chapter 5

112 7 0
                                    

“ Ettsss anak baru, mau pulang ya? ” ucap Alex, setelah berpapasan dengan Junel dari sebelah kiri.

“ KALIAN MAU APA SIH. “ teriak Junel kepada empat sekawan itu.

“ Mau kami? Apa yaa?” ucap Janu sok berfikir.

Tanpa Junel sadari ternyata dia di giring kesalah satu gang sepi yang berada tidak jauh dari sekolah. Tiba-tiba Kelvin yang berada di kanan Junel mencepatkan motornya setelah mendapatkan kode dari Alex dan menghentikan motornya di depan Junel, sehingga Junel harus menghentikan motornya dengan mendadak.

Alex, Kelvin, Jevv dan Janu memarkirkan motornya dengan Junel yang berada di tengah-tengah mereka. Meraka mulai turun dari motor dan menghampiri Junel, Alex langsung menghampiri Junel, setelah itu mematikan motor Junel, lalu mengambil kunci motor Junel dan  menaruhnya di kantong kelananya.

“ Lu kok hobinya hancurin kebahagiaan orang” ucap Alex sambil menarik kerah baju Junel dan menurunkan Junel dari atas motor vespanya dengan paksa. Mereka mulai mengungkit kembali kejadian waktu istirahat tadi.

“ Situ mo jadi pahlawan kesiangan kah? Apa CAPER nihh” ujar Kelvin sambil mendorong bahu Junel, hingga jatuh terduduk.

“ Hahahaha” tawa keras Alex dkk, saat melihat Junel terjatuh dengan sekali dorongan.

“ Apa ini? sekali dorong aja jatuh, gitu aja sok jadi pahlawan” caci Kalvin.

“ Lex, besok paling dia bawa orang tuanya ke sekolah” adu Jevv dengan nada yang mengejek  ke Alex.

“ KAN ANAK MAMA” ejek Alex, setelah mendengarkan aduan Jevv.

“ HAHAHAHA” tawa Alex dkk menggelegar memecah sunyinya yang berada di jalan gang.

“ UTUTUTU ANAK MAMA, LAGI CAPER YAKK” ujar Alex sambil mencengkram rahang Junel dan menggelengkannya ke kanan dan ke kiri.

“ EMANG  BOLEH SECAPER INI?, HUEKKK” sorak Jevv keras sambil menendang perut Junel.

“ UHUKK  UHUUKKK, maksud kalian a...aaapa?, aku ga caper kok” ucap Junel terbatuk-batuk karena perutnya yang di tentang Jevv.

“ Tadikan lo yang ngadu kalo gua yang jatuhin bekalnya Jelvin“ ujar Alex sambil menunjuk muka Junel.

“ Ttt..tapi kan emang bener ” gagap Junel sambil menatap takut ke arah Alex dkk.

“ HALAH BACOT, SAMA AJA ANJING” marah Alex dan memukul pipi Junel.

“ Guyss, kasih pelajaran ” suruh Alex kepada teman-temannya.

Alex mulai memakaikan Junel baju kostum badut, sedangkan Kelvin mengambil cat warna yang di belinya tadi saat pulang sekolah. Mereka mulai menggambar wajah badut di wajah Junel, mencorat-coret seragam Junel dengan cat warna dan mewarnai rambut junel dengan warna kuning.

“ Kiw kiw, oii hadap sini” ucap Alex sambil merekam dan memotret.

“ Hahahhahah” gelak tawa Alex, Jevv, Janu dan Kelvin.

“ Badut kok nangis” ejek Janu

“ Harusnya badut tu strong, kan suka hibur orang” sambung Jevv mengejek Junel.

“ Gusy, langsung ke intinya” ucap Alex, yang menyuruh teman-temannya untuk memukul Junel.

Bugh bugh bugh bughh’ setelah itu mereka mulai memukuli Junel hingga babak belur.

Junel pulang ke rumah dengan keadaan babak belur dan banyak memar di tubuhnya. Saat Junel sudah sampai di depan teras rumah, Rani melihat penampilan Junel yang acak-acakan langsung berlari dari arah kebun menghampiri anaknya.

“ Junel sayang kamu kenapa nak, kok bisa kek gini?” panik Rani ketika melihat wajah anaknya babak belur dan penampilan anaknya yang berantakan, jangan lupakan banyak warna cat di tubuh anaknya.

“ Tadi Junel tidak sengaja menabrak gerobak orang yang lagi bawa cat, bun” bohong Junel, supaya bundanya tidak panik setelah melihat keadaannya dan Junel yang masih mengingat ancaman Alex dkk, untuk tidak memberitahu bahwa mereka lah yang memukulinya.

“ Makanya hati-hati kalau bawa motor Nel, tapi kamu gapapa kan?” tanya Rani sambil mengelur-elus rambut  dan tangan Junel.

“ Gapapa bun, ya udah Junel pergi ke kamar dulu. Buat bersihin bersih diri” ucap Junel, karna sudah tidak nyaman dengan penampilan dan keringatnya selama pagi hingga sekarang.

“ Iya udah sana, jangan lupa nanti waktu makan malam, segera ke ruang makan” Ujar Rani mengingatkan agar anaknya tidak lupa makan malam dan menecak-acah rambut Junel yang berwarna kuning karena cat.

Tanpa mereka sadari ada tatapan iri dari  seorang remaja SMA, dengan seragam identitas SMA  7 Salalima. Orang itu adalah Alex, dia membuntuti Junel supaya tau dimana rumahnya, dia tidak berekspetasi bahwa dia akan melihat adegan ini yang buatnya iri dan semakin membenci Junel.

troubled youthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang