V. THE LOSERS

106 10 0
                                    

Bel sudah terdengar, itu tandanya seluruh siswa boleh meninggalkan sekolah.
Tapi, kini di Kelas Sejarah masih tertinggal 3 laki-laki yang tengah asyik membicarakan sesuatu.

"Hari ini orang tuaku pergi ke Chicago selama 5 hari, dan aku sangat kesepian. Aku berencana mengadakan pesta besok Jum'at. Bagaimana pendapatpat kalian?"
Tak ada jawaban dari kedua temannya. Saat ia menoleh ke sampingnya, ternyata temannya yang berambut keriting itu masih asyik menatap layar handphone-nya dengan tatapan yang serius. Sedangkan saat ia menatap ke arah depannya, laki-laki berambut pirang tengah asyik mengunyah kentang gorengnya sambil menjilati jari-jarinya.

"Hey! Aku berbicara panjang lebar tapi kalian sama sekali tidak mendengarku! Oh c'mon, dude!" Laki-laki itu kesal, merasa diacuhkan oleh teman-temannya.
Akhirnya laki-laki pirang di depannya itu terksiap setelah mendengar omelan laki-laki itu.
"Oh! Mmm.. mungkin kau lebih baik mengadakan pesta di rumahmu, Louis. Itu akan menyenangkan dan aku akan mengatakannya pada Will dan Liam juga nanti" Yeah.. Itu Niall, ia menanggapi Louis dengan cengiran seperti anak TK yang berhasil mengeluarkan p**p-nya.

"Aku baru saja mengatakannya bodoh!"
"Hah? Yang mana?" Lagi-lagi Niall berhasil membuat Louis kesal, namun tetap menanggapinya.
"AKU-A-KAN MENGA-DA-KAN PESTA!" Louis menekan kata-katanya dengan gigi-giginya yang bergesekan satu sama lain.
Namun Niall malah menanggapinya dengan wajah lugu nan polos.
"Oh.. Kalau begitu kau belum mengatakan kalau kau akan mengatakannya pada Will dan Liam, 'kan? Berarti aku tidak begitu bodoh"
"Hey!" Niall berteriak seperti anak TK yang ingin digendong dengan menjulurkan kedua tangannya ke Louis. Itu semua karena Louis merebut kentang gorengnya sambil memakannya dengan rakus seperti para vampir yang kehausan akan darah manusia.
"Biar kau tau rasa, Niall! Kau tahu, kau sangat menyebalkan!"

Tiba-tiba Harry berdiri dan berjalan menuju pintu. Namun sebelum Harry benar-benar keluar, Louis kembali bertanya.
"Harry, kau mau ke mana?" saat itu juga Niall langsung merebut kentang goreng dari tangan Louis dengan mudah.
"Ke halaman belakang sekolah" Harry menoleh dan ia menjawab dengan ketus.
"Memangnya ada apa? Bukankan kita akan latihan setelah ini, mengingat kita akan tampil di acara pernikahan Emma dan Robb? Kau ingat?"
"Ya. Itu paman dan bibiku" Jawab Niall tanpa mengalihkan pandangannya dari kentang gorengnya.
"Ya, aku ingat. Lagi pula aku juga tidak akan lama"
"Aku hanya mengingatkanmu. Aku hanya tidak enak dengan teman kita yang ikut bergabung dengan kita di band pengisi acara pernikahan itu"
"Itu aku" Jawab Niall masih asik merogoh-rogoh bungkus kentang gorengnya, takut meninggalkan setitikpun irisan kentang goreng yang tersisa. Alhasil, Louis mendorong kepala Niall ke belakang, namun sang pemilik kepala tetap tak perduli.
"Yayayayaya! Aku tahu dan aku sedang ada urusan. Bye!" Harry langsung menutup pintu dengan keras meninggalkan dua sahabat idiotnya itu.

Harry berjalan menuju halaman belakang sekolah hendak menemui Nadine, Melcy, dan Ziel. Ingat perjanjian kemaren, 'kan? Saat Harry mengancam Lily untuk menemui mereka di halaman belakang sekolah. Yup! Mereka berempat sudah merencanakan hukuman untuk Lily.

"Hi, Hun!"
"Hi, Love!"
Harry dan Nadine saling berpelukan saat mereka berjumpa-Err!
"Hanya kalian bertiga?" Harry mengerutkan dahinya.
"Yeah.." Nadine hanya mngidikkan bahunya malas.
"Si nerd itu benar-benar mengabaikan kita" Ziel berpendapat.
"Kurasa dia tidak takut akan ancaman kita" Tambah Melcy.
"Sebaiknya kita tunggu di sini"
"Apa kau serius, Harrs? Kami bertiga sudah menunggunya 10 menit yang lalu, tapi ia tak kunjung datang!" Omel Nadine.
"Aku sudah seperti orang bodoh sekarang! Kau tahu, bukankah kita yang akan memberinya pelajaran dan harusnya dia yang berdiri di sini seperti orang bodoh yang menunggu majikannya?" Nadine kembali memarahi Harry dengan gaya bi*chi-nya.

Harry hanya terdiam berfikir keras tentang apa yang harus mereka lanjutkan.
"Fine. Lebih baik kita menghukumnya besok" Saran Harry. Namun, ide itu lagi-lagi diremehkan oleh Nadine.
"Oh, My God! Look at me! I'm such a loser right now!" Nadine memutar matanya, sehingga membuat Harry agak tersinggung.
"Apa yang kau mau?"
"Tidak ada. Hanya saja seharusnya kau tidak perlu membuat ide bodoh ini"
Nadine dan geng -nya melenggang pergi melewati Harry, yang menatap mereka dengan kesal menahan kesabarannya menghadapi 'pacarnya' itu.

WTH! HARRY-NYA MAU AJA JD ROBOT. NYEBELIN! LIAT TUH WAJAHNYA HARRY PAS DIOMELIN NADINE DI MULMED xD

WELL, MAAP KALO LAMA UPDATENYA. SOALNUA AKU SEDIKIT STUCK GITU. BINGUNG NULISNYA GIMANA.BUT KEEP GIMME VOMMENTS YAWW.. LOVE YA ;)

SUDDENLY OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang