorang yang masuk ke ruangan itu karena aku dapat melihat melalui jendela meskipun tertutup oleh tirai.

Aku tetap berdiri di menghadap jendela itu karena aku penasaran siapa orang yang tinggal di sebelah rumahku. Kemudian aku melihat bayangan mendekati jendela dan membuka tirai.

Seperti gerakan lambat ketika orang di ruangan itu membuka tirai karena aku seperti melihat malaikat cantik membuka tirai.

Aku menatapnya. Selama beberapa detik, aku seperti terjebak dalam waktu yang sangat lambat dan tidak bisa menahan pandanganku padanya. Tapi kemudian, aku terkejut saat dia bergegas menutup tirainya lagi dengan ekspresi kesal.

Aku ingin tahu apa yang terjadi padanya. Kenapa dia menatapku dengan wajah kesal itu. Apakah aku terlihat seperti hantu?





tok tok tok







The Girl Next Door (FreenBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang