17

1.2K 116 12
                                    

Jungkook bangun di pagi buta, dia menyibak selimut yang melingkari pinggangnya. Terduduk dalam satu menit untuk mengumpulkan kesadaran setelah tertidur lamanya, ia mengambil ponsel yang di charger sedaritadi lalu mencabut kabel charger dan membuka layar ponsel.

Dia mengucek kedua kelopak matanya untuk menetralkan penglihatan dan alangkah terkejutnya saat melihat panggilan seribu kali dari Jennie dan sepuluh ribu pesan beserta panggilan dari Taehyung. Untung saja ponselnya ia matikan jika tidak pasti sangat berisik tetapi saat ini ponselnya tidak berfungsi dengan baik karena banyaknya panggilan dan pesan masuk yang masih berdatangan.

Mendengar notifikasi yang berisik membuat moodnya benar-benar buruk Jungkook melempar ponsel mahalnya kearah tembok dengan kasar sampai ponsel tersebut terbelah menjadi dua.

“Sialan mereka berisik sekali! Membuatku tidak mood saja. Ah, aku lupa melihat jam di ponsel. Ini jam berapa? Aku harus pergi kuliah.” ujarnya terbangun dari tempat tidur, Jungkook keluar dari kamar tidak lupa memakai jaket yang kemarin dia kenakan.

“Hei bangsat! Kau tidur atau mati, sih? Aku daritadi bolak-balik ke kamar tidurmu untuk mengecek! Karena dari dalam kamarmu tidak ada kebisingan sama sekali! Karena biasanya di tengah malam kau akan bangun dan mengambil beberapa makanan. Tapi sekarang kau tidak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali! Kau tidak tahu apa betapa cemasnya aku saat itu?!” sewot Yugyeom kesal bercampur khawatir.

Jungkook menggaruk lehernya yang gatal dia membatin dalam diam, apakah tidurnya selama itu? Tapi dia pikir tidak lama sama sekali. Mungkin Yugyeom saja yang terlalu hiperbola.

“Jangan cerewet! Minggir aku sedang mencari kunci motor Yoongi hyung, dimana kau menyimpannya? Aku mau pinjam.” Jungkook mendorong-dorong Yugyeom tanpa berperasaan sampai dia terjungkal kebawah sofa.

“Bangsat Jungkook! Pantatku astaga.” ujarnya sembari memegangi pantat karena terjatuh dengan tidak elit oleh Jungkook.

Jungkook masih mencari kunci dan ...
ketemu! Jungkook terkekeh senang lalu dia menepuk bahu Yugyeom sejenak sebelum dia pergi dan berpamitan, “Ku pinjam dulu setelah selesai kelas akan aku kembalikan katakan hal itu pada Hyung. Baiklah aku pergi dah Yugyeom.”

Yugyeom mencibir Jungkook, “Kelinci buntal itu selalu saja bertingkah semaunya.”

Jungkook mengeluarkan motor Yoongi yang baru saja dipanasi dia memakai helm dan jaket kulitnya. Baru saja dia tancap gas keluar dari gang markasnya, pegangan gasnya mengendur ketika melewati gang perempatan. Dia tidak sengaja melihat Taehyung duduk di kap depan mobilnya sendiri, Jungkook melihat tatapan tajam Taehyung dengan aura dingin kearahnya. Dia pura-pura tidak tahu dan menggeber kenalpot motor itu semakin kencang, dia ingin menghindari pria sialan itu.

“Kenapa dia ada disana? Apa dia sengaja menungguiku? Haish!” Dibalik helmnya Jungkook berteriak frustasi.

Sesampainya di rumah Jungkook langsung pergi ke kamar mandi. Mandi dengan secepat kilat kemudian dia berganti pakaian, menyiapkan beberapa buku serta memasukkan laptop kedalam ranselnya. Dia memakai sepatu sneaker sembari bersiul santai, masih pagi bung. Untuk apa dia buru-buru?

Usai mengikat tali sepatu Jungkook bergegas pergi ke kampus tidak lupa mengunci mansion. Dia menaiki motor kembali dan mengendarainya.

...

Kampus

“Wah bau harum apa ini? Ternyata udara di pagi hari sangat indah! Ditambah masakan yang berasal dari kantin humm ... harum sekali.” Jungkook mengambil langkah panjang ke kantin berhubung dia belum sarapan.

Jungkook memesan makanan, camilan, serta minuman dingin dan susu. Duduk sendirian di kantin karena masih terlalu pagi untuknya datang, bayangkan saja! Jam 05.00 serajin apapun mahasiswa teladan tidak akan sampai pukul lima tepat di kampus! Memang sinting manusia satu ini.

TRAP {VKOOK}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang