8

457 60 4
                                    

[Point of View : Bintang]
[Pemahaman karakter]

Pertama kali tahu dan melihat Julian adalah ketika Bintang mendengar teman satu kelompoknya di ospek membicarakan sang kakak tingkat. Kata mereka, yang namanya Julian, panitia divisi keamanan, adalah orang yang kece, selain karena tampan, juga sikapnya yang tegas namun tidak keras kepada mahasiswa baru.

Setelah selesai ospek, Bintang tahu dari temannya lagi kalau dia dan Julian satu jurusan. Ada rasa kagum yang tumbuh saat mengetahui bahwa suatu waktu Julian juga mengikuti lomba yang sama dengannya di fakultas. Saat itu Bintang mendapat kesempatan mendengar speech dari Julian di atas panggung. Dia mengerti kenapa orang-orang menganggapnya atraktif, Julian berkarisma di publik.

Memiliki pribadi ambisi dan humble, Bintang ingin mengenal Julian, sebagai kakak tingkat yang bisa diminta saran. Akan sangat membantu proses perkuliahan jika memiliki relasi yang kompeten seperti Julian. Meskipun begitu, ada perbedaan Julian dengan orang-orang yang selama ini mudah Bintang ajak berteman, mungkin karena sejak awal dia mengenal Julian dari perkataan temannya, dia jadi tersugesti. Ada rasa gugup ketika datang kesempatan untuk mengajak Julian bicara karena beberapa kali dia mendapati yang lebih tua menatapnya dan langsung memalingkan wajah. Itu membuat Bintang ragu untuk memulai obrolan dan merasa seperti telah melakukan kesalahan karena ditatap cukup lekat.

Di publik, Julian adalah pria keren ala tongkrongan namun juga disiplin. Lingkaran pertemanannya adalah kakak-kakak tingkat yang mana jauh dari lingkungan Bintang. Bintang berteman dengan berbagai individu namun circle paling dekatnya terbiasa tipe anak-anak berambisi yang memiliki visi misi. Bintang sebenarnya bisa menyesuaikan di lingkungan manapun, dia cepat beradaptasi dan senang melalui prosesnya, tetapi dengan Julian cukup sulit.

Waktu berlalu dengan Bintang yang tidak lagi merasa harus untuk bergaul dengan Julian. Itu bukan salah satu hal paling penting. Toh, dia hanya kagum pada Julian.

Bintang dipertemukan kembali dengan Julian melalui kepanitiaan ospek semester ganjil. Pertama kali dia berkesempatan bicara dengan Julian meskipun seputar tugas panitia. Di luar ekspetasi, Julian orangnya memang benar baik, tapi dia tidak mengira akan asyik berbincang dengannya.

Respon serta senyuman lembut dari Julian menghangatkan hatinya. Julian bilang untuk jangan sungkan mengobrol dan dengan hati yang terbuka bersedia menjadi kakak tingkat yang akan membantu Bintang dalam perkuliahan.

Pada dasarnya Bintang memang social butterfly, beradaptasi baik dan bergabung bersama teman-teman Julian. Dia pikir akan agak sulit mengingat tongkrongan itu bukan untuk anak sepertinya, tetapi ternyata sama saja. Teman-teman Julian terbuka dan sangat seru diajak berbincang bercanda atau serius.

Dari semua itu, Bintang paling tersentuh dengan perlakuan Julian padanya. Setelah mengenal lebih dekat, Bintang mengetahui kalau kepribadian sang kakak tingkat ternyata cukup berbeda dengan di publik. Kalau boleh percaya diri mengaku sebagai salah satu orang yang sudah dekat, Bintang akan mengatakan bahwa yang lebih tua adalah orang yang sangat pemikir. Jika ada masalah lebih sering dipendam dan juga mendiamkan lawan bicara, namun sisi lucunya adalah candaan Julian itu kuno tetapi anehnya Bintang masih tetap tertawa.

Dia senang berada di dekat Julian.  Sang kakak tingkat begitu perhatian pada hal kecil, Bintang merasa dibimbing dan dijaga. Rasa senang itu menjadi nyaman dan semakin dalam, Bintang mulai merasakan sesuatu. Dia tidak bodoh untuk paham, dia takut akan lebih jauh.

Apa yang dia dan Julian miliki sungguh intens dan dia tahu teman ataupun kakak-adik tingkat tidak sedalam itu membuat ikatan. Beberapa kali Bintang berspekulasi tentang motif dari perlakuan Julian sehingga dia beranggapan salah menangkap sinyal. Julian sangat baik dan terlalu baik sampai Bintang bingung harus apa.

Let it All Out | WoongSungz/JyungBin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang