Prolog

206 12 3
                                    



"Lo tuh cantik, Sha!"

"Honestly udah tau sih, soalnya kata Mamah emang cantik dari lahir."

"Asem lo ya! Padahal maksud gue tuh ... jangan lo tambah-tambahin make baju kurang bahan gini, Trisha!"

"Kenapaaa?"

"Masih nanya kenapanya? GUE NGGAK SUKA LO JADI PUSAT PERHATIAN YA NYET?!"

"Sans Masbro. Masih pagi masa udah tantrum."

"Si batuuu! Lo mau gue geret ke kamar atau ganti baju sendiri?!"

Mencebikkan bibir seperti Donald Duck, Trisha menghentakkan kakinya ke tanah dan membalikkan tubuh. Kesal, Shota memang selalu begini. Selain protektif, tuh cowok juga super posesif. Ibarat satu sampai seratus, posesifnya Shota ke Trisha udah nembus level seribu.

Dan karena sudah saking kronisnya, makin ke sini jadi merambah ke taraf bucin. Padahal, Shota dan Trisha bukan dua manusia yang lagi menjalin HTS apalagi pacaran. Melainkan, karena dari dulu emang ... cuma sepupuan saja.

"Gila, Lisa Blackpink cantik banget. Mukanya unreal parah."

"Masa sih? Coba mana liat."

"Tuh! Perfect mampus 'kan!"

"Ngomong apa sih Sha?" Shota menyerngit heran. "Dari mana-mana menurut gue juga masih cantikan elo."

Nah, kalau Shota sudah mengeluarkan jurus gombalan mukiyonya, sudah dipastikan Trisha suka salting brutal. Menimpuki Shota pakai tangan, tuh cewek pipinya auto merah padam seperti lobster rebus.

Sayang seribu sayang, hubungan sepupu rasa pacar di antara mereka nyatanya tidak bermula baru-baru ini. Alias sudah berlangsung lama. Dimana Trisha dan Shota yang terlahir hanya selisih dua bulan, kemudian lanjut resmi tetanggaan sedari umur empat tahun.

Jarak rumah Shota dan Trisha cuma terpaut lima langkah, intinya udah macem lagu dangdut. Menjadikan alasan mengapa mereka bisa bertemu setiap saat.

Lantas, sedari dulu orangtua mereka selalu mendaftarkan di sekolah yang sama. Mulai TK, SD, SMP, lalu sekarang lanjut masuk SMA. Terus gara-gara selalu barengan, sekarang orang sekitar jadi ketar-ketir. Cemas, kalau semisal suatu saat nanti salah satu dari keduanya ada yang jatuh hati.

Ingat! Meskipun hubungan antar sepupu masih sah-sah saja buat menikah sih, tapi bagi sebagian orang ... jelas hal ini masih dianggap tabu. Kayak geli-geli gimanaa gitu misalkan jodoh masa depan adalah saudara sepupu sendiri.

Dalam silsilah keluarga, sebetulnya Trisha adalah kakak sepupu Shota. Dimana Tristan—Papahnya Trisha merupakan kakak nomor dua dari Theo—Papihnya si Shota. Singkatnya, nenek kakek mereka punya empat anak yang sudah menikah. Tiga laki-laki dan satu perempuan yang meliputi; Tama, Tristan, Theo, serta Tamara.

Nah, sampai sini paham, 'kan?

"Sha, kalo Putri Marino masih langgeng terus sama Chiko Jeriko sampai kakek nenek, kayaknya mending gue mau terobos nikahin lo aja deh."

Seolah dasarannya memang tambeng seperti Papihnya, Shota juga senang melontarkan gombalan absurd pada Trisha. Nggak Cuma seputar pujian mengenai fisik saja, nyatanya Shota juga hobi menyinggung perkara nikahan segala. 

"Yang bener?"

"Ya bener lah. Masa boongan."

"Gombal ah."

"Tapi minimal lo Islam dulu ya. Boleh deh latihan login-nya dari sekarang. Repeat after me," bisik Shota yang tiba-tiba serius. "Ash hadu...."

Senyuman malu-malu di bibir Trisha lantas menghilang. Kurang asem. Nyatanya, selain terhalang hubungan persepupuan, mereka berdua juga punya keyakinan agama yang berbeda sejak dulu.

Nah, kalau status dan kondisinya begini, memangnya saudara sepupuan masih boleh sebucin itu?

***

Sepupuan, Kok Bucin? [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang