1

311 20 2
                                    

Siang hari. Seseorang berlari kencang menuju pulang kerumah, dia adalah Radhika Ananda atau dipanggil Dika, dia sangat tampan namun juga cantik dan manis tetapi sayangnya dia tidak memiliki temen satupun sejak dia masih kecil dulu sampai sekarang tetap tidak punya teman. Karena apa ? Iya Dika tunarungu atau tidak bisa mendengar sehingga dia kehilangan pendengaran sejak ia lahir ke dunia, mungkin ini sudah takdir kata Dika.

Dika selalu di ejek dan di hina oleh orang lain katanya dibilang cacat atau tuli apalagi selalu direndahkan seperti bilang orang miskin, tetapi dia bersyukur walaupun ia tuli tapi tidak peduli dengan orang lain, toh dia tidak berurusan dengan orang namun dia selalu diganggu oleh orang lain apalagi di kelas sampai di bully, Dika kuat daripada mereka anggaplah mereka semua orang itu jahat kecuali orang tuanya. lanjut ke cerita, Dika tidak lupa membawa buku laporan SMP berisikan hasil nilai dari semua mata pelajaran, sesampainya di rumah kontrakan namun belum bayar cicilan rumahnya.

"Ibu ayah, Dika pulang" teriak Dika.

Pasutri atau orang tuanya Dika keluar dari rumah, melihat anaknya sangat semangat membawa buku laporan, lalu Dika mengangkat buku laporan didepan orang tuanya kemudian diambil oleh ibunya terus dibuka buku laporan melihat hasil nilai dari semua mata pelajaran dan ternyata orangtuanya menangis terharu kalau Dika dapat peringkat satu tak lupa Dika juga lulus SMP dan melanjutkan sekolah yang dia inginkan.

"Ibu, ayah tahu tidak" Dika mengerakkan tangannya sebagai membantu bicara supaya ibu dan ayah dia mengerti, dia diam-diam kasih kejutan untuk kedua orangtuanya membuat ibu dan ayahnya penasaran dengan anak tunggalnya.

"Ada apa nak ?" Ucap ibu Dika penasaran sembari menggerakkan tangan isyarat.

"Jangan-jangan kamu kasih kejutan buat kita ya" tebak ayah Dika.

"Benar sekali ayah, ayah hebat" ucap Dika kagum.

"Memang dari dulu ayah selalu hebat nak" ucapnya sombong, sedangkan istrinya menatap suaminya dengan sinisnya.

"Pamer" ucap ibunya merajuk.

"Tidak apa-apa sayang, jangan ngambek dong" ayahnya selalu memberi hiburan untuk ibunya sedang merajuk tetapi lama kelamaan ibunya luluh pada suaminya membuat anak tunggalnya ketawa melihat kelakuan orangtua, dia bahagia bisa memiliki orang tua dan bisa menerima dia apa adanya seperti dia cacat namun hubungan mereka sangat baik atau dibilang keluarga harmonis.

"Ayah, ibu sudah. Dika mau ngomong tapi kalian malah mesra-mesraan didepanku huh" ucapnya cemberut sembari tangannya melipat didadanya membuat orangtuanya ketawa melihat kelakuan anaknya.

"Astaga Dika, kamu itu ternyata lucu sekali ya gemes ayah lihat kamu nak" ucap ayahnya mengerakkan tangan isyarat, ayahnya geregetan sama Dika.

"Sayang jangan gitu, kasihan anak kita daritadi dia mau ngomong apa" ucap ibunya kesal terus mencubit lengan suaminya sehingga ayahnya meringis kesakitan.

"Dika, mau ngomong apa nak ?" Ucap ibunya penuh lembut.

Dika melihat ibunya jadi luluh dan berhenti cemberut lalu mengusap tangannya sendiri untuk mempersiapkan bicara dengan tangan isyaratnya.

"Semoga mereka suka dengan ini" batin Dika.

Orangtuanya Dika sedang menunggu omongan dari anak tunggalnya, tiba-tiba Dika bilang...

"Aku dapat beasiswa di sekolah SMA yang aku inginkan yah, Bu" ucapnya spontan penuh semangat beri kejutan untuk kedua orangtuanya.

Ayah dan ibunya terkejut mendengar ucapan dari anaknya itu, salah satu dari mereka langsung menangis terharu yaitu ibunya, kemudian ibunya peluk anaknya bisa masuk sekolah yang dia inginkan dari dulu, mimpi Dika yang selalu ditunggu-tunggu akhirnya terwujud juga berkat doa dari orangtuanya, ya ayah dan ibunya selalu mendoakan Dika untuk bisa masuk sekolah yang dia impikan. Sedangkan ayahnya antara senang dan takut, ia senang anaknya begitu bahagia bisa masuk sekolah SMA yang dia mau namun disisi lain dia takut terjadi apa-apa dengan anaknya saat disekolah SMA nanti, tetapi ia tepiskan pikiran negatif lalu dia ikut peluk dengan istri dan anaknya, yang penting anaknya bahagia yaitu Dika.

DEAF [YoonMin lokal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang