chapter 4

109 6 0
                                    


“ Iya, emang disini ada murid baru selain kamu HAH!, sini maju ke depan!” marah Bu Wasiat karena Junel tidak langsung maju ke depan, malah masih berdiri dibangkunya dan menatap tugasnya yang berada di genggaman Alex.

“ Ttt..tapi saya belum selessai bu, tadi tugas ss..saya di ambil AA..AAlex” ucap Junel setelah sampai di depan kelas.

BRAAKKK

“ LO KAGAK USAH FITNAH ” teriak Alex sambil menggebrak mejanya dan menunjuk ke arah depan, tempat dimana Junel yang sedang berdiri, setelah merasa namanya disebut oleh Junel.

“ Alex sudah, kembali duduk ” ucap Bu Wasiat, menyuruh Alex untuk kembali duduk .

“ Halah  paling alasan kamu saja, untuk  tidak mengerjakan tugas saya. Kalau kamu tidak suka sama pelajaran saya silahkan keluar, saya juga tidak menerima siswa seperti kamu. Dan kamu juga ga usah fitnah-fitnah nak Alex lagi. Kamu itu masih anak baru disini, tapi kenapa kelakuanmu sudah seperti ini. HAH” sambung Bu Wasiat dengan sinis.

“ Bbb..bu, dari tadi saya tidak menfitnah AA..Alex, tttt...tapi kenyataannya emang begitu.” Junel mencoba membenarkan omongannya.

“ Apa buktinya?,  heh kamu yang duduk di sebelah bangku Junel, benar yang dikatakan dia tadi? ” tanya Bu Wasiat sambil menunjuk ke arah Jelvin.

“ Be..be..ben, ttt...tidak bu, Junel beee..be...berbohong ” gagap Jelvin, karena ia merasa terancam oleh tatapan Alex dkk.

“ Tuh dengar, masih anak baru udah fitnah-fitnah orang lain aja. Sekarang sana ambil kursi dan bawa keluar, angkat kursi di atas kepala jangan lupa kakinya diangkat satu ” tegas Bu Wasiat, menghukum Junel. Setelah itu Junel berjalan kembali ketempat duduknya.

“ Maaf, aku ga bisa bantu apa-apa” ucap Jelvin, ketika Junel akan mengambil kursinya dan membawanya keluar.

“ Udah gapapa, aku tau kok. Kamu juga ga bermaksud” Junel mencoba meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja, karena dia tau Jelvin tidak akan ngomong seperi itu jika tidak di ancam oleh Alex dkk.

“ Sono sono kebanyakan drama lu pada ” ucap kesal Kelvin, melihat interaksi antara Junel dan Jelvin. Junel pun buru-buru keluar sambil membawa kursi dan mulai melaksanakan hukuman dari bu Wasiat.

KLUNTINGG KLUNTINGG,JAM PELJARAN TELAH SELESAI SELURUH SISWA DIPERSILAHKAN PULANG

Bell pulang sekolah berbunyi, bell yang dinanti-nantikan oleh semua murid. Mereka semua mulai menyiapkan diri mereka, untuk pulang ke rumah begitu juga dengan seluruh siswa kelas XI IPS 7.

Saat di perjalan pulang Junel tidak sengaja melihat Jelvin, yang sedang mendorong sepeda gowesnya di tepi jalan. Junel pun mulai menghampiri Jelvin dengan sedikit mencepatkan motor vespa kuningnya, supaya Jelvin kekejar.

“ VINN, JELVINNN” teriak Junel memanggil Jelvin. Jelvin yang mendengar namanya di pemaggil pun langsung menghentikan kegiatannya yaitu mari mendorong sepeda ke bengkel.

“ Vin, sepeda kamu kenapa?” tanya Junel setelah menghentikan motornya di depan Jelvin yang menghentikan langkahnya untuk mendorong.

“ Rantainya putus, ini aku mau bawa ke bengkel” balas Jelvin.

“ Bengkelnya di sebelah mana? Aku antar kamu kesana ya” ucap Junel, yang berniat untuk mengantar Jelvin ke bengkel.

“ Gausah nanti malah merepotkan kamu ” Jelvin menolak ajakan Junel.

“ Udah gapapa, ayo” ucap Junel untuk menyakinkan Jelvin supaya mau diantar olehnya.

“ Beneran ini? makasih ya. Ya udah nanti aku arahin bengkelnya di sebelah mana, cuma deket kok” sungkan Jelvin kepada Junel, karena merasa tidak enak merepotkan teman barunya.

“ Iya gapapa, ayo “ ucapan Junel yang berhasilt meyakinkan Jelvin.

Setelah mengantarkan Jelvin, Junel pamit pulang terlebih dahulu karena takut dicari oleh ortunya. Ditengah perjalanannya Junel diganggu oleh keempat remaja SMA yang memakai motor sport.

Pakaian mereka sama dengan pakaian yang dipakai oleh Jelvin tadi yakni seragam identitas SMA 7 Salahlima, yang membedakannya adalah Jelvin memakai seragam dengan rapi sedangkan ke empat remaja itu memakainya dengan urak-urakan.

“ KIW KIW KIW” goda salah satu dari ke empat remaja itu. Setelah membuka kaca helm ternyata itu adalah Janu.

“CUKURUKUK KUK GERUK” lanjut Kelvin setelah membuka kaca helmnya.

“ KUK GERUK EMPUK JERUUU” sambung Jevv.

troubled youthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang