5

2.8K 182 9
                                    

Helloo~
it's been a while yaaa.
Ga nyangka it took 9 months for me to continue this book 🤭
anw, sorry kalo gaya penulisannya rada berubah 🥲🙏

so enjoy~

🔞

Bibir yang saling memagut, dengan lidah yang dihisap satu sama lain, tangan yang senantiasa meraba, hingga lenguhan-lenguhan manja yang terdengar memenuhi kamar hotel yang lagi-lagi diisi oleh dua anak adam itu menjadi bukti nyata aktifitas panas antara Jaemin dan Haechan.

Jaemin dorong tubuh Haechan hingga punggungnya membentur keras dinding kaca. Tangannya masih aktif meraba selagi bibirnya menjelajah tengkuk, leher, hingga tulang selangka lelaki berkulit tan itu. Membubuhkan tanda cinta merah keunguan disana.

"Mmhh.. Jaemin.." desah Haechan mendongakkan kepalanya sambil tangannya meremas rambut lelaki yang sibuk meremas dan memainkan dadanya.

"Mhhh... enak.. iyah.. Jaemin.." Haechan bergerak gelisah ketika jemari Jaemin mencubit dan menarik putingnya kecoklatannya, sementara bibirnya menghisap puting yang satunya.

Haechan tak bisa diam, menggesekkan kemaluannya pada milik Jaemin yang sudah menegang. Mencari rangsangan, memuaskan dirinya.

Jaemin berhenti menjamah tubuh bagian atas Haechan dan kini membalikkan tubuh lelaki itu hingga menempel di kaca hotel. Haechan dapat melihat pemandangan di luar yang penuh dengan gedung-gedung yang sama tingginya. Entah ada atau tidak yang melihat aktifitas mereka, Haechan tak dapat lagi memikirkannya karena otaknya hanya penuh dengan kepalang nafsu semata.

Jaemin ciumi punggung mulus Haechan sambil tangannya dengan aktif melucuti pakaian lelaki manis itu.

"Eungghh!!" Haechan tersentak ketika tangan kasar Jaemin menggenggam penisnya mungilnya dan mengocoknya tak santai.

Yang mau tak mau membuat tubuh Haechan bereaksi dengan menunggingkan pantatnya.

"Eunggh.. eunggh.. Jaemin.." manja terdengar suara Haechan memenuhi ruangan.

Sambil tangannya mengocok penis Haechan, tangan Jaemin yang satu lagi mengeluarkan penisnya sendiri dan memposisikannya di belah pantat Haechan.

Haechan tersentak mendapati sesuatu yang keras diantara belah pantatnya. Jaemin memaju mundurkan pinggulnya, menggoda lubang Haechan yang sudah basah.

"Jaemiiin.." rengek Haechan manja.

"Kenapa, cantik?" Tanya Jaemin dengan suara rendahnya yang terdengar begitu sexy.

"Masukiinnn.." pinta Haechan tak sabar.

"Kenapa harus buru-buru?" Goda Jaemin masih enggan memasukkan penisnya.

Kepala penisnya digesekkannya di lubang Haechan, maju dan mundur. Tanpa berniat mendorongnya masuk seperti keinginan Haechan.

"Masukinnn.. gatel banget lubang akuu.." rengek Haechan frustasi.

Ia goyangkan pantatnya ke belakang, namun yang didapatkannya malahan tamparan keras oleh Jaemin.

"Ah!!" Pekik Haechan merasakan pipi pantatnya memanas.

"Nakal ya, goda-goda. Pengen banget dimasukin? Dasar lonte."

Bukannya sakit hati mendengar kalimat merendahkan Jaemin, Haechan malah makin turn on dikata-katai sedemikannya. Kata-kata yang tak mungkin ia dengar jika Jaemin masih dalam mode normal. Kata-kata yang hanya bisa ia dengar ketika Jaemin dipenuhi nafsu belaka. Dan Haechan sangatlah suka.

"Iya! Emang lonte! Lontenya Jaemin! Makanya cepet pake aku! Masukin kontolnya, penuhin lubang aku!" Balas Haechan dengan binalnya.

Tangan Jaemin cengkram dagu Haechan dan palingkan wajahnya hingga bibir keduanya bertemu. Ia cium dengan brutal bibir plum yang sudah membengkak itu.

Sugar Baby | NahyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang