-6-

17 2 0
                                    

"Mamah ... Kapan ayah datang? Dan kenapa sedari tadi mamah menangis? Iyya buat salah ya sama mamah? " Tanya seorang anak kecil yang baru saja lancar berbicara.

"Mamah gak kenapa kenapa sayang ... Kamu jaga diri baik baik ya? Kamu harus nurut sama omongan ayah, gak boleh ngebantah oke? Mamah selalu sayang iyya" Dengan suara lembut seorang wanita itu ia mengelus kepala anak perempuan nya.

"Memang nya kenapa mah? Aku kan bakal baik baik aja soalnya ada mamah! " Wanita itu tersenyum mendengar ucapan anak nya. Ia berlutut menyamai tinggi anak perempuan nya itu
"Pokoknya janji sama mamah, kamu harus Bahagia walau mamah sama ayah gak tinggal satu rumah lagi" Anak kecil itu sontak terkejut dan menatap ibunya dengan mata yg berkaca kaca,

"M-mamah mau kemana? Kenapa mamah ninggalin ayah, kenapa mamah ninggalin iyya? Mamah gak sayang iyya lagi? Hiks maafin iyya mamah, mamah boleh hukum iyya asal mamah jangan pergi ninggalin iyya sama ayah sendiri" Elvina-ibu dari anak itu langsung menjatuhkan air matanya saat mendengar ucapan anak nya.

"Mamah sayang kelian berdua. Tapi mamah sama ayah udah gak bisa bersama lagi, perasaan ayah udah bukan untuk mamah lagi. Mamah harap kamu dapat lebih bahagia sama bunda baru kamu"

"Hiks ... Aku ngga mau bunda baru! Aku cuman mau mamah"

"Maafin mamah sayang, kamu harus janji sama mamah. Kalo nanti iyya udah jadi perempuan dewasa di masa depan nanti, dan iyya udah paham sama masalah ini. Mamah mohon jangan benci ayah kamu, dia tetap ayah kamu. Sosok yang nge besarin kamu"

"Tapi Mamah janji ya, selalu ada buat iyya. Temenin iyya selamanya ya mamah? "
"Mamah janji sayang ... Mamah bakal lindungi iyya dari kejahatan apapun" Anak perempuan itu tersenyum dan memeluk ibunya.

"VINA! "

***

Tittt tittt

Sontak Linda memalingkan pandangan nya. Ternyata kedua teman nya sudah di depan gerbang menunggunya.

Ia pun langsung berlari kecil dan masuk kedalam mobil Rani.

"Udah lama? " Tanya Linda
"Ngga, baru nyampe ini" Linda mengangguk. Mereka pun langsung menancap gas menuju mall, karena tujuan mereka adalah shoping dan makan diluar.

20 menit kemudian

Linda dkk sudah sampai di mall besar bandung. Mereka pun langsung masuk dan melihat lihat, jika ada yang bagus maka akan dibeli oleh mereka.

"Eh liat deh. Lucu banget gak sih hoodie nya? Kita couple yuk" Ucap girang Rani sambil menunjukkan 3 pasang hoodie yang berbeda warna dan memiliki motif bunga di tengahnya.

"Yaudah beli aja" Vina mengiyakan begitupun dengan Linda.

Setelah mereka capek berbelanja, mereka pun masuk kedalam restoran untuk mengisi tenaga kembali. Apalagi Linda paling semangat karena akan ditraktir oleh Vina dan rani.

Mereka pun memesan makanan dan duduk di dekat jendela kaca, sehingga mereka bisa lihat padatnya bandung di jam pulang seperti ini.

"Eh kalian tau gak sih? Si haira bikin ulah lagi njir" Ucap Rani sambil membuka tutup buku menu di depannya,

"Ulah apa emang? "
"Katanya dia ngejatuhin motor salah satu kakel. Hampir ribut tapi dipisahin sama ahkdan"
"Buset, kalo si Ahkdan udah ikut campur sih pasti gak bisa berkutik tu kakel"
"Emang si haira siapanya si Ahkdan sih? " Tanya Linda sambil menatap kedua temannya itu.

"Gak tau sih. Banyak yang bilang mereka pacaran, tapi Ahkdan sama sekali ngga nge publish Haira. Bahkan Ahkdan juga yang bilang kalo dia gak pacaran sama haira"

"Kenapa? Cemburu yaa wkwk"
"Dih apasih! Gak ya"
"Gak usah boong gitu deh wkwk" Linda memutarkan bola matanya malas, ia memilih diam sambil menunggu pesanan nya datang.

"Lo lagi deket sama anak² The Rules ya? " Tanya Rani sambil menaik turunkan aslinya.

Vina yang ditanya hanya melotot dan menyembunyikan pipinya yang merah.

"Lo kok bisa tau sih? "
"Apa coba yang Rani gak tau? " Linda hanya menggelengkan kepalanya

"Deket sama siapa? "
"Delvin"
"Hah?! Lu deket sama model play boy gitu? Njir"
"Kenapa emang? Dia ganteng kok"
"Vinaku sayang nanti kalo lo di duain gimana? Bisa repot kita"
"Dih, ya jangan ngomong gitu lah! Lagian kalian ngga support banget sih. Udah tau gue pertama kali deket sama cowok" Ketus Vina.

Rani hanya menghela nafas, percuma juga dia berbicara kepada Vina yang keras kepala itu.

"Yaudah lah semoga jadian deh klean berdua" Ucap Linda, Vina yang mendengar nya tersenyum senang
"Ini baru temen gue! Gak kayak sebelah" Rani yang tersindir hanya diam sambil memutarkan bola matanya.

Pesanan mereka pun sampai, Linda dkk segera menghabiskan nya. Hari semakin larut dan Linda masih diluar karena Vina yang ingin ke pasar malam.

"Lo sebenarnya pengen beli apaan sih? Perasaan kita cuman muter muter doang njir" Keluh Linda, Vina hanya nyengir dan menunjuk sebuah toko. Linda pun langsung melirik toko yang ditunjuk Vina, ternyata itu toko yang menjual berbagai gelang, kalung, dan juga cincin.

"Yaudah ayo ke sana" Mereka bertiga pun langsung menghampiri toko itu.

"Mba ini gelang sepasang berapa ya? "

"Oh, ini cuman 35k aja neng. Bahan nya bagus, gak gampang putus. Barang nya juga terbatas" Vina mengangguk ngangguk kan kepalanya.

Ia melirik kedua sahabatnya
"Bagus gak sih? Beli atau ngga? "
"Beli aja, lagian cocok sama lo" Vina pun mengambil gelang itu dan langsung membayar nya.

"Emang lo mau couple sama siapa? " Tanya Rani penasaran. Sedangkan Vina hanya tersenyum sambil tersipu malu
"Ada deh, nanti kalian liat aja cowok yang pake gelang sama kayak gue"
"Ngga asik ah mainnya rahasia rahasiaan".

" Eh guys, ayo kita pulang. Gue udah dicari sama mamih gue"ajak Rani yang menatap handphone nya sedari tadi berdering.

"Yaudah angkat dulu gih, bilang kalau udah dijalan. Lagian lo bego banget malah ngga diangkat telpon dari nyokap lo. " Rani hanya nyengir sambil menggaruk leher belakang nya yang tidak gatal.

"Habisnya mamih gue bawel banget. Padahal gue baik baik aja" Keluh nya. Linda hanya tersenyum dan mereka pun langsung berjalan beriringan menuju mobil kembali.

Tetapi saat Linda akan masuk, tiba tiba saja lengan nya ditarik seseorang. Saat Linda menoleh kearah belakang ternyata ...  Aidan.

"Ikut gue! "Ucapnya sambil menarik linda. Linda sontak melepas cengkraman Aidan.

" Apa sih! Tiba tiba narik ngga jelas"kesal Linda sambil menatap Aidan tajam.
"Ada yang mau gue ngomongin, ikut gue"jelas nya. Vina dan Rani yang melihat Linda ditarik Aidan pun langsung keluar dan menatap kedua orang itu bingung.

" Lin, dia siapa? " Tanya Vina melirik Aidan
"Eh, adek kelas bukan sih? Kayaknya gue pernah liat deh" Linda hanya mengangguk mengiyakan perkataan Rani.

"Iya dia Aidan  ... Gue ada urusan, kalian duluan aja"
"Gapapa nih? "
"Gapapa sans aja"mereka berdua pun berpamitan dan pulang lebih dulu.

" Jadi apa yang mau lo omongin? "
"Gue masih bingung. Kenapa lo bisa deket sama kakak gue? Sedangkan kakak gue ngga pernah bergaul sama siapapun Itu. " Linda tersenyum
"Emang harus banget ya dijawab?"
"Pasti ada yang lo sembunyiin dari gue! "
"Cih, buat apa? Ngga ada kerjaan banget"
"Jujur ngga lo! "
"Gue pake ilmu dukun. Puas lo?!
"





0000


Linda's new life storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang