[Mulai dari sini chapternya berisi short story keseharian Bintang dan Julian, manis² aja sebelum tamat.]
[CW : Kiss]
•
Kelas pertama Julian di pagi hari selesai lebih cepat. Biasanya sambil mengisi waktu jeda ke kelas selanjutnya, Julian akan menghampiri teman-temannya, tetapi kini dia sendirian di kursi taman belakang gedung fakultas.
Tidak ada tugas yang mendesak, cukup langka sebenarnya. Julian menaruh tasnya di bangku dan menjadikan benda itu sebagai bantal. Berbaring dan mulai memejamkan mata, cuaca lumayan sejuk.
Langkah kaki terdengar mendekat dan Julian merasakan melalui kelopak matanya yang tertutup bahwa terdapat sesuatu menghalanginya dari terpaan sinar matahari. Membuka mata, Julian mendapati telapak tangan di hadapannya, menghalangi silau matahari.
Tersenyum tahu pemilik tangan ramping itu, Julian menggenggam dan meraihnya. Pandangannya bertemu milik Bintang. Mendengus juga tertawa, Julian menarik yang lebih muda hingga duduk di sampingnya.
"Sini." Kata Julian, memperbaiki posisi, kini menggunakan paha Bintang sebagai bantal kepalanya.
"Kenapa suka banget tidur di sini." Ucap Bintang, tangannya menyisir helai rambut Julian dengan lembut.
Membuka mata, Julian dapat melihat Bintang dari bawah. Pipinya bulat dan dia tidak tahan untuk tidak mencubitnya. "Sebentar aja, makanya kamu temenin."
"Habis ini masih ada kelas?" tanya Bintang.
"Satu jam lagi, kamu?"
Bintang sumringah, "Ada setelah makan siang. Tapi nanti sore mau kerja kelompok sampai malam. Kayaknya bakal nginap di kost temen."
Julian bangun dan duduk. "Siapa temenmu?"
"Kenzo atau ... Harsa. Kamu tahu kan mereka yang mana?"
Julian mengangguk pelan. Terbesit ide yang sebenarnya bukan lagi hal baru. Julian memang sudah lama tidak berpacaran, tetapi dia masih paham bagaimana mengurus sesuatu di benaknya sekarang.
"Gak harus di tempat temenmu." Kata Julian, mendekat dan merangkul Bintang. "Di kost ku juga boleh."
Wajah tenang Bintang perlahan berubah. Matanya berpendar kesana kemari seolah menghindari kontak dengan sang kakak tingkat. "Yang bener aja ... ?"
Julian tersenyum jahil, "Kenapa? Kamu kan memang sering nginap di tempatku, biasanya juga langsung datang."
"Pura-pura gak paham nih?" Bintang menepuk bahu Julian, "sekarang kan berbeda."
"Berbeda bagaimana?" Julian masih belum mengalah. Lucu melihat seseorang yang biasanya percaya diri kini seolah terpojok olehnya. Bintang yang sedang salah tingkah berkali lipat lebih lucu dan mengundangnya untuk terus menjahili.
"Kita sekarang statusnya pacar," Bintang menunjuk mulutnya sendiri. "P-A PA, C-A CA, R. Pacar."
Julian tidak bisa menahan tawa. Membawa dan menarik Bintang hingga berada dalam dekapannya, mengusap dan mengacak rambut yang lebih muda sampai terdengar protes.
"Gak ada yang salah. Memang kenapa kalau pacar?" Julian semakin tertawa melihat Bintang memutar bola matanya, jengkel. "Kamu mikir macam-macam, ya?"
"Justru bakal aneh kalau aku gak mikir macam-macam."
"Jadi mau gak? Sejak pacaran kamu gak pernah nginap lagi, padahal biasanya kalau malas pulang-pergi kamu muncul di pintu kost ku."
"Yahh kan masih malu." Bintang memang malu, tetapi dia selalu mengatakan kalau dia malu. Lucu bagaimana jujurnya anak itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/348614919-288-k365015.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Let it All Out | WoongSungz/JyungBin ✔
FanficKalau bisa Julian juga tidak mau terjebak di zona yang dia sendiri bingung apa titlenya. Cerita Julian dan Bintang. Ketika Julian telah lama menyimpan rasa namun Bintang masih menjadi tanda tanya. Bagaimana mereka mencari tahu dan memahami perasaan...