-5-

9 4 0
                                    

Akhirnya Alfarezi dan Linda sampai kedalam UKS. Alfarezi pun segera menuntun Linda ke ranjang yang ada di ruangan itu.

"Ada yang sakit ga? Atau yang luka? "
"Ngga ada deh bang, cuman pusing aja dikit. Terus rambut aku masih perih"
"Ngapain sih jambak jambakan gitu? Emang ada masalah apa? " Seketika amarah Linda kembali bergejolak.

"Ituloh bang! Masa gara gara aku ngga sengaja nabrak dia terus dia jatuh. Langsung nyamperin ke kelas aku, udah itu numpahin spaghetti aku!"

"Cup cup cup. Udah jangan marah lagi, mungkin kamu ngga minta maaf ya? Jadinya dia marah" Linda hanya mendengus walau sebenarnya dia juga salah.

"Kamu istirahat aja. Abang mau ke kelas dulu" Linda mengangguk ia pun merasa mendingan, dan seharusnya tidak sampai ke UKS.

"Padahal gue baik baik aja. Hmm ... Gapapa deh sekalian bolos dan bisa rebahan di bangkar xixixi" Linda pun menidurkan dirinya. Tetapi, dia sama sekali tidak merasa ngantuk dan ingin tidur
"Sial, gue jadi gabut huh".

Tiba tiba saja pintu UKS kembali terbuka. Sontak Linda melihat kearah pintu. Ternyata muncul seorang laki laki, ia datang sendiri,dengan menunduk. laki laki tersebut berjalan dengan sempoyongan dan sedikit bertatih tatih. Linda yang melihatnya merasa kasian, baru saja Linda ingin membantu nya tetapi laki laki itu tiba tiba kehilangan kesadaran nya dan terjatuh tepat di dekat Linda.

"Waduh! " Linda segera turun dari bangkar nya dan menghampiri laki laki itu. Saat Linda menyentuh wajah nya dan menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah laki laki tersebut. Alangkah terkejutnya saat Linda melihat luka yang lumayan parah dan darah segar yang keluar dari lehernya.

"Kok bisa sih? Ini udah parah banget" Dengan sekuat tenaga Linda mengangkat laki laki itu ke atas bangkar yang ada di samping nya.
"Huh, gila berat banget. Untung gak encok gue".

***

" Erghhh. Ini dimana? "
"Lo di UKS" Ucap perempuan di sampingku.
"Kamu siapa? " Tanyaku sambil melihat wajah perempuan yang tidak asing bagiku,
"Gue Linda. Cewek yang nabrak lo tadi" Aku mencoba mengingat ngingat lagi. Dan ternyata benar
Dia adalah perempuan yang tadi siang menabrak ku.

Aku pun hanya mengangguk dan mencoba duduk, tetapi rasanya sakit sekali walau hanya sekedar duduk.

"Ehh, lo jangan duduk dulu. Tadi gue liat ada luka di bagian bawah punggung lo, gue udah obatin kok. Mungkin bentar lagi mendingan" Ucapnya sambil mencekal lengan ku yang menahan badanku agar duduk.

Aku sempat terdiam dan menyentuh wajah ku, ternyata sudah terdapat perban dan plaster.

"Oh, makasih ya" Ucap ku berusaha tenang,entah mengapa hatiku terasa bergetar.

"Lo kok bisa memar gini sih? Dan yang lebih parah tuh di leher. Sampai keluar darah lumayan banyak" Tanya nya sambil menatap ku. Aku hanya berdehem tanpa niat menjawab.

"Ihh, gue nanya anjir! " Aku sontak menatap wajah nya, dan memperhatikan wajah cantik di depanku. Dia sangatlah cantik dan menawan, bahkan hatiku tidak bisa menolak pesonanya.

"Kamu pasti sudah tau. Jika saya tidak menarik di mata mereka, bahkan mereka berpikir bahwa saya lelaki cupu dan lemah. Maka dari itu, saya sasaran mereka" Aku sempat melihat tatapan nya yang terkejut dan terdapat siluet merah, yang menandakan jika ia menahan amarah.

"Lo korban bully? Siapa yang Bully lo? Bilang sama gue, biar gue kasih pelajaran tu bocah! " Ucapnya sambil mendengus berapa kali.

Linda's new life storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang