2

161 17 6
                                    

1 bulan kemudian

Setelah insiden kejadian hari itu antara keluarga Dika yang begitu harmonis dan keluarga Revan yang tidak begitu harmonis. Dan hari ini adalah hari pertama masuk sekolah yang ditunggu-tunggu oleh semua murid baru, dimana para peserta didik murid baru dengan semangat masuk sekolah dari SD sampai SMA. seperti saat ini, Dika terlalu semangat untuk masuk sekolah yang dia impikan dan pertama kali juga ia menginjakkan kakinya masuk gerbang dengan sekolah elitnya yaitu SMA ANUGERAH yang terkenal di Jakarta. Bukan seperti SMA lainnya pada umumnya, SMA anugerah ini seperti anak kelas atas atau anak bangsawan atau anak sultan juga. jadi bagi siapa yang merasa kaya akan masuk sekolah SMA anugerah ini tetapi tidak bagi Dika, dia ini dapat beasiswa dari kepala sekolah SMA ini karena ada nama tertulis di suratnya namun dia bahagia karena biaya sekolah ini bagi orang miskin seperti dirinya jadi murah. Yang biayain Dika masuk sekolah ini adalah Paman Dono dari adik ayahnya, pamannya sangat baik kepada keluarga Dika yang selalu membantu dari terpuruknya perekonomian keluarga Dika walaupun Dika sudah merepotkan atau tidak nyaman oleh Paman Dono tetapi tidak masalah bagi pamannya. Paman Dono sangat sayang pada Dika seperti anaknya sendiri dan yang penting sekarang Dika bahagia.

Lanjut cerita, setelah Dika sudah masuk dan berjalan sambil melihat sekitar sekolah ini dengan kagum, keren dan luar biasa itulah perkataan gumam dari Dika. disana banyak orang sedang berbaris di tengah lapangan segera dia lari menuju ke lapangan dan Dika dapat baris di tengah barisan sembari merapikan pakaian seragam sekolah yang ia kenakan adalah jas maroon milik Ravi. Ravi adalah alumni sekolah SMA ini sekaligus teman Dika sejak kecil jadi Ravi memberikan peralatan sekolah dan seragam sekolah ini untuk Dika membuat dirinya tidak perlu beli peralatan sekolah dan seragam lagi namun Dika bukannya meminta tetapi dikasih oleh Ravi lebih tua beda 3 tahun dari Dika, terimakasih kak Ravi kata Dika.

Lanjut cerita lagi, seluruh peserta didik murid baru sudah memasuki barisan di tengah lapangan tiba-tiba ada menyenggol lengan Dika, sontak dia menoleh kesamping kiri dan ternyata adalah seseorang yang bergigi kelinci tersenyum manis menyapa dirinya.

"Hai"

Dika pun menyapa juga sembari melambaikan tangan kearah seseorang bergigi kelinci itu.

"Hai juga"

Seseorang bingung kenapa dia melambaikan tangannya dari jarak yang sangat dekat, ia pun bertanya.

"Kenapa kamu melambaikan tanganmu ?"

"Padahal kita sebaris dari jarak yang sangat dekat lho" sambung seseorang.

Dika bisa mendengar sedikit samar-samar dari ucapan seseorang, segera ia menjelaskan sebelum acara perkenalan murid baru dimulai. Kemudian dia mengambil buku dan pulpen didalam tasnya setelah itu Dika mulai menulis sesuatu di bukunya dan sudah selesai menulis lalu kasih buku itu ke seseorang yang sudah bertanya kepada dirinya dan seseorang mengambil buku Dika lalu membacanya dengan seksama.

Maafkan aku yang terpaksa melambaikan tanganku ke arahmu, sebenarnya aku adalah tunarungu yang kehilangan pendengaranku. walaupun pendengaranku sedikit samar sehingga aku berbicara dengan orang harus menggunakan tangan isyarat seperti tunawisma, kalau aku menjelaskan sambil menggunakan gerakan tangan kamu pasti tidak paham denganku. Ngomong-ngomong nama kamu siapa ?, Perkenalkan aku Radhika Ananda panggil saja Dika.

Tertulis Dika.

Seseorang sudah membaca, lalu dia mengeluarkan pulpen didalam saku jasnya setelah itu dia mulai membalas pesan dibuku Dika, setelah itu dia kembalikan lagi buku Dika ke pemiliknya dan pemiliknya mengambil kembali lalu baca balasan dari seseorang.

DEAF [YoonMin lokal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang