3

271 33 0
                                    

Hari pertama kuliah, Freen bertemu Noey. Dia berjalan dengan seorang gadis yang menempel di lengannya.

"Hei, Freen!" sapa Noey. "Oh, kenalkan. Dia Irin, kekasihku."

"Irin Urassaya, senang bertemu denganmu." kata Irin memperkenalkan dirinya.

"Oh, hai Khun Irin. Aku Freen. Freen Sarocha." Freen memperkenalkan dirinya.

"Sayang, Freen adalah sahabatku sejak kami duduk di sekolah dasar. Bahkan saat SMA, dia adalah teman sekamarku." jelas Noey.

"Benarkah? Kalian berdua pasti sangat dekat." kata Irin pada mereka.

"Jadi, bisakah kita masuk sekarang?" Noey mengajak Freen untuk masuk kelas.

Freen mengangguk. Kemudian Irin menurunkan tangannya dari lengan Noey. "Bye, Noey!" dia melambaikan tangannya.

"Eh? Dia tidak ikut kita?" Freen bertanya.

"Dia berbeda jurusan dengan kita, Freen. Dia jurusan hukum." jawab Noey. "Sekarang ayo pergi."

Pelajaran hari itu sepertinya tidak terlalu sulit. Hampir setiap dosen yang datang ke kelas hanya memperkenalkan diri atau sekedar mengawali kelas dengan saling perkenalan. Saat jam makan siang, Freen makan di kantin bersama Noey.

Noey terlihat sangat khawatir karena Irin belum datang ke kantin. Lalu ponselnya bergetar. Itu pesan dari Irin.

-"Sayang, aku akan datang terlambat untuk makan siang. Tunggu aku ya."-

Selama beberapa menit, mereka menunggunya tanpa makan apapun dan perut Freen mulai mengeluarkan suara. Freen yang sudah tidak tahan dengan rasa laparnya, jadi dia memutuskan untuk memesan makanan terlebih dahulu. Tepat ketika dia berdiri dari tempat duduknya, Noey berbicara "Ah, itu dia! Hei Irin, disini!" Teriak Noey memanggil pacarnya.

Freen melihat Irin mengucapkan selamat tinggal kepada temannya dan kemudian berlari ke arah mereka. Gadis yang bersama Irin sepertinya tidak asing lagi bagi Freen. Dia gadis dari rumah sebelah, nona Armstrong. Dia memakai jaket jeans dan tas bahu berwarna cokelat.

'Ya Tuhan, apakah itu nona Armstrong yang tinggal di sebelah rumahku? Dia belajar di kampus ini juga? Dengan Irin?' Freen mulai berpikir. Dia sangat bersyukur saat ini. Dia berharap tetangganya itu benar-benar mahasiswa dari universitas ini juga.





—————




Ini hari yang sangat panjang dan sibuk bagi para mahasiswa baru karena ada program orientasi kampus. Acara berakhir pada malam hari. Ketika Freen keluar dari ruangan kelas, dia menyadari bahwa diluar sudah gelap. Freen mengendarai mobilnya kembali ke rumah. Dia mengemudi selama 15 menit, kemudian ketika dia melewati jalan, dia melihat seorang gadis berjaket jeans berjalan di trotoar. Freen sangat yakin gadis itu adalah nona Armstrong. Hal itu terlihat dari rambut cokelatnya yang indah dan panjang, dan tas yang dibawanya sama seperti yang dilihatnya saat di kampus tadi. Freen mengemudi lebih lambat dan lebih dekat dengannya.

Sambil terus berjalan di jalan yang sepi itu, Becky mendengar suara mobil mendekatinya. Dia berjalan sedikit lebih cepat, dia takut anak nakal atau penjahat ingin mengganggunya.

Menyadari bahwa Becky berjalan lebih cepat, Freen menyetir lagi dan berhenti tepat di depannya. Becky berhenti saat Freen membuka kaca mobilnya.

"Kau nona Armstrong, kan?" Tanya Freen lalu berikan senyum termanis padanya.

Becky mengangguk. "Aku Freen. Freen Sarocha." Freen mengulurkan tangannya dan Becky menjabat tangannya.

The Girl Next Door (FreenBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang