meeting with the ml

748 102 3
                                    

haloo haloo, kali ini yon bakal sering sering up walau dikitt, gapapa kann?? yang penting jangan sampai lupa awal ceritanyaaa. Typo tandain

Happy Reading🐣
____________________________________________________________

Diruangan bernuansa putih, pendingin ruangan yang mengeluarkan udara udara sejuk, berkas yang menumpuk, dan suara ketikan komputer yant terdengar.

Kini, Vheo dan Melody sedang ada di ruang kepala sekolah.

"Nak Vheo dan Melody tunggu disini ya". Perintah sang kepala sekolah.

Kepala sekolah itu keluar dari sana, menyisakan mereka berdua, tampak canggung karna Vheo juga tidak ingin bersosialisasi dengan Melody yang kepribadiannya berisik.

Vheo belum tau sifat asli Melody karna ia takut bahwa di dunia ini dan alur novel nya berbeda, terlihat bahwa sikap Melody yang sangat berbeda jauh di alur novel.

"Abang, aku tidak sabar untuk bertemu dengan teman teman baru!". Ucap Melody kepada Vheo.

Vheo kemudian berbalik melihat Melody dan tersenyum.

"Yaa". Vheo hanya menyahuti nya.

'Tch, aku adalah pemeran utama disini, aku yakin semua orang akan berpihak kepadaku'. Batin melody.

......

ceklek

Suara pintu terbuka terdengar disana.

1 langkah kaki tegas masuk kesana, kaki jenjang nya semakin mendekat kearah 2 jiwa yang berbeda.


Melody mendongak ke arah pemuda itu.

Dan jatuh dalam pesona nya.

Pemuda yang tak tersentuh itu adalah, Aaron.
Pemeran utama disini, wajah tampan elok rupawan, tubuh yang tinggi dan kekar, rahang tegas, mata elang yang siap menusuk siapa saja.

Aaron melihat Melody, tatapan Melody sangat mengisyarat kan bahwa ia adalah seorang yang berisik, mata nya hanya tertuju pada pemuda kecil yang sedang menunduk kebawah.

Vheo sadar ia ditatap lalu ia mendongakan kepalanya ke atas dan mendapati mata elang emas yang sedang menatap nya intens.

'jadi ini pemeran utama disini? Aaron.. awal dari nyawa Vheo yang hilang'. Batin vheo.

Vheo tersenyum lembut kepada pemuda di depannya itu.

Aaron pov.

saat ini aku sedang mengurus kertas laporan yang menurut ku tak penting tapi harus aku selesaikan.

Melelahkan, kadang aku berfikir kenapa dulu aku sangat bersemangat mengikuti kandidat ketua osis, huftt aku menyesal.

Triinggg triinggg

Suara bel nyaring memasuki pendengaran ku.

Ada apa lagi??

"Nak Aaron datang lah kedepan ruangan ruang kepala sekolah, sekarang. "

Suara tersebut lah yang keluar dari kotak speaker setelah suara bel tadi.

Aku beranjak dari kursi dan keluar di ruangan itu meninggal kan kertas kertas yang sedikit tidak teratur.

berjalan dengan santai sambil melihat suasana halaman sekolah.

'Aku juga ingin bermain bersama mereka'. Batin ku penuh dengan harapan.

Dari jauh sudah terlihat bapa kepala sekolah yang berdiri disana sambil memegang sebuah handphone.

Aku mendekati nya.

Dia mendongak dan melihat ku.

"Nak Aaron ada dua anak baru, tolong temani mereka untung berkeliling sekolah dan tunjukan arah ke kelas mereka, bapak ada urusan lain diluar".

"Baik." Jawab ku singkat.

Aku tidak senang.
_____________________

Tepat disini aku berdiri, dengan palang nama di pintu dengan tulisan 'Ruang kepala sekolah'.

Ceklekk.

Aku membuka pintu itu.

Aku melihat satu orang wanita dan satu orang laki laki mungil yang kepala nya sedang tertunduk.

Wanita itu terlihat berbinar.

'Dari tampang nya saja sudah membuat ku risih'.
heii.. itu kenyataan.

Mata ku tertuju pada pemuda kecil itu, rambut ash grey itu terlihat lembut.

Saat aku melihat nya dengan intens.

Kepala itu tidak lagi menunduk.

Menatap balik mata ku.

Matanya..

aku seakan jatuh dalam pesona nya.

Perawakan yang menenangkan, aku tidak yakin dia adalah laki laki.

Mimik wajah nya tampak berfikir namun terlihat tenang.

Nyaman untuk di lihat...

dia tersenyum.. bibir tipis yang berwarna pink alami itu terangkat, mata nya terlihat sipit saat bibir itu terangkat, senyuman nya bagaikan sihir yang memabukan.

Mood ku seakan terisi dengan penuh.

Aaron pov end.

___________________________________
◇◇◇◇◇

nantii up lagii dehhh!!! Tunggu kelanjutannyaaa!!!




Vheo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang