2

270 32 0
                                    

BECKY POV

Ini hari yang melelahkan. Pagi ini aku mendapat email dari University College London. Sungguh menyakitkan ketika aku membaca email dan di sana tertulis bahwa aku tidak diterima di universitas itu. Empat bulan lalu aku mendaftarkan diri menjadi mahasiswa ke UCL, sebuah universitas ternama di Inggris. Tapi sayangnya, aku tidak lulus ujian. Oleh karena itu, aku harus memilih pilihan kedua, yaitu jurusan hukum di Universitas Rangsit di Bangkok. Pagi ini aku pergi ke universitas itu untuk mendaftarkan diri. Universitas ini adalah salah satu universitas terbaik di Thailand, jadi aku tidak terlalu menyesal karena ditolak dari UCL.

Aku pulang jam 7 malam, aku naik ke atas menuju ke kamarku. Aku membuka pintu dan menyalakan lampu. Ketika aku meletakkan tasku di atas meja, Aku melihat lampu kamar rumah sebelah dinyalakan. Meski jendelaku tertutup tirai, tapi Aku masih bisa melihat cahaya dari sana. Aneh sekali. Sejak aku pindah ke sini, aku tidak pernah melihat lampu ruangan itu menyala. Karena penasaran, aku berjalan ke jendela dan membuka tirai. Aku melihat seseorang sedang mengeringkan rambut panjangnya dengan handuk di sana. Saat aku melihatnya, dia menatapku. Tapi, dia setengah telanjang! Astaga, dasar orang mesum! Aku segera menutup tirai. Ya Tuhan! Siapa orang itu? Aku belum pernah melihat dia sebelumnya. Apakah dia.. hantu?

Keesokan paginya, aku bangun lebih awal. Aku bangun dari tempat tidurku. Dan seperti biasa, aku berjalan ke jendelaku dan membukanya untuk menghirup udara segar di pagi hari. "Ahh, ini hari yang cerah." kataku sambil merenggangkan badan dan tanganku. Dan kemudian aku mendengar suara samar pintu diketuk. Itu suara dari pintu rumah sebelah.







tok tok tok







"P'Freennnnn, bangun! Sarapan sudah siap."

Aku mendengar suara Oaey dari seberang rumah. Kemudian Aku ingat tentang orang setengah telanjang kemarin. Aku menutup jendela dan tirai lagi. Tapi aku menyelinap ke balik tirai dan aku bisa mendengar suara seseorang. "Oke oke, Tunggu aku di bawah, Nong!"

Nong? Apakah dia baru saja memanggil Oaey dengan 'nong'? Siapa orang itu? Oaey tidak pernah memberitahuku bahwa dia memiliki saudara.







GREK!







Tiba-tiba jendelanya terbuka. Aku melihat dia di balik tiraiku. Dia merenggangkan badannya. Ya Tuhan, manusia mesum itu, dia hanya menggunakan sport branya lagi. Apa dia tidak punya baju untuk dipakai? Aku pergi dari jendelaku dan segera menuju ke kamar mandi.

BECKY POV END









"Selamat pagi" sapa Freen saat dia memasuki ruang makan. Ada Oaey dan orangtuanya yang sudah siap untuk sarapan pagi.

Saat sarapan, Ayahnya bertanya padanya, "Jadi, Freen. Apa rencanamu hari ini? Apakah kau mau pergi ke suatu tempat?"

"Aku tidak tahu. Aku tadinya berpikir untuk bertemu Noey, tapi dia masih di Chiang Mai. Mungkin dia akan di Bangkok besok." jawab.

"Noey? Noey Natnicha? Oh, anak itu. Dia melanjutkan belajar di sini juga?" Tanya Ibu.

Freen mengangguk.

"Kalian berdua pasti teman yang sangat baik," komentar Ibu.

"Jadi hari ini kau tidak kemana-mana?" Ayah bertanya lagi.

"Sepertinya begitu" jawab Freen.

"Kasihan kau." ucap Oaey sambil menunjukkan wajah sedihnya, akting.

Freen mengabaikannya, dia hanya menjulurkan lidah padanya.

"Aku akan mengajakmu keluar!" Oaey tiba-tiba menawarkannya dengan senyum cerah. "Aku yakin kamu pasti sangat merindukan Bangkok. Ayo kita hangout!"

The Girl Next Door (FreenBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang