BRD #002

176 14 5
                                    

Suasana kantin yang ramai sama sekali tidak mengusik kedua pasangan yang sedang bermesraan, Chandra yang sesekali menyuapi Hanif dan sementara Hanif yang bersandar di bahu Chandra. Sungguh membuat siapapun yang melihatnya akan merasa iri, namun acara bermesraan tersebut harus usai kala salah satu anggota OSIS menghampiri mereka.

"Chan lo di panggil sama bu Kim tuh" Kata salah satu anggota OSIS.

"Buat?" Tanya Chandra singkat.

"Ya mana gw tau" Setelah itu Haechan pun pergi untuk menemui temannya yang lain.

"Yaudah Chan kamu temuin bu Kim dulu sana" Ucap Hanif sembari tersenyum ke arah Chandra.

"Km gpp aku tinggal lagi babe?" Tanya Chandra yang hanya di jawab anggukan oleh Hanif.

Setelah mendapatkan persetujuan dari sang kekasih Chandra pun dengan berat hati berdiri dari bangkunya dan berjalan pergi untuk menemui Bu Kim, selaku pembina dari OSIS.

•••

"Yoo Hanif, tumben lo sendiri. Pacar lo mana?" Tanya Laska sohib si Hanif.

"Biasalah di panggil sama si Kim" Jelas Hanif dengan wajah malasnya.

"Buset dah pembina lu itu" Laska terkekeh dan langsung mengambil tempat di sebelah Hanif.

"Lo sendiri kenapa di sini Ka? Pacar lo mana?" Kali ini Hanif yang bertanya sembari menatap sahabatnya itu.

"Biasa dia mah lagi sama temennya, jd gw tinggal aja dulu" Hanif hanya ber-oh ria setelah mendengarkan penjelasan dari Laska.

Setelah hening untuk beberapa saat, Hanif pun mulai membuka suaranya lagi.

"Temennya si Bian berarti... Kalio?" Tanya Hanif untuk memastikan.

"Yoi, lo kenal? Perasaan gw atau Bian gak pernah ceritain tentang si Kalio" Hanif berdecak saat mendengarkan ucapan Laska.

"Iya kenal, itu juga baru tadi pagi gara-gara seragam dia berantakan, lu tau kan gw yg jaga gerbang hari ini? Nah gw liat dia dah tuh sama pacar lo. Ya walaupun td pas dia nganterin data ke RO gw dah mulai santai, tapi tetep aja gw masih agak gedeg sama tuh orang" Jelas si Hanif panjang lebar.

"Lah kesel kenapa?" Tanya Laska sambil nyomot batagor punya Jisung.

"Ya lo bayangin aja, gw nyuruh dia benerin bajunya tapi gak di lakuin anjir, mana langsung pergi aja ninggalin gw. Pas gw tahan tangannya dan nyuruh dia buat benerin bajunya dia malah ngomong 'benerin dong sayang' mana mukanya tengil bgt lagi minta gw cakar!" Jelas Hanif lagi, namun kali ini dengan nada yang sedikit geram.

"Anjir bener tuh dia ngomong begitu?" Tanya Laska lagi sambil ketawa.

"Sumpah anjir, gw gak boong Ka, apa bgt cba huh!" Dengus Hanif.

"Eh bentar, itu pacar gw bukan sih? Tumben banget dia ke kantin biasanya gk mau" Ucap Laska, Hanif pun ikut melihat ke arah yang di tunjuk Laska.

"Lah iya, bntr.. Bgst pacar lo lagi sama si Kalio lagi"

"Wkwkwk iya juga, Bian!!" Teriak Laska dengan tiba-tiba membuat Hanif yang ada di sampingnya pun kaget.

"Woy bgst kok lo panggil sih ajg!?" Tanya Hanif sambil ngegas, bete bgt dia tuh rasanya. Makin bete pas liat Bian sama Kalio jalan ke arah meja dia.

BERANDALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang