X. ARE YOU OKEY?

112 9 3
                                    

1682 words guys! Wooo!! Maaf banget lama updatenya tapi aku terus usahain meskipun susah. Sebenarnya yang chapter ini mau dipost minggu kemaren biar double update sm yg chap sebelumnya, tapi Tuhan berkehendak lain ya, aku malah ketiduran xD *maafkan daku* .

Eh, btw chapter ini penghantar ke chap yang menurutku bakal greget antara Hily ;) Tungguin ya next chapnya. Hope ya enjoy it and keep vomments. I luv ya when more readers to voments here. It makes me excited!!

**Anyway, thanks for ikisshazza yang udh mau buatin covernya. Berhubung aku mau updatenya sekarang jadi aku dedicate skr aja.



Hari ini adalah Hari Senin yang membuat Lily merasa semangat untuk pergi ke sekolah. Yeah.. meski tak semangat seperti dulu lagi setelah perlakuan Harry dan Nade kepadanya akhir-akhir ini, tapi tetap saja membuat Lily selalu senang memulai aktivitas barunya lagi di sekolah.

Aneh memang, tapi itulah yang berbeda dari Lily Collins. Di saat teman-teman sebayanya menganggap Hari Senin adalah hari yang paling mengerikan dari hari-hari yang lain karena memang biasanya di hari itulah pelajaran-pelajaran yang mengerikan berada, justru Lily menganggapnya sebagai tantangan yang harus selalu dilewati dengan semangat belajarnya yang tinggi, karen ia sadar betul kalau ia kini adalah satu-satunya harapan ibunya.

Saat Lily memasuki koridor sekolah, di sana sudah banyak murid-murid lain yang sedang asyik mengobrol. Tapi, melihat raut wajah orang-orang di sana Lily bisa mengekspektasikan topik apa yang mereka bicarkan. Lily berusaha untuk tak perduli, sampai akhirnya ia tak sengaja mendengar perbincangan ketiga siswi yang ia lewati mengatakan sesuatu yang membuatnya sedikit tersentak.

"Aku benar-benar tak habis pikir kenapa gadis itu melakukannya?" Kata gadis berambut blonde "Entahlah. Tapi yang aku dengar Harry begitu marah kepadanya. Kau tahu, mereka bertengkar hebat" Kata gadis brunette dengan ekspresi yang dilebih-lebihkan. "Benarkah? Tapi karena apa? Aku jadi semakin penasaran. Kalau berita ini tidak jelas, aku bersumpah ini akan menyebalkan. Kau tau, aku menginginkan hubungan mereka cepat berakhir karena Harry yang telalu payah memilih gadis paling menyebalkan itu. Harusnya ia memilihku sejak kami berada di kelas satu lalu" "Astaga! Kau msih menyukai pria paling sombong di dunia itu? Ouch, C'mon Giselle! I swore I'd never like the boy from the hell!" Perkataan gadis brunette itu sukses membuat gadis bernama Giselle kesal. "Ya, aku setuju. Tapi aku juga senang mendengar hubungan mereka berakhir karena mereka benar-benar pasangan paling mengerikan di muka bumi" Tambah gadis blonde yang menyikapinya dengan wajah datar, kerrena sepertinya ia tak begitu tertarik dari pada kedua temannya.

Lily bertanya-tanya tentang kebenaran berita itu. Tapi Lily menggelengkan kepalanya cepat-cepat karena ia tak mau ambil pusing dalam urusan seseorang, apalagi kedua orang itu adalah orang-orang yang membuat Lily sakit hati. ***

Sedari tadi Harry berdiri menyender di dinding kawat lapangan basket sekolahnya. Tangannya terus mengepal hingga buku-buku jarinya memutih. Semburat merah di matanya menyiraktan betapa marahnya ia kepada seseorang.

Ia sebenarnya malas menemui seseorang yang mengiriminya pesan yang telah menggaggunya sejak tadi, hingga ia tak bisa fokus pada mata pelajaran yang dipelajari. Itu semua gara-gara Daniel. Musuh Harry sejak mereka masih duduk di kelas satu.

SUDDENLY OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang