14. Perihal Jatuh CINTA

1.3K 148 69
                                    

[Nafas dulu... ini panjang banget. Maaf ya kalau terlalu panjang]

[Komennya please]

[TANDAIN TYPO]

#*#*#*#*#*&#&#&

Weni mengetuk pintu kamar Riki beberapa kali "Sayang, makan malam dulu" ucapnya

"Apa udah tidur?" Tangannya bergerak memegang gagang pintu, berusaha membuka kamar Riki namun kamar itu terkunci

Weni kembali mengetuknya "Riki! Keluar sebentar" teriaknya

Yang didalam sana berdecak kesal, membuang puntung rokok ke dalam tempat sampah

"Nanti Riki turun!" Weni menghembuskan nafasnya lega saat mendengar sautan Riki

Riki mengganti bajunya agar asap rokok nya tidak tercium, Riki melihat ke arah meja belajarnya. Dia berjalan mengambil sesuatu di sana

"Sorry" Riki mengambil figura kecil itu lalu membuangnya ke tempat sampah.

Foto yang dibuang Riki adalah fotonya bersama Gavin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto yang dibuang Riki adalah fotonya bersama Gavin

Riki keluar dari kamarnya menuju ruang makan, disana sudah ada Fathian dan Weni yang duduk rapi menunggu kedatangannya

"Biar Papa ambilin" Fathian yang akan mengambil piring Riki langsung mendapat penolakan

"Gak usah" tolaknya

Weni dan Fathian saling tukar pandang, semenjak pulang ke rumah Riki banyak mengurung diri di dalam kamar.

7 hari setelah kejadian di apartemen itu, hubungan Gavin dan Riki semakin memburuk. Riki tidak bicara dengan Gavin di kampus, tidak memarkirkan mobil bersebelahan dengan mobil Gavin

Dia juga tidak pernah datang kerumah Gavin sama sekali, tidak ada pesan atau telfon dari keduanya

"Makasih makanannya" selesai dengaan itu Riki langsung bangkit dari duduknya

"Riki. Mobil kamu gak mau ganti? Itu udah mau 8 bulan" ucap Fathian membuat sang anak memoleh

"Enggak" Riki menolak. Dia berjalan menuju kamar tanpa mengatakan apapun lagi

"Riki makin kurus, makannya juga selalu sedikit" Weni menatap piring bekas makan putranya

"Ya aku harus gimana? Bukannya bagus, Gavin dan Riki gak akan selalu berjalan searah" ucap Fathian

"Kamu gak akan ngerti mereka" Weni bangkit dari duduknya, meninggalkan Fathian yang masih belum selesai dengan makan malamnya

"Riki anak kita satu-satunya. Wajar aku takut dia gak bisa berkembang" Fathian menjadi tidak nafsu makan

Riki kembali mengunci pintu kamarnya dan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Merokok di dalam kamar mandi

Dia sudah bergabung dalam tim basket dan band kampus 5 hari yang lalu sesuai dengan permintaan Gavin

Gavnan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang