22. Orang tua

1.5K 179 159
                                    

[Susah banget dapetin 150 komen huuuuuh]

[TARIK NAFAS DULUUU INI 2000 KATA. Maaf terlalu panjang]

[TANDAIN TYPO NANTI LANGSUNG AKU BENERIN]

#*#*#*#*#

Juna melirik Yuan yang duduk di sampingnya, semenjak di mobil anak itu tidak mengeluarkan suara apapun dan tidak mau menatapnya

"Abang kamu pasti baik-baik aja" Juna menghela nafas saat Yuan tetap tidak meresponnya

Yuan menjauh saat tangan Juna hampir menyentuhnya. "Yuan marah sama Papa?" Tanya Juna

'Ya Allah Yuan cuma mau Abang, gak papa kok kalau Papa setiap hari marah asal ada abang' Yuan melihat ke arah lampu yang ada diruang operasi masih menunjukkan warna hijau

"Maafin Papa Yuan, Papa salah" Juna masih berusaha berkomunikasi dengan Yuan

Yuan teringat sesuatu, dia menoleh kearah Juna "Mana hp abang" pintanya

"Buat apa?" Namun Juna langsung memberikan hp Gavin pada Yuan

Yuan menelfon seseorang, "Kak Jihan.. abang sakit" Juna kaget saat Yuan tiba-tiba menangis

"Kak Jihan harus kesini" imbuhnya

Yuan menunduk setelah berhasil menghubungi Jihan, dia menangis tanpa mengatakan apapun pada Juna. Juna seperti tidak terlihat

"Yuan.. sini Papa mau ngomong" Yuan menyentak tangan Juna dari lengannya

Tidak butuh waktu lama Jihan kembali datang. Datang menemui Gavin dalam keadaan yang berbeda, padahal beberapa jam yang lalu mereka sempat bertemu

"Yuan" Jihan datang dan menepuk pundak Yuan, dia bahkan tidak tau siapa yang ada disamping Yuan

"Kak Jihan" Yuan langsung memeluk Jihan, menangis sejadi-jadinya "Bang Gav di operasi" adunya

Jihan sangat ingin bertanya apa yang terjadi, namun tidak mungkin dia menanyakan hal ini sekarang pada Yuan yang mungkin juga tidak mengerti

"Bang Gav pasti baik-baik aja, Yuan percaya kan?" Yuan mengangguk, Jihan terus mengelus punggung Yuan yang bergetar

'Lo kenapa lagi Gav?' Jihan membatin

"Kamu siapa?" Juna yang tadinya hanya diam langsung bertanya, "Kamu pacar Gavin?" Tanya nya lagi

"Saya temennya" iya Jihan adalah temannya kan?

"Yuan" panggilan itu membuat Yuan melepas pelukannya pada Jihan

"Bang Rik!"

Riki merentangkan kedua tangannya pada Yuan, tangisan Yuan semakin pecah saat melihat Riki

"Yuan takut"

"Bang Rik disini" Riki membisikan kalimat-kalimat penenangnya

Di belakang Riki ada Fathian dan Weni, mereka terpaksa membawa Riki kesini karena anak itu terus meminta Gavin agar datang

'Bohong lo Gav, lo bilang mau jagain gue'

"Jihan" Jihan menoleh, Riki tertawa kecil saat melihat wajah Jihan seperti menahan sesuatu

Saat Jihan mendekat, Riki langsung menarik gadis itu untuk memeluknya "Lo juga salah satu kesayangan Gavin" ucapnya

'Liat Gav, gue nguatin mereka. Tapi siapa yang nguatin gue?'

Juna berdiri saat lampu operasi mati, menandakan operasinya telah selesai. "Bagaimana putra saya?" Tanya Juna tak sabar saat dokter Han keluar

"Pemasangan alatnya berhasil, kita bisa lihat efeknya 3 jam kedepan pada jantung Gavin. Pak Juna bisa ikut ke ruangan saya sebentar" Juna mengangguk dan mengikuti langkah dokter Han. Tidak hanya Juna tapi Fathian dan Weni juga mengikuti mereka karena ingin tau apa yang akan dikatakan dokter

Gavnan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang