Happy Reading!
Suasana ruang tamu di kediaman ibunya Salsa tampak mencekam, dengan aura dingin dari seorang pria paruh baya yang tak lain adalah Bima Alexandra, pemimpin perusahaan terkenal Alexandra Company. Perusahaan raksasa yang menduduki perusahaan terbesar se-Asia.
Salsa sedari tadi diam menunduk karena tak sanggup akan tatapan tajam dari pria yang menjabat sebagai ayah kandungnya, ralat ayah kandung Salsa di novel. Tapi kedepannya pria tersebut akan menjadi ayahnya juga, karena sekarang tubuh Salsa sudah menjadi miliknya juga.
"Apa maksud kedatangan mu ini Bima?" Tanya kakek Salsa dengan nada tegasnya.
Bima yang dari tadi memperhatikan Salsa pun menoleh, dengan pandangan lurus ke arah mertuanya.
"Saya mau membawa Salsa pulang ke Indonesia" jawab Bima tenang.
Mendengar itu, ketiga manusia lainnya tentu terkejut. Bagaimana tidak seorang Bima yang dikenal sebagai sosok yang dingin tak tersentuh termasuk pada keluarga sendiri, tiba-tiba datang jauh-jauh ke Kanada untuk menjemput putrinya, sungguh sangat diluar dugaan.
"Untuk apa? Bukannya kau sudah mendengar sendiri tadi bahwa Salsa ingin tetap tinggal disini" kata kakek Salsa lagi.
Bima mencoba menahan gejolak emosi didalam dirinya setelah mendengar perkataan mertuanya itu.
"Dia adalah 'putriku' sudah seharusnya seorang putri tinggal bersamanya ayahnya" jawab Bima dengan tatapan tajamnya.
"Putri? Apa maksud mu nak? Bukankah kau sendiri melupakan Salsa selama ini? Bahkan ketika dulu Salsa ingin menghubungi mu pun, kau tetap mengabaikannya!" Sarkas kakek Salsa.
"Itu dulu, sekarang berbeda"
Salsa bingung, dirinya tak ingin kakek dan ayahnya bertengkar lebih lama. Sebelah tangan Salsa semakin erat menggenggam tangan neneknya yang memilih diam diantara perdebatan dua pria disana.
"Lucu sekali, darimana kau belajar melawak hah? Daripada cucuku tak mendapatkan kebahagiaan dengan kembali ke Indonesia, lebih baik dia tetap tinggal disini!"
"Tidak bisa, Salsa akan pulang bersamaku hari ini juga!" Tekad Bima.
"Hentikan omong kosong mu!, pintu keluar ada disebelah sana, silahkan pergi dari sini!" Bentak sang kakek.
Jika bukan karena perlakuan Bima dengan mengabaikan Salsa selama 10 tahun ini, mungkin dirinya akan mengizinkan Salsa untuk kembali. Dan Salsa juga mungkin akan setuju untuk kembali, namun situasi nya sekarang berbeda.
10 tahun bukanlah waktu yang sebentar, kakek Salsa sudah menyaksikan tumbuh kembang Salsa tanpa figur orangtuanya selama 10 tahun belakangan. Kakek Salsa takut Salsa akan terus diabaikan disana nanti, dan itu akan lebih menyakitkan baginya. Lebih baik jauh daripada dekat, namun menyakitkan itulah pikir sang kakek.
Sepertinya cara halus tidak membuahkan hasil, Bima terpaksa melakukan cara yang kasar menghadapi mertuanya yang keras kepala itu.
"Jika Salsa tidak ikut dengan saya hari ini, maka jangan salahkan saya perusahaan ayah akan runtuh dalam hitungan detik" tekan Bima dengan senyum miringnya.
Kakek Salsa mengepalkan tangannya kuat, Bima bukanlah orang yang suka bermain-main, apapun yang ia ucapkan akan terwujud sesuai keinginannya.
"Kau-"
Drrt drrt drrt
Dering ponsel seketika mengalihkan fokus kakek Salsa yang ingin menghajar wajah angkuh yang sayangnya adalah menantunya, dengan tatapan yang masih memandang Bima tajam, kakek Salsa segera mengangkat telponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Plot Twist Sang Figuran
Teen FictionDinda, gadis yang berusia 15 tahun, hidup sebatang kara dan diharuskan untuk menjalani kehidupan ditengah-tengah kerasnya kota. Dinda merupakan gadis yang hobi membaca novel, sifatnya yang pendiam dan penurut menjadi sasaran siswa-siswi disekolah ny...