Mumpung ada waktu untuk update. enjoy...
‘KETENANGAN YANG HILANG’
°•°•°•°
Sepanjang hari pertama masuk bekerja bagi Renjun merupakan hal yang menyenangkan sebab Jeno tidak memberikan tugas terlalu banyak kepadanya, sekedar memerintahkan untuk menyusun jadwal dan memberikan beberapa berkas yang butuh tanda tangan saja, selebihnya Jeno sendiri yang melakukan. Sebagai karyawan baru terlebih berposisi sebagai seorang sekretaris, terkadang Renjun merasa jenuh. Ia sering kali menatap sekitar ruangan atau melirik Jeno yang fokus dengan pekerjaan.
Menghela nafas bosan, si manis melirik arloji, nyaris pukul lima sore, itu artinya jam kantor akan segera selesai sebentar lagi. Arah pandangnya berubah menatap jendela yang menampilkan pemandangan langit senja, menawan dan indah, terlihat begitu menenangkan dengan sejuknya angin dan suhu alam. Terlalu menikmati apa yang sedang ia rasakan, Renjun sampai tak sadar bahwasanya ada sepasang mata tajam yang memandangnya begitu dalam dan penuh arti.
Lee Jeno, pria dewasa ini memang selalu mengambil kesempatan dengan melirik si manis dalam diamnya. Dengan kepribadian yang cool memudahkan Jeno untuk bersembunyi dari kegiatan nya. Kini, ketika Renjun memandang langit senja dengan tenang memudahkan si dominan untuk menatap lebih lama, menikmati indahnya pahatan tuhan yang membuat kewarasannya nyaris hilang begitu saja. Garis rahang yang sempurna bentuknya, surai yang panjang lembut berterbangan dengan lembut, senyuman tipis yang hadir membuat detakan jantungnya semakin bertempo semakin kuat.
Dalam diamnya, Jeno mulai memerhatikan lebih dalam bentuk indah seorang Huang Renjun, tubuhnya yang kecil mungil untuk ukuran seorang lelaki, kulit putih bersih mulusnya seperti seseorang yang melakukan perawatan, kecantikan dan ketampanan yang alami indahnya. Oh god, bagaimana bisa engkau menciptakan seorang lelaki sesempurna dan seindah Huang Renjun?
TOK! TOK! TOK!
Tiga bunyi ketukan pintu menyadarkan lamunan Jeno, dengan lirikan tajamnya menatap pintu yang telah terbuka menampilkan Lai Guanlin yang datang dengan senyuman lebarnya, oh, lelaki itu juga membawa sekantung paper bag cokelat muda dan berjalan ke meja Renjun setelah menyapa Jeno sekejap.
“Evening, tuan cantik!” Sapa si lelaki Lai, membuat Renjun yang tengah menikmati indahnya senja melirik kesal karena sapaan Guanlin untuknya. “Tuan tampan, bagaimana bisa kau sapa aku seperti itu, Lai?” Balas Renjun, sembari membuka paper bag pemberian Guanlin yang berisikan sebuah roti cokelat dan sekotak susu rasa vanilla, kesukaannya.
Mendapati makanan kesukaan, seketika wajah kesal Renjun berubah menjadi sumringah, “Terima kasih, Alin!” Katanya, dengan senyuman manis membuat Guanlin terkekeh. Tangannya dengan ringan memberikan sebuah usakan pada surai lembut si manis, tak di hiraukan sebab Renjun yang bahagia mendapatkan makanan kesukaan.
Sedangkan beberapa jarak di antara mereka berdua, ada Jeno yang sedang menahan emosi melihat interaksi manis keduanya. Pikirannya merasa heran, mengapa interaksi Renjun dan Guanlin seperti sepasang kekasih? Juga, bagaimana tatapan dalam Guanlin untuk Renjun yang penuh dengan binar bahagia, memuja begitu dalam untuk si manis. Mungkinkah, Guanlin ada rasa kepada Renjun?
Memikirkan hal ini, Jeno tanpa sadar mengepalkan kedua telapak tangannya yang sedang meremat sebuah berkas. Tatapan dan rahangnya semakin menajam, di liriknya kembali interaksi sepasang sahabat yang bertingkah seperti sepasang kekasih, jantungnya semakin berdegup kencang karena amarah dan rasanya kepala Jeno akan meledak bila tak segera di dinginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secretary || NOREN
FanfictionDISCONTINUED Awalnya Renjun merantau ke Korea Selatan sebatas mencari pekerjaan setelah mendapatkan info dari sahabat kecilnya, Lai Guanlin, yang memberitahu bahwa ada sebuah lowongan pekerjaan di perusahaan besar di asia. mencoba peruntungan namun...